top of page
Search

NARASI PERJUANGAN -- FAHMI NURRAHMAN GALILEO

  • Writer: FKUI 2019
    FKUI 2019
  • Aug 18, 2019
  • 8 min read

Nama saya Fahmi Nurrahman Galileo. Saya lahir di Bogor pada tanggal 12 bulan April tahun 2001 dari pasangan Ir. Agung Wibawa dan dr. Yeti Hariyati, Sp. PD. Ayah saya berprofesi sebagai guru dan Ibu saya berprofesi sebagai dokter spesialis. Mereka berdualah yang membentuk latar belakang dan asal sifat saya dalam menjalankan kehidupan. Mereka jugalah yang selalu menjadi suri tauladan bagi saya dalam berkegiatan dalam masyarakat sekarang maupun nantinya. Setiap kegiatan yang selalu saya lakukan, semuanya mengharapkan rida dari orang tua. Karena sebagai orang yang beragama Islam, saya memahami bahwa rida Allah ada pada rida orang tua. Saya meyakini, dengan selalu berpegang teguh pada hal tersebu hidup saya dapat menjadi berkah dan selalu mandapat rida serta kemudahan hidup dari-Nya.

Saya pernah bersekolah di SMA Negeri 1 Kota Bogor yang notabene adalah sekolah favorit terbaik di Kota Bogor. Walaupun cukup sulit bagi saya untuk menjadi siswa di sekolah tersebut, saya merasa sangat puas telah menuntut ilmu di SMA tercinta saya. Mulai dari sini lah, saya memulai kembali perjuangan dan juga menentukan dengan sebenar-benarnya masa depan apa yang akan saya ambil. Saya mulai berusaha untuk memahami diri saya sebisa mungkin.

Tujuan setelah lulusnya saya dari SMA, tidak lain adalah melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi. Pilihan studi inilah yang sudah seharusnya saya pikirkan dengan matang yang bisa saya jadikan sebagai arah patokan saya untuk menuju cita-cita. Saya menemukan beberapa tempat untuk melanjutkan pendidikan saya. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah salah satu yang ada dalam pikiran saya.

Cara saya memandang FKUI, paling banyak didasari pengetahuan yang dimiliki oleh orang pada umumnya. FKUI dipandang sebagai fakultas kedokteran terbaik di Indonesia. Pengetahuan tersebut jelas muncul dari sejarah yang telah tercetak oleh FKUI. Sejarah dari asal usul berdirinya FKUI serta proses perkembangannya menjadi yang terbaik. Hal tersebut pun meluaskan pandangan saya terhadap mahasiswanya. Di mana mereka semua sebelumnya merupakan siswa-siswi yang berprestasi tinggi yang selanjutkan terpilih sebagai mahasiswa FKUI. Mereka sudah pasti dianggap sebagai layak menjadi bagian keluarga sejawat di FKUI. Pandangan saya lebih berpuncak lagi pada lulusan-lulusannya. Dokter-dokter terbaik yang dibentuk oleh FKUI telah banyak menunjukkan integritasnya sebagai dokter andalan yang memajukan kesehatan masyarakat. Selain itu juga, banyak tokoh-tokoh yang muncul dengan peran-peran yang penting bagi bangsa dan negara Indonesia.

Dengan latar belakang yang saya miliki, pemikiran yang matang akan masa depan, serta pandangan saya terhadap FKUI, saya telah memutuskan untuk diri saya sendiri untuk memilih FKUI sebagai jalan saya sekaligus sebagai arah cita-cita saya untuk masa depan. Pertimbangan atas keputusan tersebut muncul dari faktor pendukung dan faktor penghambat yang saya alami.

Faktor pendukung merupakan hal yang memotivasi saya untuk memutuskan untuk memilih lanjut ke FKUI. Faktor pendukung terbesar bagi saya adalah kedua orang tua saya sendiri. Walaupun mendorong, tetapi orang tua saya tidak pernah memaksakan kehendaknya kepada saya untuk ke mana saya akan melanjutkan pendidikan dan apa cita-cita saya nanti. Hal yang membuat saya terdorong atas keputusan ini adalah saran serta nasihat yang dibuat oleh mereka. Orang yang paling mengenal saya sudah pasti orang tua saya sendiri. Mereka menilai diri saya dan menyatakan kecocokan pribadi saya terhadap profesi yang akan saya raih ini. Mereka juga menilai kemampuan saya dan menyatakan kecukupan saya terhadap pendidikan yang akan saya lalui. Atas profesi ibu saya yang juga merupakan seorang dokter, secara tidak langsung menjadi tongkat estafet bagi saya untuk menjadi seorang dokter.

