Narasi Perjuangan - Geraldus Sigap
- FKUI 2019
- Aug 15, 2019
- 8 min read
Halo! Perkenalkan nama saya geraldus sigap gung binathara, mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2019 yang berasal dari SMA Negeri 5 Kota Bogor. Saya lahir di Bandar Lampung, 12 Oktober tahun 2000. Sejak kecil saya sudah bercita-cita untuk menjadi dokter dan target saya untuk menjadi dokter yaitu melalui pembelajaran di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia atau yang biasa disingkat FKUI, adalah fakultas kedokteran yang tertua di Indonesia. Saya mempunyai pandangan bahwa FKUI adalah pusat dari ilmu kesehatan di Indonesia karena selain telah terbentuk tahun 1898 yang dulunya bernama STOVIA, banyak lulusan alumni FKUI yang ikut serta berperan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat di Indonesia. Beberapa alumni yang saya maksudkan yaitu dokter Darma Setiawan, dokter Abdurrachman Saleh, dan masih banyak lagi. Sebagai pusat dari ilmu kesehatan pula, FKUI menjadi salah satu fakultas terfavorit di Indonesia yang memiliki standar tinggi bagi para peminatnya.
Motivasi saya masuk ke FKUI berawal dari ketika saya duduk di bangku SMA kelas satu. Saya mengalami kecelakaan patah tulang di bagian paha kaki kanan. Saya pun dibawa ke salah satu rumah sakit, lalu dipertemukan dengan dokter ortopedi yang akan mengoprasi saya. Pada saat oprasi, dokter ortopedi tersebut sangat memberikan kesan yang menyenangkan dan menenangkan diri saya dari kepanikan ruang oprasi. Hal ini menjadi pengalaman baru bagi saya karena ini pertama kalinya saya berada di ruang oprasi bersama seorang dokter yang menyenangkan. Dokter tersebut mengajak ngobrol saya terlebih dahulu sebelum dibius, menanyakan hal-hal kecil yang menurut saya itu penting untuk dilakukan agar tidak membuat pasien panik akan suntik bius. Kesempatan ini menarik saya untuk bisa menjadi seorang dokter. Dari keinginan inilah saya memiliki harapan agar bisa masuk dan lolos di salah satu kampus dan fakultas favorit di Indonesia yaitu Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Motivasi saya yang lainnya ialah dorongan dalam diri untuk menjadi dokter satu-satunya di dalam keluarga saya. Tumbuh dan berkembang di dalam keluarga yang berbeda-beda profesi dan cita-citanya membuat saya ingin mempunyai profesi yang berbeda dan cocok bagi diri saya. Terakhir, yang memotivasi saya untuk bisa belajar di FKUI untuk menjadi dokter adalah dokter Lie Dharmawan, dokter yang membuat rumah sakit apung di pedalaman Indonesia bagi masyarakat yang kurang mampu secara cuma-cuma. Hal ini membuat saya ingin berkontribusi pula bagi negara seperti dokter Lie, menolong orang dengan tulus ikhlas dan menjadikan diri sendiri berguna bagi masyarakat. Di sisi lain orang tua saya yang sangat mendukung untuk menjadi dokter, memberikan saran kepada saya untuk mencoba masuk ke FKUI. Maka dari itu, saya memberanikan diri untuk mencoba mendaftar masuk ke FKUI.
Tentu banyak omongan dari orang-orang akan bagaimana susahnya masuk dan lolos ke FKUI. Terkadang pernyataan seperti ini membuat saya menjadi kurang percaya diri. Tapi, saya berusaha untuk merubah pemikiran saya dan menjadikan itu sebagai tantangan yang harus dihadapi dan dimenangkan. Memberanikan diri saya untuk merasa bahwa saya pantas dan saya mampu untuk bisa berada dan menjadi salah satu murid di FKUI.
