top of page
Search

NARASI PERJUANGAN - - FARHAN HARY ARAFAH

  • Writer: FKUI 2019
    FKUI 2019
  • Aug 19, 2019
  • 8 min read

Hallo! Perkenalkan nama saya Farhan Hary Arafah dari Sekolah Menengah Atas 3 Jakarta. Saya lahir di Jakarta pada 4 Maret 2001. Saya merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Izinkan saya menutur sebuah cerita sekaligus melaksanakan tugas yang telah diberi untuk Pengenalan Sistem Akademik Fakultas tentang perjuangan saya untuk diterima dalam fakultas ini

Banyak yang mengatakan bahwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia telah lengser dari posisi nomor satu dalam Fakultas Kedokteran Indonesia dan kalah dari perguruan tinggi negri lain tapi di mata saya Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tetap menjadi Fakultas paling bergengsi dan berkualitas di Negri ini. Bagusnya kualitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tidak hanya ditinjau dari betapa lamanya Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia telah berdiri, namun dapat dilihat dari lulusan-lulusan yang telah dihasilkan oleh Fakultas Kedokteran Indonesia. Banyak dari mereka yang menjadi tokoh kemerdekaan maupun terlibat dalam kepemerintahan. Belum juga fasilitas dan sarana yang serba lengkap dan bahkan sampai memiliki rumah sakit sendiri yang berada di Depok. Gedungnya juga sangat bagus di mata saya, baik gedung Rumpun Ilmu Kesehatan yang terdapat di Depok, maupun gedung yang terdapat di Salemba.

Perjuangan saya untuk diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia berawal mula dengan sebuah tragedi yaitu patahnya tangan saya yang dikarenakan kecelakaan motor pada awal kelas 9 di Sekolah Menengah Pertama. Adik saya baru saja membeli motor dan meminta saya untuk melakukan test drive mengelilingi komplek rumah saya dulu. Putaran pertama berjalan dengan lancar namun putaran kedua merupakan putaran yang mengubah persepsi saya terhadap hidup. Saat saya ingin belok ke arah kanan ban motor tersebut terselip maka saya banting stang ke kiri dan keluar jalur jalanan aspal lalu menghantam pohon. Motornya rusak dan tak bisa diperbaiki dan saya terjatuh dan terlentang diatas tanah dan saya tidak memakai helm saat itu. Saya merasa sangat beruntung kepala saya tidak kena kontak sama sekali, hanya sedikit goresan pada telinga. Awal-awal saya hanya merasakan rasa sakit minor pada kaki kanan saya karena terdapat luka yang mengelupas secara horizontal dan luka yang menusuk karena serpihan kayu dari pohon tersebut. Namun ketika saya melihat sekitar, saya baru sadar bahwa tangan kiri saya telah patah dan saya baru merasa sakitnya. Saya akan dilarikan ke rumah sakit kala itu namun keadaan sedang macet maka kami ke tempat urut dahulu dimana tulang saya akan di luruskan dulu. Sepulangnya dari tempat urut, tangan saya kelihatan seperti biasa lagi. Esok harinya, saya pergi menemui dokter bersama kedua orang tua saya untuk di-rontgen. Namun kata dokter tulang saya belum sepenuhnya lurus hanya kelihatannya saja dan masih ada serpihan tulang yang tersebar dalam tangan saya. Dia juga mendiagnosis kondisi yang saya deritai kala itu yaitu Galeazzi fracture dimana tulang Radius saya patah dan tulang Ulna saya terdislokasi. Lalu saya dilarikan ke ruang operasi dan menjalani prosedur yang ada. Disinilah semangat saya untuk menjadi seorang dokter terlahir. Saya ingin menjadi sosok mulia yang dapat membantu orang yang sedang menderita. Sosok yang dapat berdiri diantara pasien dan kematiannya.

