NARASI PERJUANGAN -- FIRDA IZZAIN BALIYATI
- FKUI 2019
- Aug 15, 2019
- 8 min read
NARASI PERJUANGAN : KARENA MENJADI BERMANFAAT JAUH LEBIH PENTING DARI SEKEDAR PASSION
Nama saya Firda Izzain Baliyati, beberapa bulan yang lalu saya duduk di bangku SMA Negeri 1 Empang, sebuah sekolah penuh perjuangan di ujung timur pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sejak kelas 7 Madrasah Tsanawiyah (MTs), saya bercita-cita sebagai seorang birokrat ; mengurusi dan mengelola masyarakat melalui pemerintahan. Cita-cita itu membuat saya menjadi berusaha untuk melakukan segala sesuatu yang terbaik untuk mencapainya, mulai dari mau belajar banyak hal, keluar dari zona nyaman, dan persiapan fisik yang juga tidak ringan. Hingga di tahun ke-6 semenjak saya memperjuangkan cita-cita tersebut, saya menyadari bahwa ternyata saya jauh dari apa yang saya cita-citakan, ada suatu kondisi sulit yang membuat harus melepaskan cita-cita saya tersebut dan harus menerima kenyataan untuk memperjuangkan kebermanfaatan di bidang lain.
Setelah proses menerima kenyataan yang tidak mudah itu, saya membulatkan tekad untuk menjadi seorang tenaga medis, yang saya yakini akan memberikan kebermanfaatan yang besar bagi lingkungan dan masyarakat, dengan berbekal usaha yang saya lakukan untuk menjadi seorang birokrat 6 tahun sebelumnya juga doa dan dukungan dari orang-orang yang sangat mengerti akan mimpi dan tujuan saya. Saya dinyatakan diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia melalui jalur penerimaan Seleksi Nasional Perguruan Tinggi Negeri atau SNMPTN. Allah Ta’ala memberikan saya kesempatan untuk bermanfaat di bidang yang menjadi salah satu prioritas utama bangsa dan mendapatkan perhatian besar di mata dunia.
Saya tidak pernah membayangkan akan berani untuk mendaftar bahkan melanjutkan pendidikan di FK UI. Bahkan pada September 2018, kali pertama saya menginjakan kaki di Universitas Indonesia untuk tour UI, saya membaca doa agar dapat berkuliah disini, tetapi dikepala saya hanya terbentur kalimat “Gak mungkin saya berani daftar disini”, pada akhirnya dorongan kuat dari Ayah saya agar dapat melanjutkan pendidikan di FK UI, meski saya katakan bahwa sebagai siswa dari daerah 3T pilihan ini sangat beresiko, tetapi ayah saya menyakinkan untuk mendaftar di FK UI, dengan alasan jika saya diterima, saya akan menjadi mahasiswa perguruan tinggi terbaik bangsa ini, dan jika saya ditolak, saya ditolak dari kampus terbaik bangsa. Menurut ayah saya, keduanya keren, diterima maupun ditolak. Sehingga saya akhirnya mendaftarkan diri di FK UI berdasarkan restu dan ridho ayah dan ibu saya.
Mendaftar di FK UI tentu membuat saya “tidak baik-baik saja”, saya kemudian mendaftar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), persiapan sebelum SBMPTN, persiapan dan pendaftaran perguruan tinggi kedinasan, hingga mendaftar di Poltekkes Jakarta. Pada akhirnya, segala ketakutan akan ditolak dan pulang, terjawab dengan pernyataan “Selamat Anda dinyatakan Lulus pada Program Studi Pendidikan Dokter, Universitas Indonesia”. Ternyata benar, tidak ada yang sia-sia dari usaha saya selama 6 tahun untuk memperjuangkan cita-cita saya, segala hasil kerja keras tersebut dibalas oleh Allah Ta’ala melalui kesempatan besar, yaitu belajar di Universitas Indonesia.