Jika mengingat kembali usaha saya masuk ke FKUI, saya merasa apa yang saya telah lakukan pada saat itu sangat terbayarkan. Saya memulai mempelajari bahan-bahan untuk UTBK dari kelas 2 SMA dengan mengikuti salah satu bimbel di Bogor. Saya ingat pada saat itu saya masih belum serius dan masih sering tidak les dikarenakan banyak hal yang seharusnya saya hiraukan. Peranan saya dalam organisasi OSIS pun terkadang membuat saya menjadi lupa akan cita-cita saya dan terlalu fokus berorganisasi. Masuk ke kelas 3 SMA, membuat saya menjadi lebih sadar akan masa depan dan ingin mempersiapkan diri sematang mungkin. Saya mengikuti bimbel les setiap hari sepulang sekolah, berusaha untuk selalu fokus belajar hingga larut malam. Setiap hari saya lakukan demi mencapai FKUI impian saya. Organisasi saat kelas 3 SMA pun mulai saya kurangi, bermain bersama teman juga menjadi jarang, serta hamper setiap hari isi tas saya adalah buku – buku latihan soal untuk menghadapi SBMPTN atau yang sekarang disebut ialah UTBK.
Pada dasarnya saya sangat berharap bisa mendapatkan FKUI melalui jalur undangan karena saya merasa masih kurang mampu jika harus melalui jalur tes tertulis. Saya mendaftar SNMPTN dan talentscouting FKUI dengan harapan saya bisa diterima disalah satu kesempatan tersebut. Jalur SNMPTN saya isi dengan pilihan pertama dan satu-satunya yaitu FKUI. Jika dilihat dari jumlah alumni yang pernah diterima dan saingan dengan berbagai sekolah lainnya yang ada di kota Bogor, memang tidak mendukung dan membuat saya percaya bahwa saya bisa lolos jalur SNMPTN. Namun, saya tetap berdoa dan memohon jika ini benar rezeki saya maka saya pasti bisa mendapatkannya. Hasil pun berkata lain, saya belom diberikan rezeki di jalur itu sehingga saya masih ditolak. Harapan saya turun karena saya merasa gagal tidak berhasil masuk lewat jalur undangan, dan saya pun tidak percaya diri untuk melalui tes tertulis. Rasa sedih dan kecewa pun langsung muncul dalam benak saya, bahwa kesempatan yang saya tunggu-tunggu tidak berbuah baik sebagaimana saya harapkan.
Setelah mendapatkan pengumuman SNMPTN, tibalah saatnya menunggu hasil dari talentscouting. Pada malam hari pengumuman SNMPTN, saya mendapat kabar bahwa pengumuman talenscouting dimajukan satu hari. Perasaan resah dan takut akan hasilnya menghampiri saya karena pengumuman dari jalur ini adalah satu-satunya harapan jika ingin masuk ke FKUI jalur undangan. Keesokan harinya, saya membuka hasil dari talentscouting puji Tuhan saya dinyatakan lulus menjadi mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Kelas Khusus Internasional. Saya sangat bersyukur akan hasil yang didapatkan dan merasa bahwa perjuangan saya berhasil dikarenakan saya mendapatkan apa yang saya mau. Reaksi dalam diri saya sangat tidak menyangka lagi, ada rasa bangga, senang, dan juga terharu. Orang tua saya pun ikut berbangga diri karena salah satu anaknya berhasil masuk ke kampus favorit di Indonesia.
Lucunya, pengumuman saya diterima di FKUI melalu jalur talentscouting diketahui terlebih dahulu oleh guru-guru saya. Semua guru saya di sekolah menyelamati saya setelah pengumuman talent scouting jam 1 siang yang padahal saya belum membuka pengumuman tersebut. Guru-guru saya menitipkan pesan bahwa saya harus berusaha keras di FKUI karena untuk masuk FKUI susah, tetapi untuk lulusnya pun akan lebih susah. Saya diharuskan untuk bisa menjadi contoh bagi adik kelas agar termotivasi pula masuk mengikuti jalan saya di FKUI. Hal ini mendorong saya untuk selalu serius dalam hal pembelajaran, mendapatkan nilai yang bagus, dan aktif berorganisasi. Bahkan, saya ingin menambah kuota yang diberikan oleh FKUI bagi sekolah saya agar peluang yang bisa didapatkan pun lebih besar.
