top of page
Search

Narasi Perjuangan - Fadhil Naufal Hidayatullah

  • Writer: FKUI 2019
    FKUI 2019
  • Aug 18, 2019
  • 8 min read

Perkenalkan, nama saya Fadhil Naufal Hidayatullah. Biasa dipanggil Fadhil. Saya sebelumnya berasal dari SMAN 14 Jakarta. Saya memandang FKUI sebagai Fakultas Kedokteran terbaik di Indonesia. Hal tersebut juga dapat dibuktikan dengan sulitnya dan ketatnya usaha para mahasiswa baru agar dapat diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia melalui jalur apapun mulai dari jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), jalur Ujian Tulis Berbasis Komputer sampai jalur Ujian Mandiri Universitas Indonesia (SIMAK UI). Hal tersebut berdasarkan lulusan-lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mulai dari Azrul Azwar yang sekarang menjabat sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ketua Ikatan Dokter Indonesia, Ketua ILUNI, dan gelar lain-lainnya yang sangat membanggakan. Selain itu, ada juga salah satu tokoh sejarah yang sangat membanggakan dan sangat terkenal yaitu Dr. Cipto Mangunkusumo yang berperan penting di dalam sejarah merdekanya Indonesia khususnya di dunia pendidikan kedokteran. Selain dilihat dari sisi alumninya, saya juga memandang Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sebagai universitas yang sangat bergengsi apalagi Fakultas Kedokterannya. Selain itu, lulusan dari universitas mana pun diperhatikan saat kita telah lulus dan ingin melamar di suatu rumah sakit manapun. Jika orang yang melamar pekerjaan di rumah sakit tersebut merupakan alumni dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia kemungkinan orang tersebut akan lebih diterima jika kita melihat dari universitas dimana ia menggali pendidikannya sebelumnya.

Motivasi saya untuk memilih Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sebagai tempat dimana saya dapat mengembangkan bakat dan minat saya dari segi akademis maupun non-akademis dan tempat pilihan pendidikan untuk beberapa tahun kedepan adalah menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang merupakan keiinginan saya sejak kecil. Sejak Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama pun saya selalu menyukai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam apalagi saat sedang belajar materi tentang berbagai penyakit dan nama-nama organ tubuh makhluk hidup khususnya manusia . Lalu saat saya mengenyam Pendidikan Sekolah Menengah Atas, saya pun memilih jurusan Ilmu Pengetahuan Alam karena saya lebih menyukai pelajaran yang dapat melakukan praktikum secara langsung dengan makhluk hidup dan pelajaran yang dapat kita perhatikan sehari-hari di sekeliling kita. Saya tidak memilih jurusan Sosial Hukum saat Sekolah Menengah Pertama karena saya kurang bias menghapal sesuatu yang tidak dapat kita bayangkan atau tidak dapat kita lihat di sekeliling kita seperti teks, undang-undang, dan lain-lain. Motivasi saya yang lain adalah saya ingin berperan aktif terhadap sekeliling saya khususnya di dalam bidang kesehatan. Saya ingin agar segala ilmu yang saya dapatkan baik akademis maupun non-akademis dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dapat saya implementasikan secara aktif untuk orang lain khususnya orang-orang yang dibawah kata mampu. Selain alasan tersebut, saya juga berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan dan profesi kedua orang tua saya untuk menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan menjadi lulusan dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Usaha saya untuk dapat terpilih menjadi mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sangat lah panjang. Jalur pertama yang harus dilewati adalah jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Jalur tersebut merupakan jalur yang dapat ditempuh tanpa melalui tes atau ujian lebih lanjut. Tetapi para siswa yang dapat melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri ini hanyalah siswa dengan rapor dengan mayoratis grafik nilainya yang naik terus menerus dari mulai kelas 1 Sekolah Menengah Atas semester 1 sampai kelas 3 Sekolah Menengah Atas semester 6. Siswa yang dapat lolos melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri ini hanyalah siswa yang memang berniat untuk mengambil jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri dan belajar terus-menerus dari mulai kelas 1 Sekolah Menengah Atas semester 1 sampai kelas 3 Sekolah Menengah Atas semester 6. Tetapi, saya tidak mendapatkan kuota dari jalur SNMPTN tersebut karena grafik nilai saya dari kelas 1 Sekolah Menengah Atas semester 1 sampai kelas 3 Sekolah Menengah Atas semester 6 ada yang naik tetapi ada juga yang turun. Nilai saya pun bukan merupakan termasuk nilai yang bagus dan nilai yang akan dipertimbangkan untuk diterima melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Alasan tersebut lah yang membuat saya tidak mendapatkan kuota sebagai siswa yang dapat melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri.

