Narasi Perjuangan - Aurelius Raditya Tirto
- FKUI 2019
- Aug 19, 2019
- 8 min read
Sejak kecil, cita-cita saya adalah untuk menjadi seorang dokter. Untuk mencapai cita-cita tersebut, saya berjuang untuk memasuki Fakultas Kedokteran terbaik di Indonesia yaitu FKUI. Tetapi, sebelum saya mulai menceritakan tentang perjuangan tersebut, saya harus memperkenalkan diri sendiri. Nama saya Aurelius Raditya dan saya lahir di Jakarta pada 06 September 2001. Sekolah terakhir saya adalah SMA 1 Kristen BPK Penabur Jakarta di Tanjung Duren.
Menurut saya, Fakultas Kedokteraan Universitas Indonesia adalah fakultas kedokteran terbaik dan terkemuka di Indonesia. Sejak sebelum kemerdekaan Indonesia sampai sekarang, ada banyak mahasiswa yang telah lulus dari Fakultas ini yang membantu membentuk negara kita untuk menjadi lebih baik. Beberapa contoh Alumni yang mempunyai peran besar pada masa kemerdekaan Indonesia adalah Eri Sudewo, Sudarpo Sastrosatomo, MT Harjono, dan Sujono Judodibroto.1 Hasil dari semua perjuangan mereka bisa terlihat di sistem perawatan kesehatan Indonesia sekarang, seperti terbangunnya salah satu rumah sakit pertama di Indonesia (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo).2 Banyak bahkan menjadi Menteri Kesehatan Indonesia dan menentukan arah perkembangan sistem kesehatan Indonesia.
Terinspirasi oleh ayah saya, seorang dokter, membuat saya ingin menjadi seorang dokter. Setiap kali melihat pasien miskin yang sakit bahkan mungkin tidak mampu membeli obat, menggerakkan hati saya untuk belajar di fakultas kedokteran dengan harapan untuk membantu orang lain di masa depan. Apalagi, pengalaman saya sebagai sukarelawan dalam Kegiatan Bakti Sosial membuat saya ingin membantu orang miskin. Saya berharap untuk menjadi seorang dokter seperti ayah saya.
Untuk mencapai cita-cita tersebut perlu melewati perjuangan yang sangat berat. Ini tidak seperti lulus sebuah ujian atau lulus ke kelas selanjutnya karena untuk mencapainya saya harus berkompetisi dengan sekitar 3000-5000 peminat dan hanya total 180 siswa ( Tidak termasuk Kelas Internasional ).3 Perjuangan saya mulai di SMP 3, ketika saya masih di SMP Kairos Gracia. Untuk meningkatkan kemungkinan saya untuk diterima ke FKUI, saya transfer ke SMA yang mempunyai nama baik dan akreditas bagus di Jakarta dan pilihan saya adalah SMAK 1 BPK Penabur. Ini merupakan salah satu waktu yang sangat susah buat saya karena saya harus belajar beradaptasi ke kurikulum baru, kurikulum Nasional dari Internasional, tetapi ini baru fase pertama.
Selanjutnya saya harus memilih salah satu jalur masuk ke FKUI. Karena saya tidak mempunyai nilai terlalu bagus pada masa SMA, saya tahu saya tidak akan bisa lolos lewat jalur SNMPTN. Jadi saya memilih untuk mencoba masuk lewat jalur SBMPTN. Persiapan saya mulai pada saat saya mulai tahun ketiga di SMAK 1 ketika saya mengikuti sebuah kursus (namanya Wardaya) untuk mempersiapkan diri untuk SBMPTN (hampir seperti BTA 8). Setiap hari minggu, saya akan belajar dari jam 8 pagi sampai jam 3 siang dan kadang-kadang ada juga hari intensif dimana kita akan belajar dari pagi sampai jam 8 malam. Akibatnya, jumlah waktu bebas saya berkurang dan stress dan tugas saya juga menumpuk. Untungnya saya punya bantuan dari teman-teman saya sejawat dan orang tua saya yang selalu mendorong saya.
