top of page
Search

NARASI PERJUANGAN -- IGNATIUS JONATHAN FERNANDO

  • Writer: FKUI 2019
    FKUI 2019
  • Aug 19, 2019
  • 8 min read

Halo perkenalkan

Nama saya Ignatius Jonathan Fernando. Saya lahir di kota tercinta yaitu Palembang. Disini saya lahir pada tanggal 21 Desember 2001.

Sejak kecil orang tua saya khususnya ibu saya sering mengatakan menjadi dokter adalah sesuatu yang membanggakan. Sejak saat itu waktu masih SD ketika ditanya guru tentang cita cita saya mau jadi apa, saya dengan berani mengatakan dokter. Hari hari berlalu begitu cepat, tidak terasa sekarang saya sudah menduduki masa SMA. Saya bersekolah di SMAK Penabur Gading Serpong. Sebuah lembaga Pendidikan swasta yang berada di Kabupaten Tangerang Provinsi banten. Pada masa SMA pelajaran pelajaran menjadi semakin sulit dan saya mulai ragu untuk menjadi dokter. Ketika ditanya mau kuliah dimana dan jadi apa, saya hanya bisa tersenyum dan berkata mungkin dokter kali yah.

Saya menjalani 3 tahun SMA saya dengan belajar. Kebetulan saya berada di kelas khusus di sekolah saya yaitu Brilliant Class atau sering disingkat BC. Dalam satu kelas saya hanya terdiri dari 14 orang saja. Di kelas ini saya dipersiapkan untuk olimpiade dan kebanyakan dari kami belajarnya memang lebih banyak dari kelas regular. Awalnya terasa sangat berat dan sulit tetapi saya terus belajar dan menjalaninya dengan sukacita. Setiap ada masalah yang datang, saya berkonsultasi dengan teman baik saya serta orang tua saya. Mereka terus menyemangati saya dan mendukung cita cita saya.

Tak terasa saat sudah kelas dua belas saya merasa panik karena merasa belom layak dan pantas untuk masuk di Fakultas Kedokteran apalagi Fakultas Kedokteran yang saya mau yaitu FKUI. Di tahun pertama saya hanya fokus belajar bidang olimpiade saya yaitu kimia dan tidak memperdulikan pelajaran penting lain seperti biologi, fisika, dll. Pada tahun kedua saya hanya malas malasan dan jadinya sangat sering bermain game dan menghabiskan waktu dengan menonton dll. Saya menyadari hal itu adalah hal yang buruk dan saya sangat menyesal. Tapi apa boleh buat nasi telah menjadi bubur, tahun kedua saya tidak bisa di ulang saya hanya bisa berusaha lebih keras pada tahun terkahir saya. Di tahun terakhir, saya bersekolah di SMAK Penabur Gading Serpong saya mulai belajar dengan jauh lebih rajin lagi. Saya mulai mengatur ulang jadwal saya seperti mengurangi waktu bersenang senang dan memperbanyak waktu untuk memperkaya diri dengan ilmu. Pasti sulit melepaskan hal yang meyenangkan bagi saya seperti film dan game tapi itu semua saya lakukan demi cita cita saya untuk menjadi dokter yang berguna bagi Indonesia

Saya juga takut ketika mendengar bahwa sistem SBMPTN tahun ini ada yang berubah. Sistemnya di ubah yang dulunya kita tes SBMPTN Cuma dapat hasil lulus atau tidak lulus diubah menjadi kita mendapat dulu nilai ujian dengan mengikuti ujian tertulis berbasis computer atau lebih dikenal dengan nama tes UTBK. Nilai dari tes UTBK ini lah yang akan dipakai pada saat SBMPTN nanti. Menurut saya tujuan pemerintah mengubah sistemnya menjadi seperti ini supaya banyak calon mahasiswa dapat sadar potensi diri sehingga tidak salah dalam memilih jurusan. Hal ini membuat aku senang sekaligus sedih karena aku bisa tau apakah aku layak atau tidak memasuki Fakultas Kedokteran Universitas Inidonesia. Namun sedihnya karena pasti saingannya jauh lebih berat karena semua calon mahasiswa sudah memiliki target yang rasional dan terarah.

