top of page
Search

NARASI PERJUANGAN -- JASMINE VIRGINIA ANJANI

  • Writer: FKUI 2019
    FKUI 2019
  • Aug 18, 2019
  • 7 min read

Perkenalkan nama saya Jasmine Virginia Anjani dari SMAN 68 Jakarta. Seperti yang semua masyarakat Indonesia sudah ketahui, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah fakultas kedokteran yang terbaik dan terlama di Indonesia. Tetapi untuk diri saya sendiri saya melihat Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sebagai wadah untuk belajar, berkarya dan memperoleh prestasi. Belajar bukan hanya dalam hal bidang studi tapi juga dalam memperoleh pengalaman- pengalaman yang mungkin tidak bisa kita dapatkan di fakultas kedokteran lainnya. Dengan pembelajaran yang kita dapatkan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia kita dapat berkarya dan memperoleh prestasi baik akademik maupun non akademik. Sebagai Fakultas Kedokteran terbaik di Indonesia tentunya untuk masuk dan menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bukanlah hal yang tergolong mudah. Walaupun banyak jalur-jalur masuk menuju FKUI hal tersebut tidak mengurangi jumlah pesaing yang terus menerus bertambah setiap tahunnya.


Sejak dulu cita-cita saya tidak pernah berubah yaitu menjadi seorang dokter. Hal tersebut dikarenakan bunda saya adalah seorang dokter dan saya sering ikut dengannya ke rumah sakit atau puskesmas. Disana saya melihat banyak dokter-dokter lainnya yang juga sedang melayani pasien. Walaupun sejak kecil saya ingin menjadi seorang dokter tetapi saya baru mengetahui makna menjadi dokter sebenarnya saat saya masuk ke sekolah menengah pertama. Saat itu saya sedang pergi ke suatu rumah sakit untuk menjenguk seorang teman. Disana kami melihat seorang laki-laki yang sedang menangis bahagia bersama istrinya didampingi oleh seorang dokter. Sesaat kemudian kami diberi tahu bahwa anak mereka baru saja disembuhkan dari suatu penyakit yang cukup berbahaya. Disana lah saya menyadari bahwa itulah kebahagiaan yang saya ingin rasakan saat saya dewasa yaitu kebahagiaan saat dapat menolong orang lain dengan tulus.Mulai detik itu saya memutuskan bahwa jika saya ingin menjadi dokter saya harus melakukannya dengan sungguh-sungguh. Saya mulai bertanya-tanya fakultas kedokteran mana yang terbaik di Indonesia. Dan setiap saya bertanya jawabannya selalu sama yaitu FKUI. Bunda saya menceritakan bahwa sejak kecil ia selalu ingin menjadi seorang dokter. Bunda selalu berdoa agar dapat masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia namun saat itu cita- citanya belum tersampaikan. Dan semenjak saat itu, ia selalu berdoa agar anaknya dapat masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Sejak mendengarkan cerita yang ia sampaikan saya selalu berusaha agar dapat mewujudkan cita-cita kami berdua yaitu masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.Selain itu saya juga ingin menjadi orang yang pertama menjadi dokter dan masuk ke dalam Universitas Indonesia dalam keluarga saya.


Mulai saat itu saya mulai belajar agar dapat masuk ke salah satu sma favorit di Jakarta.Saat saya smp sekolah saya bukanlah sekolah negri. Sehingga semua hal-hal baik dalam kegiatan pembelajaran maupun lainnya sangat dimudahkan. Hal tersebut membuat saya kaget saat masuk sekolah menengah atas negri. Karena cara pembelajaran dan didikannya sangat berbeda dengan sekolah swasta. Karena hal-hal tersebut saya mulai malas sehingga pada awal saya masuk sma, saya mulai lupa tujuan saya dan mulai banyak bermain. Pada kelas 10 saya jarang sekali belajar dan lebih mementingkan untuk mengikuti suatu kegiatan, hal tersebut menyebabkan nilai yang jelek dan sedih yang berkepanjangan. Saat mulai memasuki kelas 11 saya mulai belajar giat tanpa memikirkan hal-hal yang lain. Saya berharap dengan fokusnya saya belajar nilai saya akan meningkat. Dan hal tersebut terbukti dengan meningkatnya nilai saya pada kelas 11dan 12. Tetapi karena kurang giatnya saya belajar saat kelas 10. Saya gagal pada saat snmptn dan juga talent scouting. Banyak hal-hal yang dapat saya pelajari saat saya berada di sekolah menengah atas. Seperti,apa yang kamu lakukan dan kerjakan itulah yang akan kamu dapatkan. Semenjak pengumuman snmptn dan talent scouting saya tidak ingin bersedih terlalu lama. Saya hanya berpikir mungkin itu bukan rezeki saya.