Hari ujian pertama merupakan hari yang paling menegangkan untuk saya karena saya adalah salah satu murid yang melakukan ujiannya pada 13 April 2019, hari pertama untuk sesi pertama UTBK. Karena saya tidak mempunyai pengalaman apapun dan tidak ada seorang yang mempunyai pengalaman langsung, saya sangat gelisah dan sedikit takut. Untungnya saya berhasil mendapat nilai lumayan dengan rata-rata sekitar 650-700. Sayangnya saya hanya terdaftar untuk satu sesi karena saya telat untuk mendaftar ke sesi kedua. Saya juga berterima kasih karena menurut teman-teman saya sesi kedua ini lebih susah dari yang pertama dan banyak siswa hanya mendapat nilai yang hampir sama. Bahkan ada yang lebih rendah.
Berdasarkan hasil SBMPTN dan konsultasi dengan guru saya di kursus persiapan SBMPTN, saya memilih FK UNPAD sebagai pilihan prodi pertama saya. Alasan kenapa saya memilih UNPAD adalah nilai saya kurang mencukupi karena berdasarkan survei saya di BTA 8 dan Wardaya, jika nilai saya berkisaran antara 650-700 dan saya memilih UI, ini merupakan Gamble yang sangat berbahaya. Daripada membuang kesempatan untuk masuk UI, lebih baik untuk saya jika saya mempunyai rencana/jalur cadangan. Untuk alasan tersebut, saya memilih UNPAD karena itu merupakan universitas kesukaan saya dibawah UI.
Dengan dua jalur telah gagal, kesempatan terakhir dan jalur saya untuk masuk UI adalah lewat jalur ujian atau SIMAK UI. Untuk mempersiapkan diri, saya ikuti lagi kelas intensif di Wardaya serta beli beberapa buku yang bisa membantu saya untuk belajar dan memperkenalkan sistem SIMAK. Saya juga meminta teman saya di BTA 8 untuk bertukar soal-soal di BTA 8 dengan soal-soal saya dari Wardaya. Karena ini adalah kesempatan terakhir saya, jumlah upaya saya untuk belajar dan lolos lewat jalur ini juga lebih tinggi.
Untungnya, beberapa hari sebelum ujian SIMAK dilaksanakan, hasil SBMPTN diumumkan dan ternyata, saya berhasil diterima di FK UNPAD. Saya rasa sangat lega karena ini berarti untuk tahun depan saya tidak akan nganggur dan saya tidak usah khawatir untuk masa depan saya. Dengan beban yang sangat berat telah terangkat dari pundak saya bisa fokus pada kertas ujian di depan saya, tetapi ini tidak berarti perjuangan saya selesai. Sejak awal, tujuan utama saya adalah untuk diterima di FK UI dan UNPAD hanya sebuah cadangan. Perjuangannya hanya melanjutkan ke fase selanjutnya.
Menurut saya, SIMAK UI adalah ujian paling susah bagi seorang yang masih di SMA. Mengerjakannya juga merupakan hal yang sangat susah untuk dilakukan karena pertanyaan di ujiannya hampir setingkat dengan pertanyaan di olimpiade sains nasional atau OSN. Pada akhirnya, ada banyak pertanyaan dari SIMAK yang saya gagal untuk menjawabkan dan karena sistem penilaian SIMAK menggunakan nilai negatif bagi yang salah, kita semua tidak bisa 'bertembak' atau memilih salah satu dari A ke E Walaupun begitu, saya berterima kasih pada Tuhan bahwa SIMAK berhasil dilakukan tanpa masalah apapun.