Pada saat saya mengerjaka UTBK yang pertama saya sangat kesulitan dengan pelajaran matematikanya dikarenakan waktunya yang tidak mencukupi. Saya lalu belajar lebih giat lagi untuk mata pelajaran matematikan supaya bisa menghitung lebih cepat dan tepat. Hasilnya agak mngecewakan si nilai matematika saya memang naik dari UTBK yang pertama tapi rata rata nilai saya turun dari yang pertama. Saya panik dan hanya bisa berserah. Pada saat pendaftaran SBMPTN saya sangat bimbang dalam memilih kampus, saya hampir menyerah dalam memilih Universitas Indonesia dalam pilihan pertama SBMPTN dengan alasan saya harus rasional. Tetapi saya tetap teguh pada cita cita awal saya yaitu memasukin FKUI 2019. Saya dengan mantap mendafta program Pendidikan dokter di UI sebagai pilihan pertama. Hari hari terasa tegang dan panik. saya setiap hari menunggu pengumuman SBMPTN pada 9 juli 2019 dengan hati yang penuh kegundahan. Namun saya tetap berusaha teta bersandar kepada tuhan dan terus berdoa kepadanya meminta kemurahan hatinya.

Pada saat 9 juli 2019 saya sedang bermain Bersama teman teman saya sembari menunggu pengumuman pada pukul 3 sore. Saya awalnya tidak takut sama sekali dan hanya menikmati permainan yang saya mainkan bersama dengan teman teman saya. Tetapi saat pukul 3 semakin dekat tiba tiba hati ini menjadi panik dan tak sanggup untuk membuka pengumuman. Saya gelisah dan benar benar bingung. Saya menunggu untuk tenang dan membuka ketika sudah siap apapun yang tuhan berikan pastilah yang terbaik buat saya itulah yang selalu saya ucapkan dalam hati sebelum membuka pengumuman. Saya membuka pengumuman pada pukul 4 sore dan saya terkejut bukan main saat melihat bahwa saya di terima di Pendidikan dokter Universitas Indonesia. Saya bahkan sampai merefresh beberapa kali karena tidak percaya tapi hasilnya tidak berubah. Saya sangat bersyukur kepada tuhan yang maha kuasa yang telah memberikan saya jalan yang terbaik. Tak ada kata yang dapat melukiskan perasaan saya waktu itu. Bahagia, haru, syukur, bercampur aduk menjadi satu. Saya merasa ini lah yang terbaik dan menjadi hasil dari perjuangan saya selama ini. Saya langsung membagikan berita tersebut kepada orang tua saya dan juga guru saya karena mereka lah yang telah mendukung saya dari sejak awal. Tak lupa juga teman saya di Brilliant Class. Dikarenakan jumlah anggota kami yang sedikit dan akan terus Bersama sampai 3 tahun, saya sangat dekat dengan semua teman teman saya. Saya langsung mengajak teman teman yang saat itu sedang Bersama dengan saya untuk makan makan. Saya mentraktir mereka sebagai ungkapan syukur saya kepada tuhan atas kemurahan hatinya.

Saya merasa sangat bangga telah berhasil menjadi bagian dari keluarga besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia karena menurut saya Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah salah satu kampus fakultas kedokteran terbaik di Indonesia. Ketika saya melihat kampus Universitas Indonesia ini terutama Fakultas Kedokterannya saya merasa ini akan menjadi tempat awal saya mulai berjuang. Saya berpikir saat sudah keterima menjadi bagian keluarga besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ada amanah atau tanggung jawab yang besar yang saya bawa yaitu nama baik Universitas Indonesia.