Jalur selanjutnya yang seluruh siswa dapat tempuh adalah jalur Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar (PPKB). Jalur ini merupakan jalur yang disediakan oleh Universitas Indonesia. Siswa yang ingin diterima melalui jalur Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar ini harus merupakan siswa yang mencapai prestasi akademis selama menempuh Pendidikan Sekolah Menengha Atas atau sederajat. Dalam jalur Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar tersebut, Universitas Indoensia memilih para siswa dan siswi terbaik Indonesia yang berasal dari sekolah-sekolah pilihan untuk mengikuti seleksi jalur Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar Universitas Indonesia. Usaha selanjutnya yang harus dilalui oleh para siswa dan siswi yang belum diterima sebagai mahasiswa dan mahasiswi di Perguruan Tinggi Negeri dan usaha pertama saya saat kelas 3 Sekolah Menengah Atas adalah untuk belajar persiapan Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK). Ujian tersebut mewajibkan seluruh siswa yang telah memilih dan membayar biaya Ujian Tertulis Berbasis Komputer untuk mengikuti ujian yang diberikan sebanyak satu atau dua kali kesempatan untuk tiap siswa. Seleksi jalur Ujian Tertulis Berbasis Komputer ini dapat diikuti oleh seluruh siswa dan siswi di seluruh Indonesia maksimal telah lulus 2 tahun sebelumnya. Walaupun melalui jalur tersebut saya belum mencukupi batas minimal untuk diterima sebagai mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, saya tidak terlalu kecewa sebab mengingat seberapa ketatnya penyaringan dan tingginya batas minimal agar diterima menjadi mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Jalur selanjutnya yang harus saya tempuh adalah jalur mandiri. Di jalur ini, saya dituntut untuk mengerjakan soal-soal pilihan dari universitas yang saya pilih yang jenis soalnya jauh lebih sulit dan lebih rumit dibandingkan dengan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Saya sempat mencoba beberapa universitas seperti Ujian Tulis Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UTUL FK UGM), Ujian Mandiri Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UM FK UB), Ujian Mandiri Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UM FK UPN), Ujian Mandiri Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (UM FK UNDIP), Ujian Mandiri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (SIMAK FK UI) dan Ujian Mandiri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Kelas Internasional (SIMAK FK UI KKI) yang salah satu ujiannya menggunakan nilai TOEFL minimal 550 dan melakukan wawancara dengan menggunakan bahasa inggris.

Universitas yang pertama kali melakukan pengumuman diterimanya mahasiswa baru yang melalui jalur Ujian Mandiri adalah Universitas Brawijaya yang melalui jalur Ujian Mandiri Universitas Brawijaya. Saya pun terkejut saat pertama kali membuka website tempat pengumuman diterimanya mahasiswa baru Universitas Brawijaya karena saat saya pertama kali membuka website tersebut, saya melihat warna hijau di profil website Universitas Brawijaya saya yang menandakan saya diterima sebagai mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya yang melalui jalur Ujian Mandiri Universitas Brawijaya. Perasaan saya pun langsung berantakan karena saya senang bercampur bangga bahkan bercampur terkejut karena saya tidak mengira dapat diterima di salah satu fakultas terbaik yang dimiliki universitas.

Beberapa hari setelahnya, tiba lah hari dimana pengumuman penerimaan mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Saya pun langsung membuka website Universitas Gadjah Mada tempat diumumkannya penerimaan mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada pada hari pertama diumumkannya penerimaan mahasiswa baru Universitas Gadjah Mada. Saat saya pertama kali membuka website Universitas Gadjah Mada, saya melihat warna merah di profil website Universitas Gadjah Mada yang saya miliki. Warna merah pada profil website Universitas Gadjah Mada yang saya miliki menandakan bahwa saya tidak terima di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada melalui jalur Ujian Tulis Universitas Gadjah Mada. Namun, saya tidak terlalu kecewa pada saat melihat pengumuman di profil website Universitas Gadjah Mada bahwa saya tidak diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada melalui jalur Ujian Tulis Universitas Gadjah Mada karena saya sebelumnya telah diterima sebagai mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dan saya pun kebetulan lebih memilih untuk melanjutkan Pendidikan kuliah saya di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dibandingkan dengan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada karena saya memiliki keluarga di daerah Kabupaten Malang.

Beberapa hari setelahnya merupakan hari dimana pemberitahuan diterimanya mahasiswa baru Universitas Indonesia yang melalui jalur Ujian Mandiri Universitas Indonesia diumumkan. Saya pun langsung membuka website dimana terdapat pengumuman mahasiswa baru Universitas Indonesia yang melalui jalur Ujian Mandiri Universitas Indonesia.Tetapi sebelumnya saya juga tidak terlalu berharap untuk diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia melalui jalur Ujian Mandiri Universitas Indonesia karena pada saat saya mengerjakan soal Ujian Mandiri Universitas Indonesia saya sempat pesemis dan langsung tidak yakin bahwa saya akan diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia melalui jalur Ujian Mandiri Universitas Indonesia. Tetapi saat saya pertama kali membuka website profil Universitas Indonesia tempat pengumuman diterimanya mahasiswa baru Universitas Indonesia yang melalui jalur Ujian Mandiri Universitas Indonesia, saya langsung terkejut, bangga, senang dan tidak percaya karena saat saya pertama kali membuka website profil Universitas Indonesia tempat pengumuman diterimanya mahasiswa baru Universitas Indonesia yang melalui jalur Ujian Mandiri Universitas Indonesia, saya melihat warna hijau di website profil Universitas Indonesia tempat pengumuman diterimanya mahasiswa baru Universitas Indonesia yang melalui jalur Ujian Mandiri Universitas Indonesia. Warna hijau yang berada di website profil Universitas Indonesia tempat pengumuman diterimanya mahasiswa baru Universitas Indonesia yang melalui jalur Ujian Mandiri Universitas Indonesia tersebut bahwa kita diterima di Universitas Indonesia dengan Fakultas yang kita inginkan. Dalam hal ini, saya diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia melalui jalur Ujian Mandiri Universitas Indonesia.