Interaksi motivasi dari orang tua saya tidak hanya dari bagaimana mereka memberikan saran kepada saya, tetapi juga bagaimana cara saya memahami mereka terutama ibu saya. Saya sudah begitu mengenal ibu saya sebagai dokter. Karena kehebatannya sebagai dokter, begitu banyak manfaat yang terasa di sekitar saya. Di lingkungan keluarga, keluarga besa,r maupun kepada masyarakat. Ibu saya dengan kemampuannya yang luar biasa membantu tiap orang dalam mengurusi kesehatannya. Saya merasa sangat bersyukur atas kehadiran ibu saya. Pada titik inilah, saya ingin kemampuan dalam membagikan manfaat yang dimiliki oleh ibu saya dapat menular kepada saya. Memang banyak cara kita sebagai manusia dalam menyebarkan manfaat, tetapi kita harus tetap memilih jalan yang tepat untuk melakukan hal tersebut. Oleh karena itu, saya termotivasi untuk memberikan segala manfaat melalui bidang kesehatan dengan berprofesi sebagai dokter.

Diperlukan usaha yang tidak biasa untuk menggapai mimpi yang telah saya rangkai ini. Saya harus lebih giat belajar untuk semester sehingga mendapat nilai yang memuaskan. Setiap orang pasti memiliki rencana terhadap berbagai macam selesksi yang dilakukan perguruan tinggi. Tapi pada prosesnya, saya lebih memfokuskan pembelajaran saya terhadap pelajaran yang mencakup nilai rapor daripada fokus belajar untuk seleksi yang lainnya. Dengan mengetahui betapa sulitnya untuk diterima di FKUI, saya juga menggantungkan pilihan tersebut dengan memperhatikan nilai serta perkembangan nilai rapor. Sebenarnya saya juga menyadari bahwa kurang baik bila saya hanya mengandalkan seleksi melalui jalur SNMPTN. Dan saya merasa cukup ragu untuk dapat menembus FKUI melalui jalur seleksi yang lain. Tetapi fokus akan terhadap suatu hal menjadi hal yang penting menurut saya. Apapun itu, setiap usaha itu berharga walaupun tetap Allah yang menentukan hasilnya.

Di semester akhir proses pendidikan saya di SMA, datanglah tiba saatnya untuk menentukan pilihan saya untuk seleksi SNMPTN. Oleh karena itu, saya memperbanyak diskusi saya kepada kedua orang tua saya. Semakin sempitnya waktu, saya harus secepatnya memantapkan pilihan saya dalam seleksi SNMPTN ini. Lalu pada akhirnya saya memutuskan program studi Pendidikan Dokter di FKUI sebagai pilihan pertama saya. Seleksi SNMPTN membolehkan untuk pesertanya mengisi 2 pilihan program studi. Tetapi dengan keyakinan saya dan nasihat dari orang tua juga, saya hanya mengisi satu pilihan program studi. Cukup beresiko memang untuk tidak mengisi pilihan kedua sebagai alternatif, tetapi cara seleksi SNMPTN cukup sering tidak dapat diprediksi. Dengan hanya memilih satu program studi mungkin dapat meningkatkan kesempatan saya untuk diterima walaupun kemungkinannya sangat kecil. Selain itu, dalam SNMPTN saya juga harus siap untuk menerima atas apapun pilihan program studi yang diterima. Maka pada akhirnya, saya tidak memiliki alternatif untuk saya pilih.

Untuk menunggu hasil seleksi SNMPTN, hanyalah doa yang dapat menenangkan saya serta membuat saya dapat diterima. Dalam durasi tersebut, saya harus tetap fokus untuk menyelesaikan pendidikan SMA yaitu antara lain mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer, Ujian Sekolah Berstandar Nasional, dan lain-lain. Namun tidak dapat dipungkiri, dengan mengingat bahwa saya sedang diseleksi di SNMPTN membuat saya banyak memikirkan hal tersebut sehingga kehilangan fokus. Untuk itu saya harus tetap terus bersabar serta memperbanyak doa di setiap setelah ibadah.