Saya memiliki sejumlah harapan atau target saya selama saya berada di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini. Saya ingin dapat lulus dengan bangga sehingga ketika saya keluar dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia saya dapat menjadi sebuah dokter yang bertanggung jawab untuk bangsa dan negara dalam memajukan kesehatan Indonesia tercinta. Saya berharap untuk kedepannya saya dapat membagi waktu saya dengan baik karena saya tau perjuangan disini tidaklah mudah. Banyak haling rintang yang siap menghadang sehingga saya berharap saya bisa membagi waktu saya berdasarkan skala prioritas bukan berdasarkan keinginan saya.

Saya juga berharap kepada Angkatan saya yaitu Angkatan 2019 supaya dapat tetap menjaga rasa solidaritas, persatuan dan dapat saling membantu satu sama lain yang membutuhkan. Saya tau tidak lah mudah karena angkatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 2019 terdiri dari berbagai Suku. Agama, Ras, dan Antar golongan. Dan harapan saya yang lain untuk Angkatan 2019 ini adalah kami semua dapat lulus secara bersama sama dan menjadi dokter yang mengabdi untuk Bangsa dan Negara Indonesia.

Saya sering mendengar isu isu dari masyarakat tentang tidak baik lagi kalau sekarang masih menjadi dokter. Mereka mengatakan demikian dengan alasan sekarang dokter sudah sulit kaya karena ada program pemerintah yaitu BPJS atau Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang membuat gaji dokter turun dan dokter sulit kaya lagi. Program ini dibuat untuk masyarakat yang kurang mampu untuk tetap dapat mendapatkan pelayanan sosial. Namun, saya merasa kurang benar dalam hal ini karena menjadi dokter bukan hanya mementingkan diri sendiri dengan mencari uang atau keuntungan tetapi lebih ke mengabdi kepada rakyat dan masyarakat.

Saya berharap kepada semua mahasiswa kedokteran terlebih kedokteran Universitas Indonesia supaya dapat mengabdi penuh kepada masyarakat dan kemajuan kesehatan di inodonesia bukan hanya untuk angkatan 2019 tetapi, untuk angkatan – angkatan sebelumnya maupun sekarang yang sudah lulus menjadi dokter.

Masyarakat di Indonesia memiliki tingkat kesehatan yang cukup buruk. Timbul masalah kesehatan dimana mana. Saya berharap dengan adanya dokter yang mau mengabdi penuh kepada mereka, masyarakat dapat lebih menghargai usaha dan kerja keras para dokter. Masyrakat dapat lebih mengapresiasi dokter dengan berbagai cara yang dapat dilakukan sesuai kemampuan masyarakat masing masing.

Tentu menjadi dokter bukan lah sebuah jalan yang mudah. Banyak sekali rintangan rintangan yang harus dihadapi. Oleh karena itu saya akan menyusun jadwal rencana saya selama saya berada di jalan menuju cita cita yang mulia. pertama tama untuk satu tahun kedepan rencana saya adalah saya ingin mendapat kan teman sebanyak banyaknya bukan hanya dari Fakultas Kedokteran tetapi dari fakultas lainnya juga. Memperluas koneksi dengan memiliki banyak teman dapat membuat saya memiliki banyak sumber informasi dan tentunya juga akan membantu saya dalam rencana kedepannya. Rencana ini sekaligus menjadi tantangan bagi saya karena dulu saya orangnya cukup sulit bergaul dengan orang luar. Dan saya juga akan giat belajar dan mengurangi waktu bermain saya dan lebih fokus juga belajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Pada saat tahun ke 3 dan seterusnya pelajaran akan semakin sulit dan semakin mendekati intuk lulus menjadi sarjana kedokteran. Untuk lulus sarjana kedokteran tentunya saya akan mengerjakan tugas akhir atau lebih sering disebut dengan skripsi. Rencana saya adalah sama mungkin akan lebih niar belajar dan tetap fokus dan setia berkomitmen terus.

