NARASI PERJUANGAN -- CELINA AZHURA HARMEN
- FKUI 2019
- Aug 19, 2019
- 8 min read
Perkenalkan Saya Celina Azhura Harmen, mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2019 yang berasal dari SMAN 1 Padang. Saya lulus di FK UI melalui jalur Talent Scouting. Saya lahir di Padang, 10 September 2002. Saya menghabiskan masa kecil Saya di suatu kota bernama Painan di Sumatra Barat dan melanjutkan sekolah Saya mulai dari SD hingga SMA di Kota Padang, Sumatra Barat.
Saya telah bercita-cita untuk menjadi dokter semenjak Saya berada di bangku sekolah dasar. Dengan banyaknya dokter di keluarga Saya, Saya cukup familiar dengan lingkungan dan kegiatan dokter. Sejak kecil Saya sering bermain di sekitar tempat praktek Ayah Saya dan terkadang juga mencoba peralatan-peralatannya. Selain itu, gempa pada 2009 yang mengguncang kota kelahiran Saya, Padang, juga menginspirasi untuk menjadi dokter karena banyaknya kejadian-kejadian yang menunjukkan pengabdian seorang dokter saat bencana itu terjadi. Alasan lainnya adalah keinginan Saya untuk menjadi dokter yang memiliki pendidikan kualitas yang dapat mengabdi ke daerah asal Saya, Sumatra Barat. Pada awalnya, Saya ingin bersekolah ke luar negeri namun setelah berkonsultasi dengan orang tua Saya, Saya sadar bahwa proses penyetaraan dokter luar negeri dan dalam negeri begitu rumit mengingat impian Saya untuk kembali mengabdi dan bekerja di Indonesia. Oleh karena itu, Saya ingin memasuki fakultas kedokteran terbaik yang ada di Indonesia, yang sepengatahuan Saya adalah Universitas Indonesia.
Satu kata yang mewakilkan pandangan Saya terhadap FKUI adalah sulit. Sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak sekali mahasiswa di FKUI adalah para siswa brilian dari seluruh Indonesia. Seringkali, Saya mendengar betapa sulitnya masuk FKUI. Banyak orang yang Saya kenal berprestasi dan cerdas, ditolak saat tes masuk FK UI hingga berkali-kali. Saya juga pernah membaca kisah-kisah mahasiswa FKUI yang pada masa SMA nya sangat berprestasi. Ia mengikuti olimpiade hingga tingkat internasional dan memiliki banyak prestasi lainnya. Tentu pada awalnya Saya merasa tidak pantas untuk bermimpi melanjutkan pendidikan ke FKUI, karena jujur saja, Saya bukanlah seorang siswa yang jenius dan aktif mengikuti olimpiade akademis. Namun seiring berjalannya waktu, Saya mulai percaya bahwa tidak ada yang tidak mungkin. Untuk mencapai mimpi Saya ini, sejak di bangku SD Saya berambisi untuk dapat melanjutkan pendidikan SMP dan SMA di tempat terbaik di kota Saya sehingga dapat lulus di FKUI. Setelah lulus dari SDI Al-Azhar 32 Saya pun masuk ke SMPN 1 Padang dan menyelesaikan pendidikan dalam waktu 2 tahun dengan mengikuti program akselerasi, Saya pun melanjutkan pendidikan ke SMAN 1 Padang.
Pertama kalinya Saya mengetahui bahwa terdapat program kelas internasional di FKUI adalah saat Abang Saya yang baru tamat SMA pada tahun 2013 diterima di FKUI. Abang Saya yang juga berasal dari SMAN 1 Padang masuk ke UI melalui jalur talent scouting. Pada awalnya Saya ingin memasuki FKUI melalui jalur SNMPTN, namun setelah mencari tahu lebih lanjut mengenai FKUI KKI, Saya menjadi lebih tertarik pada kelas internasional. Berikut adalah beberapa alasan Saya tertarik untuk melanjutkan pendidikan ke kelas internasional FKUI.
Pertama, Saya tertarik pada program double degree di luar negeri yang ditawarkan. Saya ingin melanjutkan pendidikan Saya ke Newcastle Upon Tyne University untuk mendapatkan gelar master of research karena Saya tertarik dalam hal riset. Seperti yang Saya nyatakan sebelumnya, Saya dahulu ingin melanjutkan pendidikan ke luar negeri, namun dikarenakan cita-cita Saya menjadi dokter hal tersebut tidaklah mudah mengingat sulitnya proses penyetaraan dokter.