Hal ini menjadi hal yang sangat tidak terlupakan karena saya diterima di universitas dan fakultas yang paling saya inginkan sekaligus yang paling saya ragukan untuk diterima yaitu Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia mengingat seberapa sulitnya soal yang diberikan dalam ujian tersebut. Tetapi saya juga telah merencanakan untuk gapyear atau jeda untuk mengikuti atau memilih kuliah selama setahun. Saya juga merencanakan bahwa selama setahun tersebut, saya akan terus belajar di rumah maupun di tempat les dengan serius agar saat saya mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer saya dapat lulus dengan nilai yang sangat memuaskan dan dapat diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia karena batas maksimal siswa yang mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer adalah 2 tahun setelah lulus. Jika saya juga belum diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia melalui jalur Ujian Tulis Berbasis Komputer, saya tetap akan mencoba agar diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia melalui jalur Ujian Tulis Universitas Indonesia. Kesan saya sebelum membuka pengumuman adalah panik dan tidak siap untuk melihat apakah saya diterima atau tidak sebagai mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia melalui jalur Ujian Tulis Berbasisi Komputer. Bahkan saya pun juga panik dan tidak siap ketika saya membuka seluruh website tempat pengumuman diterimanya mahasiswa baru di universitas dan fakultas yang saya pilih.

Kesan saya setelah membuka pengumuman adalah bahagia sekaligus tidak percaya bahwa saya diterima sebagai mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia melalui jalur Ujian Mandiri Universitas Indonesia. Harapan yang akan diraih untuk diri sendiri adalah menjadi salah satu mahasiswa berprestasi, dapat mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Indonesia (UKM UI) dan menjadi orang yang berguna bagi angkatan mulai dari angkatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sampai angkatan Universitas Indonesia itu sendiri. Saya juga berharap bahwa saya dapat mengaplilasikan ilmu yang saya dapat dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia untuk beberapa tahun kedepan dalam lingkup keluarga maupun masyarakat. Saya juga berharap bahwa angkatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 2019 menjadi angkatan yang solid dan angkatan yang memiliki sikap integritas yang sangat tinggi. Rencana saya untuk tahun depan adalah ikut aktif dalam berbagai macam kegiatan Universitas Indonesia dari sisi akademis sampai sisi non akademis seperti ikut dalam berbagai macam kegiatan Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Indonesia. Rencana untuk 3 tahun kedepan adalah saya ingin memiliki peran nyata bagi angkatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 2019. Rencana untuk 10 tahun kedepan adalah menjadi lulusan sarjana s1 dengan ipk yang sangat memuaskan, menjadi dokter umum dan mengambil gelar spesialis. Rencana untuk 30 tahun kedepan adalah melanjutkan pendidikan saya dengan mengambil subspesialis.

Pesan saya untuk seluruh siswa siswi dimulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah atas (SMA) adalah jangan lah berhenti untuk bermimpi, jangan lah berhenti berusaha dan jangan lah berhenti untuk berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa karena ketiga hal tersebut merupakan rahasia dan kunci seseorang dapat sukses. Jika salah satu dari ketiga komponen tersebut ada yang tertinggal maupun terlupakan, maka kesuksesan kita akan tertunda atau bahkan gagal.

Ada satu kata-kata mutiara yang selalu teringat oleh saya saat saya berada dalam kondisi yang tidak mengenakan. Kutipan kata-kata mutiara tersebut adalah "hidup itu seperti sepeda, agar bisa berjalan dengan seimbang kita harus tetap bergerak". Kata-kata tersebut memiliki arti yang sangat mendalam yaitu jika kita ingin kehidupan kita seimbang dan lancar dalam segala hal, kita harus tetap bergerak, berubah, berinovasi dan tidak bermalas-malasan dengan berdiam diri.

 
 
 

Recent Posts

See All
Narasi Perjuangan - Mucica Safitri

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh Hallo semua, dalam tulisan ini saya ingin menceritakan banyak hal dan kisah menarik secara...

 
 
 

Comments


© 2019 by FKUI 2019. Proudly created with Wix.com

bottom of page