Pada 10 tahun yang akan datang saya berharap Sudah mendapat gelar sarjana kedokteran dan juga telah mengambil program profesi dokter dan telah menjadi dokter yang siap mengabdi untuk bangsa dan negara. Saya juga berencana untuk mengambil spesialis di bidang tertenu. Saya tidak bisa menyebutkannya sekarag karena belum terpikirkan mau ambil speisalis apa. Menurut saya mengambil gelar spesialis adalah suatu hal yang memang harus di tentukan. Supaya bakat saya bisa tepat sasaran dan saya bisa lebih fokus dan mendalami suatu bidang yang dapat memajukan kesehatan di Indonesia.

Rencana saya untuk 20 tahun kedepan adalah ketika saya telah menjadi dokter dengan gelar spesialis, saya akan melihat suatu masalah kesehatan di Indonesia yang cukup meresahkan Indonesia pada saat itu. Saya akan berusaha menggunakan semua yang telah saya pelajari dulu di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan tempat dimana saya mengambil gelar spesialis. Saya juga akan membentuk tim yang terdiri dari orang orang yang cakap di bidang masing masing untuk membantu saya dalam mengatasi isu isu keksehatan di Indonesia pada saat itu.

Pastinya akan mucul masalah dan halangan yang muncul pada saat pelaksanaan dari semua rencana rencana ini. Saya berharap saya dapat menghadapi dan menyelesaikan setiap masalah tersebut dengan baik.

Saya juga ingin berpesan untuk adik-adik kelas saya yang akan berjuang untuk masuk di FKUI tahun 2020 dan selanjutnya, perjuangkan dengan sebaik baiknya. Persiapkan dengan matang segala sesuatunya. Jika ingin masuk melalui SNMPTN atau Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri harus mendapat nilai rapot yang bagus jadi adik adik harus terus mengikuti semua materi belajar di sekolah. Namun, kuota masuk jalur ini tidak sebanyak SBMPTN atau Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Seleksi ini menggunakan nilai UTBK. Ujian yang diambil juga berupa materi SAINTEK yaitu sains dan teknologi. Materi yang di ujikan berupa TPS atau Tes Potensi Skolastik dan TKA atau Tes Kompetensi Akademik.

Nah ini sih masi belom resmi tapi saya mendengar isu isu untuk bisa dapat keterima Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia minimal nilai UTBK rata ratanya harus diatas 700 untuk tahun saya yaitu untuk angkatan 2019. Jadi untuk adik adik yang ingin masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia melalui jalur ini untuk belajar UTBK yang rajin ya. UTBK itu perlu manajemen waktunya yang sulit karena soalnya sulit dan kita harus cepat dalam mengerjakan tiap tiap soal. Jadi pesan saya tetap semangat dalam memperjuangkan cita cita kalian demi bisa dapat menjadi bagian dari keluarga besar mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Saya memiliki kata kata mutiara seperti hasil tidak akan mengkhianati proses. Sesuai kalimatnya, jika kita terus berusaha dengan maksimal belajar dengan giat dan tekun maka adik adik dapat mendapatkan hasil yang terbaik juga. Namun, jangan lupa ya untuk bergantung juga kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena perjuangan yang tidak disertai dengan kuasa tuhan sama aja dengan sia sia. Jadi harus tetap seimbang ya adik adik. Jangan kerjaannya hanya belajar terus dan juga hanya bergantung saja sama tuhan dengan berdoa terus menerus. Tetapi jika kita berdoa dan belajar dengan rajin semoga saja tuhan menjawab doa adik adik semua dan adik adik semua dapat menggapai cita cita masing masing.

 
 
 

Recent Posts

See All
Narasi Perjuangan - Mucica Safitri

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh Hallo semua, dalam tulisan ini saya ingin menceritakan banyak hal dan kisah menarik secara...

 
 
 

Comments


© 2019 by FKUI 2019. Proudly created with Wix.com

bottom of page