Saya memilih untuk melanjutkan pendidikan pada program studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, yang merupakan Fakultas Kedokteran tertua di Indonesia dengan akreditasi A dan rumah sakit pendidikan yang meliputi antara lain, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Rumah Sakit Harapan Kita, Rumah Sakit Persahabatan, dan Rumah Sakit Umum Tanggerang yang rata-rata menjadi rumah sakit rujukan utama nasional untuk penanganan kasus jantung, pembuluh darah, pernapasan, hingga penyakit-penyakit yang sering dialami masyarakat, sehingga ilmu kedokteran yang dipelajari semakin mendalam dan aplikatif. Dengan tempat belajar yang berkualitas, saya yakin akan mempelajari banyak hal dan mampu menjadi dokter yang kompeten.
Saya juga menyakini lingkungan Universitas Indonesia akan membantu saya untuk mengembangkan potensi saya di bidang akademik hingga non-akademik, sehingga sebagai lulusan FK UI nantinya, saya tidak hanya menjadi dokter yang unggul secara kompetensi, namun juga berkualitas secara personal. Saya juga sangat percaya bahwa sistem pendidikan, dosen, fasilitas, dan rekan-rekan mahasiswa di Universitas Indonesia sangatlah berkualitas dan memacu saya untuk menjadi pribadi yang lebih cerdas dan baik dari sebelumnya. Ditambah dengan kualitas, sebaran, serta peranan para alumni untuk masyarakat, bangsa, dan negara, yang tidak diragukan lagi. Semakin memotivasi saya untuk menjadikan Universitas Indonesia sebagai tempat belajar saya untuk menjadi seorang manusia berpendidikan serta dokter yang kompeten.
Karena sejak awal saya memiliki cita-cita yang besar, meskipun pada saat itu saya tidak berfikir untuk menjadi seorang dokter, saya telah memperjuangkan cita-cita saya sebagai seorang birokrat sejak duduk di bangku MTs, perjuangan tersebut dimulai dari mengambil kesempatan untuk memimpin organisasi, mengemukakan pendapat di depan umum, hingga mengikuti perlombaan di bidang sains, sosial, hingga kesehatan remaja. Serta tentunya belajar dengan sungguh-sungguh, untuk mempertahankan nilai yang baik di setiap semesternya. Semuanya saya coba dengan usaha yang sungguh-sungguh, saya memulai mendidik diri saya sendiri dengan berbagai macam tempaan, mulai dari bagaimana rasanya bekerja keras, belajar hingga sakit kepala, bagaimana rasanya memimpin, perasaan menang, dan tak jarang dihadapkan kepada kegagalan. Yang saya yakini sejak dulu hingga sekarang adalah, segala sesuatunya, apapun tujuannya, harus didasari dengan usaha yang keras, perihal sampai ataupun tidak pada tujuan tersebut, hal-hal tersebut menjadi sesuatu yang ada diluar kuasa manusia, manusia hanya perlu berusaha sebaik yang ia bisa.
Ternyata Allah Ta’ala melalui takdir dan kuasa-Nya mengantarkan saya pada pilihan untuk mendaftar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, hari-hari pendaftaran SNMPTN telah tiba, keberanian saya untuk mendaftar dan melanjutkan pendidikan di FK UI ternyata dijawab ”Iya” oleh Allah Ta’ala. Di pagi hari waktu pengumuman hasil SNMPTN akan diumumkan, saya semakin gelisah dan banyak berdoa mengenai hasil yang akan keluar, pada pagi itu dengan seragam sekolah, bersiap untuk berangkat, saya mendapatkan kabar dari Grup WhatsApp angkatan saya, bahwa pengumuman SNMPTN sudah dapat dilihat pagi itu juga, jauh sebelum pengumuman sebelumnya, bahwa hasilnya akan keluar pada pukul 13.00 WIB. Saya pun mencoba masuk ke laman pengumuman tersebut dengan perasaan kalut dan tak henti membaca Bismillah. Hasilnya, pada layar handphone saya muncullah kalimat yang berlatar warna hijau yang bertuliskan : “Selamat Anda dinyatakan lulus SNMPTN 2019”, entah kenapa setelah membaca kalimat tersebut, saya langsung menangis, saya sujud syukur, meskipun waktu itu belum waktu pengumuman resmi, bahkan saya belum sempat membaca di Universitas mana saya diterima, karena saat itu saya mendaftar di dua Universitas berbeda. Saya kemudian membaca kembali pengumuman tersebut, betapa terkejutnya saya ketika melihat bahwa Universitas Indonesia menerima saya sebagai mahasiswanya, saya kembali menangis sembari sujud syukur, kemudian meng-capture hasil pengumuman tersebut berulang kali, dan mengatakan “Semoga ini beneran, gak berubah jadi merah”., hingga tidak log-out atau menutup laman tersebut. Saya tidak berani memberitahu orang tua saya tentang hal ini, saya menunggu pengumuman di waktu yang resmi untuk mengatakannya. Tepat pukul 14.00 WITA, saya membuka kembali hasil pengumuman SNMPTN, kali ini saya langsung membuka pengumuman tersebut pada website resmi Universitas Indonesia bersama kedua orang tua saya, dan hasil yang keluar adalah saya lulus atau diterima sebagai Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Indonesia, saya menangis dan memeluk kedua orang tua saya, hari itu menjadi salah satu hari yang emosional dalam hidup kami, dimana hari tersebut kami bersuka cita dan bersyukur, Allah Ta’ala memberi kesempatan bagi saya untuk menjadi dokter dan memulai langkah awalnya di Universitas yang menyandang nama bangsa.