Ada hal lain yang memotivasi saya yaitu kedua orang tua saya. Beliau berasal dari keluarga di kampung dekat Bengkulu dan hidup 6 bersaudara. Beliau tidak hidup dalam kemewahan melainkan dalam keterbatasan dan kesederhanaan pada awal hidupnya sampai-sampai ibunya dulu mengalami malnutrisi saat mengandung beliau dan kebetulan ayahnya merupakan guru besar dan kala itu harus hidup terpisah dari ayah saya karena dikejar oleh Partai Komunis Indonesia pada tahun 1960-an dimana Gerakan Tiga Puluh September Partai Komunis Indonesia sedang berlaksana tetapi ini bukan berarti beliau tidak dapat bersemangat. Beliau belajar keras hingga meraih nilai tertinggi UN dulu di Bengkulu saat duduk di Sekolah Menengah Pertama. Setelah pencapaian tersebut beliau mendaftar dan merantau di Sekolah Menengah Atas Negri Tiga Bandung yang sampai sekarang tetap menjadi sekolah favorit. Beliau mengikuti seleksi masuk Perguruan Tinggi Negri dan diterima di Institut Teknologi Bandung, Fakultas Teknik Industri, Jurusan Ilmu Komputer yang sekarang sudah masuk Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika. Beliau menjadi lulusan termuda diangkatannya dan langsung ditarik perusahaan minyak yang bernama Caltex. Beliau bekerja keras hingga sekarang menjadi Chief Technical Officer di Indonesia Stock Exchange. Tekadnya telah membawanya jauh dari kampung terpencil di tepi Bengkulu. Saya selalu terinspirasi oleh cerita beliau yang telah berusaha dan berjuang untuk meraih cita-citanya. meskipun cerita hidup beliau yang inspiratif, beliau tidak pernah memarken sedikitipun rasa bangga atau sombongnya. Beliau selalu humble dan down to earth. Beliau juga memiliki prinsip yang menurut saya sangat penting di hidupnya dan saya yaitu “jadilah seperti ikan di laut, walaupun lingkungannya asin dagingnya tidak, pintar-pintarlah beradaptasi”. Beliau merupakan tokoh yang gigih menurut saya

Tetapi bukan ayah saya sendiri yang mengalami perjuangan, ibu saya juga memiliki perjuangan yang keras. Ibu saya datang dari kampung yang sama dengan ayah saya, di tepi Bengkulu. Beliau memang tidak masuk Sekolah Menengah Atas Negri ataupun Perguruan Tinggi Negri namun bukan berarti perjuangan beliau tidak susah. Beliau juga merantau ke Jakarta dan menghadiri Perguruan Tinggi Swasta dan diterima di jurusan Biologi Murni. Setelah lulus beliau melamar kerja di bank dan diterima. pada masa ini beliau hidup di tempat yang tidak hanya kumuh namun juga rawan kriminal. Beliau tidak menjauh atau mengasingkan diri, beliau berteman dengan mereka. Tetapi beliau tidak terpengaruhi mereka malah menasehati mereka untuk mencari cara yang lebih halal untuk mencari nafkah. Setelah menikah dengan ayah saya, beliau pindah tidak hanya tempat kerja, bidangnya pun berbeda. Beliau memasuki ranah property. Beliau bekerja sebagai marketing dulu lalu mendirikan franchise sendiri. Pada awal mula mulai usahanya semuanya berjalan dengan lancar namun setelah berjalan beberapa tahun beliau dikhianati oleh pemegang saham yang lain dan merupakan teman-teman beliau sendiri. Lalu beliau menutup usaha itu karena sengketa tersebut lalu mendirikan perusahaan lagi dengan nama sendiri. Kegigihan dan ketabahan kedua orang tua saya selalu membuat saya kagum kepada mereka dan selalu menginspirasi saya menjadi orang yang lebih baik.