Masa sebelum hasil SIMAK diberitahukan adalah masa paling tenggang di hidupku. Saya hanya bisa menunggu hasilnya keluar. Terkadang saya akan mulai meragukan apakah saya diterima atau tidak, tetapi saya harus menghilangkan semua pikiran tersebut. Saya harus menyakinkan diri bahwa saya akan lolos. Pas hari pengecekkan saya mencoba untuk Tetapi setelah saya membuka website penerimaan UI dan melihat bahwa saya berhasil diterima di FK UI, saya merasa banyak emosi mengalir sekaligus. Bangga karena saya berhasil masuk ke fakultas kedokteran terbaik di Indonesia. Lega karena semua usaha-usaha saya membuahkan hasil. Senang karena perjuangan saya untuk masuk UI telah selesai. Bisa terbilang bahwa hari itu merupakan salah satu hari terbaik di hidupku dan hidup orang tuaku karena mereka juga bangga ketika bilang ke teman-teman mereka tentang sukses saya.
Harapan saya adalah dengan masuk UI, saya bisa belajar untuk menjadi seorang dokter yang baik, yang menghormati pasien dan perawat-perawat kesehatan sejawat, mengikuti kode etik dokter dan bisa merawat semua pasien yang akan ditemu di masa depan. Saya juga berharap bisa belajar cara untuk berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia secara lebih lancar dan lebih sopan (saya lebih terbiasa berbicara dengan bahasa inggris yang banyak orang bisa melihat sebagai keuntungan dan kerugian), serta belajar menghormati orang yang bersuku, beragama dan ras. Saya ingin melihat dan belajar semua aspek dari tubuh manusia yang telah membuat saya tertarik sejak SD 2. Saya berharap bahwa saya bisa menjadi dokter dalam 6 tahun dan mungkin ikut jejak ayah saya yang juga merupakan seorang dokter.
Saya berharap saya suatu hari bisa berkontribusi ke orang yang penting dalam kehidupanku. Saya berharap bisa membantu orang yang lagi bersusahan dan terlalu miskin untuk mendapat perawatan kesehatan yang bagus, serta mereka yang berada diluar daerah kota-kota dimana fasilitas-fasilitas keperawatan kesehatan di sana masih kurang terpadu. Keluarga saya berharap bahwa saya bisa sukses di FKUI dan saya berharap bahwa keluarga saya bangga untuk membantu saya mencapai salah satu tujuan saya. Suatu hari saat orang tua mulai sakit akibat berumuran tua, saya berharap saya bisa membantu mereka dan mengurus semua permasalahan mereka seperti apa yang mereka telah melakukan untuk saya. Selain itu, saya juga berharap untuk semua teman-teman saya dari SMAK 1 BPK Penabur bisa sukses di fakultas dan Universitas masing-masing dan suatu hari bisa mengkontribusi ke Indonesia juga. Saya juga berharap untuk bertemu lagi di masa depan sebagai dokter yang sukses dan mereka adalah pasien saya, sejawat saya, atau bos saya. Untuk teman-teman seangkatan saya, yaitu angkatan FKUI tahun 2019, saya berharap kita semua bisa lulus dari FKUI secara bersamaan dan mungkin beberapa dari kita bisa bekerja di rumah sakit yang sama. Jika seorang memerlukan bantuan saya, saya akan langsung membantu mereka.
Untuk mempersiapkan diri untuk masa depan, saya telah buat rencana untuk masa depan. Dalam 1 tahun, saya berharap untuk sudah mulai berkebiasaan dengan kehidupan kampus UI dan telah belajar cara untuk mengatur waktu dan jadwal saya dengan baik. Dalam 3 tahun, saya berharap untuk hampir selesai dengan bagian pra-klinis dari waktu saya di FKUI dan siap untuk memulai wkatu Koas. Dalam 10 tahun, saya berharap bahwa saya sudah bekerja sebagai seorang GP di sebuah rumah sakit. Dalam 20 tahun, saya berharap saya sudah menjadi seorang spesialis dan sudah membuka sebuah klinik dengan orang tuaku.
Untuk saya, FK UI tidak pernah adalah tujuan akhir, tetapi adalah salah satu fase dalam kehidupan saya yang dalam perjuangan untuk menjadi seorang dokter yang baik. Setelah perjuangan ini berakhir, perjuangan selanjutnya akan mulai. Saya telah masuk UI, sekarang saya harus membuktikan bahwa saya pantas untuk masuk UI. "It's one thing to get a foot in the door. Now you must prove that you belong here." Saya harus berjuang di salah satu medan perang tersusah se-Indonesia dan bertahan.