Kedua, ingin mendapatkan pengalaman yang extraordinary. Dari pengalaman abang Saya, banyak sekali hal menarik yang didapat dari pembelajaran di luar negeri, misalnya pembelajaran di bawah supervisi dokter asing, clinical rotations di universitas asing, proyek riset, dan lain-lain.
Ketiga, menambah pengalaman dalam bersosialisasi. Saya percaya bahwa menjadi dokter juga membutuhkan skill komunikasi yang baik. Oleh karena itu, Saya harap kesempatan double degree tersebut dapat menjadikan Saya pribadi yang dapat beradaptasi dan berwawasan luas.
Saat Saya memulai pendidikan di bangku SMA, Saya sadar bahwa Saya ingin diterima di FK UI one way or another. Rencana awal Saya adalah dengan mengikuti talent scouting untuk kelas internasional dan apabila tidak lulus, mencoba SBMPTN dan SIMAK UI untuk kelas reguler. Perjuangan Saya dimulai dengan mempersiapkan nilai rapor Saya sehingga memiliki nilai yang memuaskan dengan ranking yang tinggi. Saya mengikuti cukup banyak kursus pada masa SMA untuk menjaga nilai akademik Saya. Selain itu, Saya juga sering melatih kemampuan berbahasa Inggris Saya dengan banyak membaca buku. Hal ini dikarenakan cerita abang Saya bahwa kebanyakan mahasiswa FK UI KKI adalah alumni sekolah internasional dan juga terdapat orang asing. Saya yang tidak pernah sekolah di sekolah internasional dan menghabiskan sebagian besar masa pendidikan Saya di sekolah negeri dengan bahasa pengantar bahasa Indonesia pun tentunya harus menyiapkan diri. Selain dalam bidang akademik, Saya juga mencoba untuk menjelajahi potensi diri Saya dan kemampuan bersosialisasi Saya karena komunikasi adalah hal yang vital bagi seorang dokter. Pada masa SMA, Saya sering mengikuti perlombaan yang terkait dengan bahasa asing yang salah satunya adalah olimpiade bahasa Jerman. Saya juga menjadi bagian dari organisasi di sekolah dalam upaya meningkatkan kemampuan Saya dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Pada akhir kelas 12, dimulailah persiapan untuk pendaftaran FK UI KKI melalui jalur Talent Scouting. Saya sangat beruntung memiliki sekolah yang mendapat undangan untuk mengirimkan siswanya mengikuti jalur khusus ini. Persyaratan untuk pendaftaran administrasinya antara lain adalah nilai, essai bahasa Inggris, sertifikat prestasi, dan skor TOEFL dengan nilai minimal tertentu.
Saya pun mempersiapkan nilai TOEFL Saya dengan belajar secara mandiri dan mengikuti tes di Universitas Indonesia. Alhamdulillah, Saya mendapatkan hasil yang lebih dari cukup untuk persyaratan administrasi. Hal yang paling Saya senangi dalam mempersiapkan tahap administrasi ini adalah saat membuat essai dalam bahasa Inggris karena Saya meneliti cara membuat essai yang baik dan juga meminta feedback dari banyak orang yang menurut Saya adalah pengalaman yang menarik. Selanjutnya, Saya pun mendaftarkan diri dan melengkapi keperluan administrasi tersebut.
Beberapa minggu setelahnya tibalah saatpengumuman tahap administrasi. Saya cukup optimis untuk dapat lulus tahap administrasi dan lebih khawatir pada tahap selanjutnya. Alhamdulillah beberapa minggu setelahnya, Saya ditelepon oleh pihak FK UI untuk memberitahu bahwa Saya lulus ke tahap selanjutnya.
Setelah itu, Saya diberitahu bahwa beberapa hari lagi akan dilaksanakan tes tahap kedua yang berupa tes MMI (Mini Multiple Interview) dalam bahasa Inggris dan MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory). Tes MMI adalah tes yang paling berkesan bagi Saya karena Saya harus menyelesaikan beberapa kasus atau kondisi dan memberikan padangan Saya akan topik-topik atau masalah klinis dalam berbahasa Inggris kepada dosen-dosen pengajar FK UI. Saya ingat bagaimana perasaan Saya sebagai siswa dari daerah di antara ratusan orang-orang yang sebagian besar berasal dari pulau Jawa. Bahkan, juga terdapat orang-orang yang terlihat berasal dari luar negeri dan juga terdapat calon mahasiswa yang tidak pandai berbahasa Indonesia. Pada saat interview, Saya melakukan beberapa kesalahan yang menyebabkan Saya cukup cemas akan hasilnya.