Hari pengumuman lambat laun akhirnya tiba. Perasaan terasa sangat menggantung di hari itu. Saya dan kedua orang tua berusaha bersikap siap dengan apapun hasil yang nanti akan diumumkan. Saat jam yang ditentukan tiba, ternyata tejadi berbagai kendala dalam penyampaian pengumuman seleksi SNMPTN. Server tempat hasil pengumuman sulit untuk diakses. Hal ini membuat saya semakin khawatir dengan hasil yang akan saya dapatkan. Pada akhirnya, saya memutuskan untuk mengalah dan akan membuka hasil pengumuman di waktu yang lain.

Tiba-tiba, terdapat pesan dari orang tua yang berisi tangkapan layar. Ternyata gambar tersebut bertuliskan bahwa saya telah diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia program studi Pendidikan Dokter. Saya langsung melakukan sujud syukur sekaligus mengungkapkan betapa besar rasa bahagia saya dalam mendapat berita tersebut. Bibi saya yang kebetulan bersama saya mendengar berita tersebut juga langsung melakukan sujud syukur atas diterimanya saya. Tidak terasa keluar air mata kebahagiaan saya selepas saya melakukan sujud syukur. Terasa seperti mimpi mendapatkan kabar seperti ini. Pada sore harinya, orang tua saya pulang dan langsung mengucapkan selamat serta menunjukan raut muka bahagia serta bangga. Rasa bahagiaku terus meningkat atas keberhasilanku dan betapa besar rasa bangga orang tuaku kepada diri saya. Harus selalu disadari, bahwa ini adalah karunia dari Allah Yang Mahakuasa.

Dengan diterima saya di sini, banyak harapan-harapan yang muncul dalam pikiran saya. Saya berharap bahwa saya dapat berkuliah di FKUI dengan baik serta menjadi manusia yang utuh. Selain itu, saya juga berusaha untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dan menggunakan dengan sebaik-baiknya. Saya ingin mengubah kesempatan ini menjadi manfaat bagi diri saya sendiri dan orang di sekitar saya. Dengan keberadaan saya di FKUI, saya ingin terus berkembang menjadi manusia yang lebih baik, lebih bermanfaat, lebih mandiri, lebih bijak, lebih pintar, lebih pandai, lebih berani, lebih beriman dan lebih menguatkan hati. Sebaliknya saya ingin menghindari dari sifat malas, bodoh, tidak peduli, serta sifat buruk lainnya. Saya menyadari, bahwa manfaat tersebut tidak muncul begitu saja, diperlukan perjuangan yang keras untuk mendapatkan hal tersebut. Semangat harus dimunculkan dari sebuah harapan yang sekaligus menjadi tujuan untuk diri saya sendiri. Dukungan dari orang terdekat kita juga sangat diperlukan dalam perjuangan ini.

Saya juga berharap untuk bisa menjadi penjaga kesehatan keluarga serta saudara-saudara saya agar selalu terjaga dari berbagai macam penyakit. Selain itu, saya berkeinginan bahwa setiap saudara saya dapat terdengar permintaan tolongnya sehingga saya dapat terus siap dalam mengobati saudara-saudara. Saya berharap agar keluarga saya dapat sehat selalu dan tidak perlu untuk menghadapi masalah kesehatan seminim mungkin. Walaupun tidak semua pertolongan kita dapat sempurna untuk menolong seluruh anggota saudara saya sendiri. Tetapi sebagai pelindung kesehatan, saya harus selalu berusaha melakukan hal yang terbaik.