Saya hanya terus belajar untuk melaksanakan utbk. Tapi karena sistem pelaksanaan utbk berbeda dengan sistem pelaksanaan tahun lalu saya mulai merasa tertinggal. Karena dalam rentang waktu lebih dari 6 bulan kami diajarkan untuk mengerjakan utbk dengan sistem pelaksanaan yang lama. Walaupun begitu saat itu saya tetap optimis dalam mengerjakan utbk. Setelah sepuluh hari nilai utbk pun keluar namun saya sangat merasa kecewa dengan hasil tersebut. Karena nilai tersebut sama sekali tidak mendekati nilai yang saya bayangkan. Tes utbk ke-2 saya hanya berjarak dua minggu dari utbk pertama saya. Saya sudah kembali putus asa, yang saya pikirkan saat itu adalah bagaimana mungkin saya dapat mendapatkan nilai yang jauh berbeda dalam waktu dua minggu. Dan benar saja saat nilai utbk ke-2 keluar nilainya tidak jauh berbeda dari nilai yang pertama hanya naik sedikit. Jujur saya mulai menyerah, saat saya mengisi sbmptn saya sangat merasa sedih karena tidak bisa mencantumkan FKUI pada pilihan karena kami diminta untuk bersikap realistis dengan nilai yang kami dapatkan. Namun meski tidak mencantumkan FKUI saya tetap tidak lolos sbmptn pada kedua fakultas kedokteran lainnya. Sebelum pengumuman sbmptn saya sempat disarankan beberapa kali untuk mendaftar ke universitas swasta. Saat itu saya menolak beberapa kali tetapi karena keadaan yang tidak mendukung saya tetap mengikuti saran dan mendaftar di universitas swasta. Namun karena pada saat itu saya tetap ingin masuk ke FKUI, keluarga dan teman dekat saya tetap mendukung dan menyemangati saya agar dapat masuk ke ptn yang saya inginkan.


Saat kebanyakan orang sudah bersantai, saya dan para pejuang mandiri lainnya masih berjuang untuk mendapatkan satu kursi di perguruan tinggi negri yang kami inginkan. Selain FKUI saya juga mendaftar ke beberapa universitas lainnya yang berada di pulau jawa. Kebanyakan dari jadwal mandiri tersebut memiliki jadwal yang berdampingan bahkan sama. Pada tanggal 13 14 15 juli saya harus mengikuti 3 ujian di 3 kota yang berbeda yaitu Bandung, Depok dan Malang. Yang saya pikirkan saat itu hanyalah keluarga dan teman-teman saya yang perlu saya buat bangga. Saat itu saya yakin bahwa kerja keras yang saya lakukan di saat-saat yang telah berlalu maupun saat itu juga akan membuahkan suatu hasil yang membanggakan.


Pada hari kamis tanggal 18 juli UI internasional dan salah satu universitas lainnya mengumumkan pengumuman lolos tahap 1 yaitu tahap tes. Saat saya sedang bahagia melihat hasilnya, rincian kegiatan wawancara dan mmpi kedua universitas membuat saya bimbang. Karena pada hari yang bersamaan kedua universitas mengadakan tes mmpi dan toefl. Saat itu saya hanya bisa berdoa dan meminta masukan dari banyak guru-guru dan keluarga disekitar saya karena pada saat itu kami tidak tahu yang mana yang akan lulus. Kemudian bunda saya mengusulkan untuk pergi ke Bandung dan menuju ke universitas tersebut. Disana kami menjelaskan dan meminta diberikan keringanan soal waktu dan tempat. Setelah diberikan persetujuan, kami kembali ke Jakarta dan kemudian mengikuti simak reguler pada tanggal 21 juli. Namun perjuangan belum selesai, tanggal 22 juli saya mengikuti mmpi di Imeri dan melanjutkan hari dengan pergi ke Bandung untuk melaksanakan toefl susulan dan mmpi. Keesokan harinya pada tanggal 23 juli saya harus mengikuti wawancara di universitas tersebut yang diikuti dengan mengikuti wawancara di FKUI internasional pada tanggal 24 juli. Pada saat mengikuti wawancara dan tes mmpi saya menyadari bahwa untuk menjadi seorang dokter bukan hanya materi-materi pembelajaran yang perlu kita kuasai. Namun, kita juga harus menguasai tata cara berbicara dan cara membangun komunikasi dengan sesama manusia. Saya juga mempelajari bahwa sebagai dokter kita harus mempunyai empati yang tinggi terhadap sesama dan bersikap kritis terhadap masalah-masalah yang terjadi di sekitar kita. Empati yang tinggi diperlukan oleh seorang dokter karena saat seorang pasien sedang mengkonsultasikan masalahnya kepada seorang dokter. Dokter tersebut diminta untuk peduli dan turut merasakan hal-hal yang dialami oleh pasien tersebut. Bukan hanya memberikan resep obat untuk membantu pasien agar dapat sembuh. Tetapi diperlukan empati yang akan membuat pasien nyaman dan menginginkan untuk cepat sembuh.