Pengumuman hasil tes ini pun keluar satu hari setelah pengumuman SNMPTN yang juga bertepatan pada masa USBN. Satu hari sebelum pengumuman Talent Scouting, Saya harus menerima kenyataan bahwa Saya ditolak melalui jalur SNMPTN. Ditolaknya Saya di jalur SNMPTN menyebabkan menurunnya rasa percaya diri Saya. Saya pun membayangkan apa yang harus Saya lakukan apabila Saya juga tidak lulus di jalur Talent Scouting karena selain akan harapan Saya, orang tua Saya juga sangat berharap Saya dapat lulus di jalur SNMPTN atau Talent Scouting.
Hari pengumuman pun datang. Saya yang baru pulang dari hari terakhir ujian USBN pun memiliki perasaan yang campur aduk. Saya ingin sekali mengetahui hasilna Talent Scouting secepat mungkin namun Saya juga tidak ingin dikecewakan dengan pemberitahun ditolaknya seperti hari sebelumnya. Saya pun menghabiskan waktu bersama teman dekat Saya yang sama-sama bersedih karena tidak diterima melalui jalur SNMPTN agar tidak terlalu kepikiran akan masalah ini. Hal menarik yang akan selalu Saya ingat adalah Saya berjanji kepada teman dekat Saya untuk mengabari hasil pengumuman Talent Scouting dengan cara yang cukup unik. Apabila Saya gagal, Saya akan mengirim stiker grup K-Pop BIGBANG melalui LINE. Namun, apabila Saya berhasil diterima, Saya akan mengirimkan stiker BLACKPINK.
Saya pun pulang ke rumah jam 12 dan menunggu hasil yang keluar beberapa jam kemudian bersama Ibu Saya. Ternyata hasil yang keluar tidaklah menyedihkan. Saya pun dinyatakan diterima. Saya tidak dapat menjelaskan bagaimana perasaan Saya pada saat itu karena Saya cukup terkejut dan masih dalam kesedihan ditolak melalui jalur SNMPTN namun Saya sangat bersyukur dapat lulus dan begitu senang. Ibu Saya pun sangat senang saat Saya beritahu berita ini karena mengetahui betapa terpukulnya Saya ditolak melalui jalur SNMPTN. Setelah itu banyak anggota keluarga yang mengucapkan selamat kepada Saya dan keluarga Saya. Tidak lupa juga Saya mengirim stiker BLACKPINK ke teman dekat Saya sesuai dengan janji Saya.
Kelulusan Saya di FK UI adalah permulaan dari perjalanan panjang dalam meraih mimpi Saya menjadi seorang dokter. Saya pun menyadari bahwa banyak sekali hal yang harus Saya lakukan dengan baik untuk dapat berhasil memanfaatkan kesempatan Saya dengan dengan maksimal.
Untuk beberapa tahun ke depan, Saya berharap dapat belajar dengan baik dan aktif berorganisasi sehingga Saya dapat lulus dengan nilai yang tinggi dan melanjutkan pendidikan ke Newcastle Upon Tyne University. Saya juga berharap Saya dapat bertahan dalam proses pembelajaran di FK UI yang pastinya tidak mudah. Semoga Saya diberi kekuatan dan diridai untuk dapat lulus tepat waktu.
Saya berharap keluarga Saya dapat dibanggakan oleh prestasi Saya dan Saya dapat memberi feedback yang lebih kepada orangtua Saya yang senantiasa mendukung Saya dalam segala hal yang Saya lakukan. Semoga keluarga Saya dapat selalu mendukung satu sama lain sebagaimana orang tua Saya yang selalu menyemangati Saya untuk mengejar apapun impian dan passion Saya.
Selain itu, Saya juga berharap dapat menjadi dokter yang professional yang juga dapat memberikan kontribusi dalam bidang research & development. Semoga Saya dapat menjadi dokter yang ikhlas dalam mengabdi dan dapat kembali ke kampung halaman Saya, Padang untuk melanjutkan pengabdian Saya dengan kualitas yang baik.