Selain semua itu, saya tidak bisa melupakan hakikat dari profesi dokter, yaitu menjadi pembantu dalam menyembuhkan penyakit bukan hanya untuk keluarga tapi juga seluruh masyarakat. Masyarakat dalam harapannya dapat mengandalkan dokte-dokter sebagai pendorong untuk menuntaskan penyakitnya. Masyarakat juga dapat menjadikan dokter sebagai acuan untuk bagaimana cara menjaga kesehatan yang seharusnya dijalankan. Tidak hanya untuk menyembuhkan penyakit, dokter juga berkewajiban untuk memajukan ilmu mengenai kesehatan masyarakat agar kesehatan masyarakat pada umumnya dapat meningkat dan berbagai macam penyakit yang ada pada pasien di dalam masyarakat dapat disembuhka semaksimal mungkin. Dengan adanya ini, saya mengharapkan diri saya sendiri dan masyarakat agar dapat terus bekerja sama demi kesehatan kita seluruhnya. Walaupun dokter lah yang menjadi acuan untuk menjunjung kesehatan, masyarakat juga harus ikut bekerja sama agar terciptanya lingkungan yang sehat dan teratur. Hal ini diharapkan kedepannya dapat terus meningkatkan kualitas kesehatan yang dimiliki oleh seluruh rakyat Indonesia.

Dengan diterimanya saya di FKUI, saya juga paham sekali bahwa saya sendiri tidak sendirian. Dari seluruh Indonesia, banyak siswa-siswi yang telah terpilih untuk berjuang bersama di FKUI. Untuk memulai perkuliahan di kampus kuning ini, saya mengharapkan teman seangkatan dapat menjalani adaptasi dan kegiatan awal mahasiswa baru dengan lancar. Saya berkeinginan agar kedepannya nanti hingga kami lulus bahkan hingga sampai alumni sekalipun, kami dapat menjadi angkatan yang solid, saling membantu, peduli, dan dapat bekerja sama untuk mencapai cita-cita bersama, yaitu menjadi dokter yang memiliki integritas. Sebab berkuliah FKUI akan sangat sulit apabila kita hanya mengandalkan diri sendiri untuk menyelesaikan semua masalah termasuk masalah akademik. Akan terasa jauh lebih berguna dan bermanfaat, bila perjuangan yang kami lakukan dilakukan secara bersama-sama yang diisi dengan kekompakkan angkatan

Untuk menunjang harapan saya, saya memerlukan rencana yang matang untuk nantinya. Rencana saya untuk 1 tahun ke depan yang pertama untuk memahami sebaik mungkin sistem akademik yang terdapat di Universitas Indonesia dan pada sistem akademi di FKUI. Karena hal tersebut adalah hal dasar yang sangat penting bagi kita sebagai mahasiswa sebab akan terpakai terus untuk di masa yang akan datang. Dan juga saya berencana untuk mulai mengikuti UKM seni agar bakat yang saya miliki di bidang seni dapat diasah agar menjadi baik dan bermanfaat.

Rencana untuk 3 tahun ke depan, saya berusaha untuk bisa mengubah pola hidup serta pola pikir saya untuk ke arah yang lebih baik. Saya menyadari bahwa mengubah pola hidup dan pola pikir tidaklah mudah dan tidak hanya memerlukan waktu yang sebentar dan usaha yang baik.

Rencana untuk 10 tahun ke depan, saya berencana untuk menggapai profesi dokter saya secara tepat waktu dan dengan baik. Saya belum memiliki rencana untuk melanjutkan kuliah saya untuk spesialis. Dan untuk 20 tahun ke depan, saya berencana untuk memiliki keluarga yang sehat dan sejahtera.

Untuk para pejuang yang ingin masuk dan menjadi mahasiswa di FKUI, saya memiliki beberapa pesan yang akan saya tuliskan di sini. Saya berpesan pada adik-adik untuk tetap berjuang sekuat tenaga agar impian kalian dapat tercapai. Di sisi lain kalian juga harus memikirkan dengan matang atas impian yang kalian miliki. Kalian harus paham betul jalan-jalan apa saja yang mesti kalian ambil serta selalu mengarahkannya kepada cita-cita kalian nanti di masa depan. Dan semua ini harus dibarengi dengan motivasi serta dukungan orang tua secara penuh.

“Berusaha lah dalam menggapai mimpi, jadikan diri sebagai orang yang baik dan senantiasa berusaha, jadikan keluarga dan teman menjadi pendukung hidup kita, serta jadikan iman dan doa sebagai kunci untuk membuka gerbang impian untuk dunia maupun akhirat.”

 
 
 

Recent Posts

See All
Narasi Perjuangan - Mucica Safitri

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh Hallo semua, dalam tulisan ini saya ingin menceritakan banyak hal dan kisah menarik secara...

 
 
 

Comments


© 2019 by FKUI 2019. Proudly created with Wix.com

bottom of page