Mengerjakan tes pada saat simak dan ujian-ujian lainnya bukanlah hal yang mudah. Namun membuka pengumuman hasil ujian adalah hal yang lebih sulit. Karena pada saat itu kalian dapat mengetahui masa depan yang akan kalian jalani. Oleh karena itulah terkadang saya tidak mempunyai keberanian untuk membuka hasil-hasil ujian. Pada saat hari pengumuman simak reguler diumumkan saya kembali merasa kecewa. Kecewa akan hasil yang saya dapatkan, meskipun saat itu saya sudah mendapatkan perguruan tinggi negri lain. Beberapa hari kemudian pengumuman simak internasional menyusul. Saya tidak ingin membukanya karena sudah terlalu sering membaca penolakan. Tetapi kakak saya berada di samping saya dan terus menguatkan dan membukakan pengumuman hasil ujian kepadaku.

Pada saat saya melihat pengumumannya pertama kali saya tidak percaya apa yang saya lihat. Saya bahkan tidak bisa membaca apa hasil pengumuman yang berada di hadapan saya. Saat itu saya merasa bahagia, sedih, bangga semua hal bercampur menjadi satu. Namun satu hal yang masih saya tanyakan sampai sekarang, apakah saya bermimpi? Rasa lelah yang ada saat melakukan semua tahapan mulai dari snmptn, talent scouting, utbk, sbmptn dan mandiri semuanya hilang saat itu juga. Meskipun perjalanan saya beberapa bulan terakhir ini bukanlah hal yang mudah namun saya yakin semua akan indah pada waktunya. Tetapi pada saat itu saya juga sangat menyadari bahwa perjalanan yang baru saja saya lakukan hanyalah awalan dan sebagian kecil dari apa yang akan saya lakukan kedepannya di FKUI.


Bayangan pertama saya tentang Universitas Indonesia adalah orang-orangnya rajin dan hanya sibuk belajar, terutama pada Fakultas Kedokteran. Namun,beberapa hari kebelakang ini saya menyadari bahwa pandangan tersebut adalah hal yang salah. Karena selain belajar, mahasiswa di Universitas Indonesia juga banyak memperoleh prestasi baik akademik maupun non akademik. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sendiri juga memiliki banyak prestasi dan ikut dalam berbagai kegiatan yang tidak hanya terpusat pada kegiatan pembelajaran saja.


Harapan saya kedepannya adalah perjuangan yang saya lakukan untuk masuk ke FKUI tidaklah sia-sia dan segala pengalaman serta pembelajaran yang akan saya dapatkan kedepannya akan sangat bermanfaat bukan hanya untuk saya tetapi juga orang-orang disekitar saya.Saya juga berharap dapat menjadi orang yang pantang menyerah dalam melaksanakan semua tugas dan pembelajaran dengan sangat baik, menjadi seorang dokter yang berintegritas baik pada tempat kerja maupun lingkungan sekitar.

Dalam rentang waktu satu tahun dari sekarang saya ingin mendapatkan ip yang tinggi,memiliki banyak teman bukan hanya dari fakultas kedokteran tetapi juga dari fakultas-fakultas lainnya dan juga menambah banyak pengalaman dari kehidupan awal perkuliahan. Hal-hal yang akan saya capai pada satu tahun dari sekarang adalah hal-hal yang akan mendukung mimpi saya padatiga tahun yang akan datang yaitu melanjutkan kuliah di luar negri untuk mendapatkan gelar ganda.Universitas luar negri yang saya ingin masuki adalah University of Newcastle Upon Tyne (Inggris). Setelah saya telah menyelesaikan studi diluar negri selama satu tahun dan telah menyelesaikan skripsi. Saya ingin lulus dengan nilai cumlaude agar dapat membanggakan kedua orangtua dan keluarga.Sepuluh tahun dari sekarang saya ingin mewujudkan cita-cita saya yaitu menjadi seorang dokter spesialis agar dapat mempelajari masalah kedokteran lebih dalam lagi. Saya juga ingin membangun suatu usaha yang kelak mungkin akan mempermudah saya untuk membantu banyak orang lebih baik lagi. Kemudian dua puluh tahun yang akan datang saya ingin menjadi dokter spesialis yang sudah sangat ahli dalam bidang yang saya tekuni. Saya juga ingin dapat membantu orang lain dengan hasil dari usaha yang telah saya kerjakan. Membuka suatu klinik kesehatan dalam bidang yang saya tekuni juga menjadi minat saya kedepannya agar tidak hanya terikat pada satu tempat kerja saja.




“Jangan berusaha untuk menjadi orang yang sukses tapi berusaha untuk menjadi orang yang bernilai” (Albert Einstein).

 
 
 

Recent Posts

See All
Narasi Perjuangan - Mucica Safitri

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh Hallo semua, dalam tulisan ini saya ingin menceritakan banyak hal dan kisah menarik secara...

 
 
 

1 Comment


Rahmania Arunita
Rahmania Arunita
May 16, 2024

memang ya mahasiswa fkui seems so unreal perjuangan dan semangatnya definition of a fighter kayak valkyrie di Thor Ragnarok

Like

© 2019 by FKUI 2019. Proudly created with Wix.com

bottom of page