Pesan saya untuk siswa-siswi yang bener-bener ingin mencoba masuk FKUI adalah: Bersiaplah secara fisik, mental dan spiritual, karena perjuangan untuk masuk UI sangatlah panjang dan melelahkan. Jangan pernah lelah untuk belajar lebih dan jangan pernah bosan untuk melakukan latihan untuk SBMPTN atau SIMAK, apalagi jika Anda dari SMA swasta seperti saya karena jarang bagi kita untuk ber sukses lewat SNMPTN, kecuali jika Anda mempunyai nilai yang sangat tinggi dan jejak rekam yang sempurna ( semua nilai diatas 95). Banyak orang paling sukses di jalur SBMPTN yang sekarang merupakan jalur penerimaan dari 40-50% dari total semua mahasiswa FKUI.
Bersiaplah untuk sebuah marathon, karena perjuangan kalian tidak pernah berhenti. Setelah gelombang pertama selesai, gelombang selanjutnya siap untuk menyerang. Untuk saya, setelah belajar untuk UNBK. datanglah UTBK, lalu datanglah Pernilaian Akhir Semester atau PAS selanjutnya datanglah UTBK kedua, dan pada akhirnya SIMAK.
Walaupun ada banyak hari dimana saya harus melewatinya dengan hanya 2-4 jam tidur. Ada juga waktu dimana situasinya akan terlihat suram. Tetapi janganlah putus asa dan selalu percaya bahwa Tuhan pasti ada rencana buat Anda. Jika Anda telah berusaha sekuat tenaga kalian dan masih gagal, bukan berarti Tuhan tidak punya rencana, tetapi bahwa jalur yang Anda pilih tidak sesuai dengan keinginan Tuhan dan Anda tidak perlu menyesal.
Saya berharap semua orang yang ingin mencoba masuk UI tahu satu fakta:
Tidak ada lift yang mencapai sukses, maka kita harus pakai tangga.
Artinya adalah: untuk mencapai sukses memerlukan ketekunan dan komitmen untuk mencapai tujuannya, serta usaha yang tak terbatas. Tidak ada jalan pintas untuk mencapai sukses dan setiap orang pasti akan melewati jalan yang sama, yaitu perjuangan terus-menerus. Jangan pernah putus asa dan percayalah di diri sendiri bahwa semua orang bisa masuk ke UI. Ada banyak orang pintar, tetapi orang yang akan sukses adalah mereka yang tekun. Seperti Thomas Alva Edison yang perlu 3ribu percobaan untuk membuat bohlam lampu pertama, jika Anda ingin, Anda ingin berjuang, Anda pasti bisa. Dia juga bilang
Success is 1% inspiration and 99% perspiration.
yang berarti sukses datang dari kerja keras dan banyak keringat, tidak hanya mempunyai inspirasi atau rencana. Jika seorang mempunyai sebuah rencana tetapi tidak bereaksi, rencana tersebut hanya akan menjadi sebuah mimpi.
Saya berharap semua yang bermimpi untuk memasuki FK UI bisa suatu hari memasukinya dan ini juga berlaku untuk Fakultas lain. Tetapi jangan coba masuk dengan cara seperti saya. Ini karena setiap orang pasti berbeda dan cara mereka masuk juga bisa berbeda. Ada yang masuk lewat SNMPTN dengan nilai yang sangat bagus, ada yang masuk karena mereka adalah pemenang kompetisi atau olimpiade, ada juga yang masuk lewat talent scouting, tetapi apapun jalur dan rencananya, jangan pernah berubah tujuannya, yaitu untuk memasuki UI.
You can always change the plans, but never change the goal.
Jika rencana A telah gagal, masih ada 25 huruf lain untuk dicoba dan cara lain untuk mencapai tujuan tersebut. Jangan pernah putus asa. Keep on fighting he fight. GOOD LUCK!
Comments