Saya menyadari bahwa kesempatan yang tidak main-main ini tidak boleh disia-siakan, harus dijalani dengan penuh tanggung jawab, perjuangan, harapan, serta doa. Kesempatan belajar di FK UI membuat saya memiliki harapan besar agar diri saya mampu beradaptasi dan bertahan dengan baik di lingkungan Universitas dan tempat tinggal baru, mau belajar lebih keras, dan menjadi pribadi yang lebih unggul dari sebelumnya. Saya juga memiliki harapan besar agar mampu memberi manfaat sejak menjadi seorang mahasiswa kedokteran hingga menjadi dokter kelak bagi keluarga dan lingkungan sekitar yang saya harapkan tetap supportif, mendukung dan mendoakan saya untuk melanjutkan pendidikan di FK UI. Di masyarakat sendiri, saya berharap agar dapat memberikan pengetahuan kesehatan sejak dini, jauh sebelum saya menjadi dokter, tentunya yang sesuai kapasitas, misalnya melalui penyuluhan kesehatan atau pemberian informasi yang terpercaya tentang kesehatan melalui tulisan, video edukasi, atau info grafis yang secara tidak langsung juga akan menekan penyebaran informasi hoax di masyarakat, juga dengan terjun sebagai tim medis pada keadaan darurat dan mendesak.
Saya juga berharap agar perjalanan panjang untuk menjadi seorang dokter ditemani oleh orang-orang yang solid, peduli, dan berintegritas tinggi, hingga perjalanan panjang dan tentu saja tidak mudah untuk menjadi seorang dokter bisa dilalui dengan bersuka cita. Ibaratnya berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. FK UI angkatan 2019, semoga mampu bersama-sama menjadikan berat dan sulitnya proses menjadi hal yang wajar dan bisa dibagai rasa sakitnya, juga hal-hal manis dan menyenangkan dalam prosesnya juga dinikmati secara bersama, hingga kedepannya mampu menjadi sosok-sosok yang tangguh, unggul, dan berintegritas tinggi, tentunya menjadi 5 Stars doctor sebagai care provider, decision maker, communicator, community leader, dan manager. Yang saya yakini 5 hal unggul ini mampu didapatkan dan dilatih sejak dini dengan saling membantu dan peduli antar teman se-angkatan FK UI 2019.