Dengan diterimanya saya di FKUI, tentu saya ingin membanggakan orang tua, menjaga ayah dan ibu saya di masa tua, dan memberikan mereka perlindungan kesehatan. Saya ingin membuat ayah dan ibu saya percaya bahwa saya bisa menjadi dokter yang betul-betul peduli akan kesehatan banyak orang dan bukan hanya mencari sumber rezeki dari profesi saya tersebut. Untuk harapan diri sendiri, saya berharap dengan belajar di FKUI saya bisa menjadi dokter yang tidak hanya pintar namun juga berkepribadian yang baik. Saya ingin bisa lebih meningkatkan lagi manajemen waktu, kemampuan memimpin diri sendiri dan orang lain, serta menjadi pribadi yang lebih mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain. Dengan menjadi seorang pribadi yang memiliki kemampuan akademik dan sikap yang baik, saya yakin kedepannya saya akan berguna bagi banyak orang. Saya juga ingin memiliki kemampuan untuk bisa tahan banting akan rintangan yang ada di hidup saya kedepannya. Untuk teman-teman FKUI angkatan 2019, saya berharap kami semua bisa berjalan-jalan bersama, berjuang bersama agar bisa sama-sama sukses. Saya berharap angakatan 2019 bisa menjadi lulusan terbaik, yang berprestasi pula dan memiliki kepribadian yang siap untuk hidup di tengah masyarakat. Tidak lupa, untuk selalu ingat akan motto angkatan 2019 yaitu integritas. Angkatan 2019 harus bisa memegang teguh sifat kejujuran, selalu mempunyai komitmen yang kuat, dan juga melaksanakan amanah sebaik mungkin.
Mengenai waktu proses pembelajaran, harapan saya selama satu tahun di FKUI ialah saya bisa berjuang dan menyelesaikan dua semester awal dengan baik dan bisa beradaptasi sebagaimana mestinya. Pada tahun pertama saya sangat ingin memiliki banyak koneksi dan kenalan, bukan hanya teman-teman dari FK reguler dan KKI, namun juga teman dari fakultas lainnya. Saya percaya bahwa koneksi dan kenal dengan banyak orang akan sangat berguna bagi saya kedepannya. Saya juga berencana untuk mengikuti kepanitiaan yang ada di Universitas Indonesia baik di tingkat universitas maupun fakultas. Pengalaman organisasi saya pada setahun pertama tentu akan menjadi modal saya kedepannya dalam berorganisasi lagi.
Untuk saya tiga tahun lagi, saya berencana sudah berada di Newcastle untuk melanjutkan studi di luar negri. Saya sangat ingin mengambil pembelajaran yang ada di sana dan mengimplementasikannya di Indonesia agar bisa mengembangkan dunia kesehatan. Selain berencana bisa belajar di sana dan mengajak orang tua saya untuk pergi liburan ke sana. Selain itu, saya juga berencana bisa melakukan kerja sampingan untuk menambah pemasukan saya dan menabung untuk masa depan. Tidak lupa juga untuk berkenalan dengan orang-orang baru di Newcastle, membuat koneksi internasional yang berhubungan tidak hanya selama saya di Newcastle namun untuk selanjutnya ketika saya sudah kembali di Indonesia dan menjalankan profesi dokter. Selain itu saya juga ingin belajar budaya Inggris dan belajar aksen bahasanya karena menurut saya, semakin banyak kita mempelajari budaya semakin bisa terbuka pula pemikiran kita akan keanekaragaman yang ada.