Yang terakhir, harapan Saya untuk angkatan FK UI 2019. Saya berharap semuanya dapat menjadi dokter yang berkualitas dan membanggakan bangsa Indonesia. Tetap berpegang teguh pada motto angkatan kita yaitu “Integritas”. Semoha Dapat bekerja sama dengan baik dan mencapai potensi maksimal sebagi dokter harapan bangsa karena dari pengamatan Saya, Saya yakin teman-teman di FK UI 2019 adalah berlian dari Negara Indonesia yang merupakan para pemegang masa depan bangsa. Orang-orang yang sangat cerdas dan kreatif. Semoga Saya dapat mengenal teman-teman dengan lebih baik dan dapat mendapat pelajaran dari teman-teman yang tentunya sangat menginspirasi.
Untuk 2020, mungkin pada saat itu Saya sudah mulai beradaptasi dengan kehidupan kampus dan akan segera memulai tahun kedua Saya. Saya berharap Saya dapat mencapai IP yang bagus dan belajar dengan maksimal. Selain itu, Saya berharap dapat aktif dalam organisasi seperti AMSA atau Media Aesculapis (MA). Saya juga berharap dapat mengikuti UKM teater dengan tujuan mengeksplorasi diri Saya lebih jauh lagi dengan mencoba hal baru.
Untuk 2022, mungkin pada saat itu Saya sedang mengurus penelitian dan bersiap untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Semoga untuk dapat menghasilkan prestasi sebagai mahasiswa UI di kegiatan eksternal untuk membanggakan FK UI. Semoga IP Saya tinggi dan tidak mengulang mata kuliah sehingga Saya bisa lulus dengan mendapat cum laude. Semoga Saya dapat menentukan ketertarikan Saya pada bidang tertentu dalam kedokteran.
Untuk diri Saya di 2029 yang mungkin telah menyelesaikan pendidikan spesialis, semoga program double degree di Newcastle Upon Tyne University dapat memberikan pembelajaran bagi diri Saya dan dapat berkontribusi dengan baik dengan pengalaman riset Saya di sana untuk memperoleh gelar Master of Research. Semoga Saya dapat melanjutkan pendidikan Saya ke tingkat spesialis di Universitas Indonesia baik di bidang spesialis mata atau pun spesialis kulit.
Untuk diri Saya di 2039, yang sudah berumur 37 tahun. Semoga profesi yang Saya pilih adalah profesi yang cocok bagi Saya. Semoga Saya dapat bekerja dengan ikhlas dan mengabdi di Sumatra Barat sebagai dokter yang professional.
Bagi teman-teman yang ingin masuk FKUI baik kelas reguler maupun internasional. Saya tahu bahwa terkadang mimpi itu terlihat menakutkan dan terlalu besar. Mungkin teman-teman akan bertanya-tanya “Apakah Saya mampu untuk masuk FKUI?” atau “Apakah Saya pantas untuk menjadi mahasiswa FKUI?”. Kita tidak akan tahu hingga kita mencobanya. Tetap rajin belajar dan berdoa, namun tetap seimbangi dengan melakukan hal-hal yang teman-teman senangi. Kenali dan cari tahu cara belajar yang baik untuk teman-teman untuk dapat lulus di jalur yang diinginkan. Tanpa kita sadari, banyak yang tidak peduli pada cara belajar dan pada akhirnya malah terlanjut menggunakan metode yang salah dan mendapatkan hasil yang tidak maksimal.
“The best time to plant a tree is a thousand years ago, the next best time is now.” – Chinese Proverb
Mungkin mimpi kita terlihat impossible, mungkin mimpi kita terlihat tidak realistis namun hal yang pasti adalah kita punya kesempatan untuk menggapainya. Mungkin kita berpikir bahwa kita sudah terlalu telat untuk menghasilkan suatu perubahan demi mencapai mimpi yang begitu tinggi atau merasa sudah terlarut dalam cara belajar yang salah, tapi Saya percaya tidak ada kata terlambat, mungkin waktu yang terbaik untuk berubah adalah bulan lalu, tahun lalu, atau bahkan 5 tahun yang lalu, namun waktu terbaik selanjutnya untuk berubah adalah sekarang.
コメント