Perjalanan panjang untuk menjadi seorang dokter kedepannya membuat saya sadar untuk mempersiapkan dan menatanya sebaik mungkin, pendidikan ini dijalani bukan hanya untuk sekedar lulus dan mampu produktif untuk bekerja, tetapi saya ingin hasil studi saya dapat menjadi solusi bagi permasalahn kesehatan rill di Indonesia yang semakin beragam. Untuk itu di tahun pertama saya memastikan agar diri saya mampu beradaptasi di lingkungan Universitas dan tempat tinggal yang berada kurang lebih 1.500 KM dari daerah asal saya, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), saya berusaha agar dapat menyerap ilmu semaksimal mungkin dan mengaplikasikannya kepada diri sendiri hingga keluarga terdekat sesuai dengan kapasitas saya sebagai seorang mahasiswa kedokteran tingkat pertama, di tahun pertama ini saya akan membaca kemampuan saya, sejauh mana saya mampu bertahan dalam perjalanan ini, sehingga dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi tahun-tahun selanjutnya. Di tahun ketiga, saya berencana agar pada tahun tersebut, saya sudah siap dengan penelitian tugas akhir yang rencananya akan memilih topik salah satu dari 5 masalah kesehatan prioritas Indonesia melalui pendekatan penelitian berbasis bioteknologi medis, serta bersiap untuk menjadi Co-Ass, setelah menyelesaikan tugas akhir dan mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked).
Setelah 10 tahun kedepan, saya berharap saya telah menjadi seorang dokter yang mampu memberikan kontribusi bagi daerah kelahiran, keluarga, dan masyarakat disana, harapan personal tentu dengan terus membahagiakan orang tua dan adik-adik serta kelurga besar serta memiliki keluarga kecil yang bahagia. Saya juga berharap di tahun-tahun tersebut saya sedang menjalani pendidikan lanjutan sebagai dokter spesialis atau praktisi kesehatan publik sehingga mampu menjadi dokter spesialis, atau menjadi dosen, dan pegawai dinas kesehatan, saya juga berencana aktif dalam melakukan penelitian dan publikasi tulisan mengenai kesehatan. 20 tahun kedepan saya berharap agar mampu menjadi seorang yang memiliki banyak publikasi tulisan dan hasil penelitian hingga hasil dari hal tersebut dapat menjadi rujukan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan di bidang kesehatan juga menjadi sumber informasi kesehatan yang terpercaya bagi tenaga medis khusunya, dan masyarakat pada umumnya. Saya berharap kontribusi saya pada tahun ke-20 bisa lebih luas menjangkau masyarakat melalui bidang birokrasi kesehatan.
Untuk yang sedang memperjuangkan impian nya untuk menjadi keluarga besar FK UI dan Ikatan Dokter Indonesia, saya berharap agar dapat bertanggung jawab terhadap impian yang sudah diimpikan, bermimpi adalah awal, selanjutnya jadikan mimpi tersebut menjadi kenyataan melalui usaha-usaha yang keras, persiapan yang matang, dan doa yang tak kalah kuatnya. Komunikasikan impian teman-teman dengan orang tua, keluarga, dan orang tersayang, minta mereka untuk mendukung dan mendoakan. Karena kelak perjuangan ini akan membutuhkan waktu dan pengorbanan yang banyak sehingga sangat penting untuk memastikan kita semua mendapatkan dukungan yang cukup besar dalam menjalani perjalanan ini.
Jangan lupa untuk selalu menyertakan mereka. Niatkan pula bahwa perjuangan untuk mendapatkan tempat di FK UI adalah untuk ibadah, memberikan kebermanfaatan di tengah masyarakat, dan membantu lebih banyak orang. Dan percayalah if its meant to be, It will be. Doa-doa kita akan selalu dijawab oleh Allah Ta’ala dengan :
Iya, boleh.
Iya, nanti.
Iya, yang lebih baik
Kita akan selalu mendapatkan lebih dari sekedar yang kita inginkan, kita akan mendapatkan apa yang paling kita butuhkan, yang terbaik untuk kita, untuk agama kita, keluarga, dan kehidupan kedepannya. Terakhir, Anyone Can Be Anything, kita semua bisa jadi siapa saja asal kita mau memulainya dengan mimpi dan meneruskannya dengan bangun untuk memperjuangkan mimpi tersebut menjadi nyata.
--- Selamat berjuang angkatan 2019 di Fakultas kedokteran tertua dan terbaik di Indonesia , semoga Allah Ta'ala selalu membersamai langkah kita semua dengan kemudahan dan ketahanan.
Juga untuk yang sedang berjuang menjadi bagian FK UI, selamat dan semangat berjuang. Kalian akan selalu menang, karena kalian mencoba.
Semuanya ! Kepal jari jadi tinju, siap melangkah maju, mari menangkan !
Comments