Lalu, sepuluh tahun lagi, saya berencana sudah lulus kedokteran, mendapat gelar dokter, dan sedang melanjutkan studi S2 spesialis jantung dengan beasiswa LPDP di Universitas Indonesia. Saya sangat ingin menjadi dokter spesialis jantung dan bisa menolong komunitas saya di daerah bogor terlebih dahulu. Saya berencana agar studi saya lancar dan bisa menjadi dokter spesialis sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tidak lupa untuk selalu belajar akan perkembangan kesehatan di Indonesia sehingga bisa selalu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan mendukung untuk bisa hidup sehat. Saya juga ingin membuka café yang bertemakan kesehatan namun yang kekinian. Saya ingin mulai berbisnis untuk mendapatkan pemasukan yang berguna untuk masa depan saya.
Terakhir, dua puluh tahun lagi, saya berencana untuk bekerja di salah satu rumah sakit ternama di Indonesia. Saya ingin mengumpulkan uang, menabung untuk masa depan saya dan juga keluarga saya. Selain itu, saya sangat ingin mengikuti kerja dokter Lie Dharmawan, yaitu menjangkau daerah-daerah yang masih kurang perhatiannya akan kesehatan, menolong mereka secara cuma-cuma. Saya sangat ingin mempunyai klinik di kota yang telah menerima saya sejak kecil. Saya sangat ingin bisa berkontribusi baik kecil maupun besar bagi masyarakat sekitar. Kontribusi yang saya ingin lakukan tidak hanya di bidang kesehatan, namun juga di bidang pendidikan dan cinta tanah air. Hal ini bisa dilakukan dengan saya mengikuti komunitas seperti Indonesia Mengajar dan ikut berperan aktif dalam mengembangkan masyarakat.
Pesan saya bagi teman-teman yang berjuang untuk bisa masuk ke FKUI, ingat dua kata, jangan menyerah. Perjuangan untuk masuk FKUI tidak akan mudah, akan membuat lelah diri, dan pasti akan merasa ‘apakah saya mampu?’. Teman-teman semua harus bisa percaya diri, jika teman-teman percaya bisa, maka pasti bisa. Jangan pernah sekalipun berfikiran bahwa teman-teman tidak mampu untuk masuk FKUI, karena kalau sudah menjadi jalan hidup maka terjadilah. Tidak lupa tetap harus meminta doa dan restu dari orang tua. Merekalah yang pasti akan mendukung kita apapun itu hasilnya, menyemangati kita dikala lagi sedih, dan menjadi orang yang paling bahagia jika kita diterima di FKUI.
Buatlah poster FKUI atau apapun yang berhubungan dengan FKUI, lalu lekatkan ke dinding kamar di tempat yang bisa dilihat setiap kita bangun. Poster itu akan selalu mengingatkan kita agar terus berambisi dan berusaha untuk bisa masuk ke FKUI. Percaya atau tidak, hal ini akan mengdoktrin pemikirian kita semua untuk selalu berusaha dan tidak menyerah. Walaupun hal ini terlihat seperti hal kecil, namun ini akan berguna bagi kita kedepanny.
Gunakan waktu sebaik mungkin, di kala teman-teman kita sedang bermain, gunakanlah untuk belajar. Usahakan untuk selalu mendengarkan penjelasan guru, mengerjakan semua secara tepat waktu, dan tidak berbuat yang aneh-aneh. Jangan pernah malu untuk bertanya tentang materi atau apa yan harus disiapkan, baik ke guru les, teman seangkatan, atau bahkan kakak kelas. Percaya bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil, maka dari itu kita harus memberikan usaha secara 100% agar hasil yang didapatkan juga 100%. Kesempatan bukan hanya datang ketika beruntung, namun juga ketika kita berusaha untuk mendapatkan kesempatan itu.
Tidak apa-apa jika pada saat perjalanan, ada keluh kesah, ada masalah, ada rasa ingin menyerah. Hal ini normal terjadi dan jangan dihindari. Namun, janganlah masalah-masalah tersebut mengganggu pikiran teman-teman, carilah segera solusi dari permasalahan tersebut, memperbaikinya, dan kembali ke semangat awal mengenai mengapa harus masuk ke FKUI.
Hidup ini hanya sekali, jika kita tidak berjuang dan memaksimalkannya, untuk apa?
Comentários