Dari masa Sekolah Dasar saya memang sangat menggemari Ilmu Pengetahuan Alam. Namun dulu cita-cita saya belum mengarah kepada dunia medis tapi lebih kearah dunia aviasi atau lebih dikenal sebagai pilot. Teman-teman saya dulu saling mempengaruhi agar mengikuti cita-cita mereka masing-masing namun saya tetap teguh dengan pendirian saya dan tidak mendengar sepatah kata pun dari mereka. Mimpi itu terus hidup sampai pada akhirnya mati di kelas 5. Saya baru sadar dan tahu kalau untuk menjadi pilot saya harus mempunyai keterampilan matematika dan fisika yang luas sementara saya kurang bisa dan kurang minat dalam matematika. Pada kelas 6 saya tidak memiliki cita-cita seperti kebanyakan teman-teman saya pada kala itu tetapi walaupun cita-cita saya telah mati kala itu kegemaran saya terhadap Ilmu Pengetahuan alam tetap hidup. Di tingkat pertama Sekolah Menengah Pertama saya, saya mulai lebih menggemari satu bidang di Ilmu Pengetahuan Alam yang spesifik yaitu biologi dan saya mulai tekun mempelajarinya karena saya juga sambil menikmatinya. Ketekunan dan rasa suka rela saya untuk mempelajarinya membuahkan hasil yaitu nilai biologi tertinggi di angkatan saya pada kelas delapan. Walaupun begitu saya juga pernah mengalami penurunan semangat untuk belajar dan hidup secara keseluruhan yang muncul akibat patah tangan yang sudah saya sebut di atas. Untuk beberapa bulan saya down namun saya mencoba untuk bangkit kembali dan berhasil, menghasilkan nilai Ujian Nasional yang menurut saya cukup memuaskan. Lanjut ke jenjang Sekolah Menengah Atas, tingkat pertama. Kegigihan yang saya punya dulu mulai pudar dan cita-cita pun mulai terbengkalai. Saya merasa ingin mengeksplorasi dan bersenang-senang saja dan sangat terdistraksi pada kala itu. Sampai akhirnya hari pembagian rapot semester akhir, saya tertampar oleh realita, nilai saya jeblok dan ranking saya jatuh. Saya merasa kecewa tapi bukannya hilang semangat saya malah merasa lebih berkobar, saya ingin membuktikan kalau saya bukan sembarang orang, saya lebih dari hanya bersenang-senang dan main tidak jelas, saya memiliki mimpi. Naik ke kelas dua, saya mengubah pola pikir dan pola belajar saya. Waktu main sangat saya kurangkan demi mengejar nilai. Pada kelas dua ini usaha saya menjadi lebih intens. Saya pun makin sering belajar sampai larut malam dan pada akhirnya membuahkan hasil. Nilai rapot akhir semester saya pun naik dan ranking saya pun ikut naik. Walau saya merasa bangga, saya sadar bahwa usaha saya belum selesai sampai sini melainkan baru saja mulai lagi. Usaha saya pun juga semakin intens lagi pada kelas dua belas. Saya mengikuti bimbel demi mempersiapkan diri dalam seleksi perguruan tinggi yang akan datang. Tak ada sehari lewat tanpa belajar baik di bimbingan belajar atau pun dirumah. Saya juga mulai suka pulang sedikit lebih malam dari tempat bimbingan belajar dengan beberapa teman-teman saya untuk mempelajari materi yang kami kurang paham atau untuk memimnta adanya jam tambahan yang bertujuan untuk mempelajari materi ujian ataupun seleksi perguruan tinggi negri. Guru konseling pun juga kerap saya kunjungi untuk merencanakan strategi untuk dapat bisa masuk ke dalam Fakultas Kedokteran. Dari guru konseling ini jugalah saya tahu keberadaannya program Talent Scouting yang langsung saya minati sehabis mendengarnya. Ketika pendaftaran dibuka saya langsung didaftarkan dan demi memperbesar peluang saya untuk diterima dalam program Talent Scouting saya mengambil dua test yaitu TOEFL dan IELTS. Khususnya untuk IELTS saya mempersiapkannya selama sebulan dengan mengikuti les yang diadakan setiap hari Sabtu dan Minggu, 6 jam perhari. Hasil IELTS yang saya peroleh cukup memuaskan bagi saya. Setelah itu saya melewati segala prosedur dan langkah-langkah untuk mendaftarkan diri dan akhirnya diterima melalui jalur Talent Scouting. Dapat dibilang bahwa usaha yang saya telah tempuh tidaklah mudah namun sepadan dengan hasil yang telah saya raih.

Hari pengumuman penerimaan pun datang. Posisi saya sedang ada di bimbingan belajar dan sedang ada pelajaran yang berlangsung. Saya meminta izin guru yang sedang mengajar untuk membuka website pengumuman penerimaan Talent Scouting dibolehkan. Berbagai perasaan terasa di waktu yang bersamaan. Takut, penasaran, dan gugup mendominasi perasaan saya kala itu. Saya pun sampai tremor pada detik-datik pembukaan. Setelah saya membukanya dan melihat ucapan selamat, saya masih tidak percaya bahwa saya diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia program Kelas Khusus International. Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia! Program yang direbutkan oleh ribuan siswa lain! Hari itu adalah hari yang tak akan mungkin saya lupakan. Rasa senang, bangga dan terutama legal mengisi hati saya. Usaha saya selama ini tidak sia-sia.

Dengan diterimanya saya di program dan perguruan tinggi terbaik di Indonesia ini, saya berharap bukan hanya bisa bertahan namun juga dapat meraih prestasi yang membanggakan. Saya berharap untuk bisa menggunakan kesempatan yang telah diberi untuk belajar dan berjuang di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dengan baik dan efisien dan tidak hanya mengharumkan nama sendiri atau keluarga sendiri, namun dapat mengharumkan nama keluarga besar almamater tercinta ini. Saya juga berharap kami seangkatan akan tetap kompak dan solid biarpun sudah lulus dan dilantik menjadi dokter kelak dan menjadi dokter-dokter yang tidak hanya mementingkan uang dan ego belaka namun dokter-dokter yang benar-benar peduli dengan sesama masyarakat dan dapat melaksanakan peran kami sebagai dokter dengan baik, senang, dan sukarela.

Untuk kedepannya saya sudah ada visi baik jangka panjang maupun jangka pendek. Untuk setahun kedepan saya berharap dapat melaksanakan peran saya sebagai mahasiswa baru dengan baik dan benar mulai dari OKK dan PSAF dan dapat beradaptasi dengan lingkungan baru. 3 tahun kedepan saya ingin bisa menjadi mahasiswa yang baik dan berguna untuk masyarakat sekitar saya dan juga dapat melaksankan tugas saya sebagai mahasiswa dengan baik. Saya juga ingin bisa menjadi teman yang berguna bagi teman-teman seangkatan saya. Untuk jangka panjangnya, saya berharap dalam 10 tahun kedepan saya bisa menjadi dokter yang baik, bersemangat, aktif dan cemerlang demi kesehatan keluarga dan masyarakat. Saya juga berharap agar angkatan saya ini, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2019, dapat selamanya kompak dan solid dalam melaksanakan tugas kami tidak hanya sebagai dokter tetapi sebagai manusia yang memiliki kewajiban untuk membantu sesame ketika ada yang membutuhkan. Saya juga berharap angkatan saya dapat menjadi angkatan yang berkesan dan revolusioner.

Saya juga ingin berpesan kepada adik-adik yang mungkin mau masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, agar gigih berusaha dan jangan pernah putus asa atau merasa ragu dalam mengejar mimpi kalian. Terus berjuang mau sebagaimana susah dan kasarnya dunia ini. Seperti apa yang dikatakan Pauline Kael “If there’s a will, there’s a way”, jika ada kemauan pasti ada cara hanya balik lagi ke diri masing-masing, sejauh mana yang akan dilakukan demi mimpi kalian ini. Jangan pernah merasa puas, dan jangan pernah tersanjung terhadap pujian-pujian yang dilontarkan orang karena sungguh pujian adalah racun yang terselubung. Bila sudah meraih mimpi jangan berhenti disitu, bermimpilah lagi dan jangan pernah sombong karena pasti ada orang yang lebih baik dari kita. Sekian dari saya, terima kasih telah memberikan saya kesempatan untuk menceritakan perjuangan saya.

 
 
 

Recent Posts

See All
Narasi Perjuangan - Mucica Safitri

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh Hallo semua, dalam tulisan ini saya ingin menceritakan banyak hal dan kisah menarik secara...

 
 
 

コメント


© 2019 by FKUI 2019. Proudly created with Wix.com

bottom of page