top of page
Search

NARASI PERJUANGAN -- KELVIN KOHAR

  • Writer: FKUI 2019
    FKUI 2019
  • Aug 18, 2019
  • 8 min read

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Siapa yang tidak mengenal FKUI? Sebuah fakultas yang menjadi kebanggaan bagi setiap insan di dalamnya. Menghasilkan banyak dokter yang berkualitas, kompeten, dan mampu bersaing di skala nasional maupun internasional. Halo teman-teman! Perkenalkan saya Kelvin Kohar mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2019 dengan program studi Pendidikan Dokter. Saya lahir di Palembang, 25 Februari 2003. Saya berasal dari SMA Xaverius 1 Palembang di Kota Palembang, tempat kelahiran saya sendiri. Sekolah saya yaitu SMA Xaverius 1 Palembang memiliki pandangan yang cukup baik dalam bidang pendidikan berupa mampu memperoleh berbagai macam prestasi di level regional maupun nasional.

Namun, ada suatu kenyataan yang harus saya hadapi bahwa masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) melalui jalur SNMPTN / jalur undangan adalah hal yang sangat sulit mungkin terjadi mengingat alumni sekolah saya yang masih sangat minim di FKUI tersebut dan mereka semua masuk melalui jalur tes / SBMPTN. Berdasarkan tradisi, siswa sekolah saya belum pernah meraih Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) melalui jalur SNMPTN. Walaupun demikian, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) selalu dipandang sebagai suatu pencapaian yang luar biasa oleh guru-guru saya khususnya guru yang ingin mempersiapkan siswa dalam menghadapi SBMPTN.

Saya sendiri memandang bahwa masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) merupakan suatu kebanggaan tersendiri mengingat tingginya angka persaingan siswa yang ingin masuk ke FKUI. Selain itu, berdasarkan fakta yang mendukung melalui passing grade yang ditetapkan oleh sebagian besar bimbel-bimbel persiapan SBMPTN, selalu menyantumkan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di nomor satu sebagai jurusan yang paling sulit untuk dicapai. Fakta ini sekaligus mendukung karena FKUI merupakan salah satu Fakultas Kedokteran yang tertua sekaligus terbaik yang ada di Indonesia. Mengapa masuk FKUI merupakan hal yang luar biasa sulitnya? Karena FKUI ingin menghasilkan dokter-dokter yang memiliki kemampuan lebih, kompeten, dan mampu untuk berkompetisi baik di level nasional maupun internasional. Menurut QS World Rank University, Universitas Indonesia (UI) sendiri menduduki peringkat pertama di Indonesia, peringkat ke-57 di Asia serta ke-292 di dunia. Hal ini merupakan pencapaian yang sangat baik bagi Universitas Indonesia sendiri. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) juga menerapkan biaya pendidikan yang sangat terjangkau bagi setiap mahasiswa jika dibandingkan dengan fakultas kedokteran di universitas lainnya serta didukung dengan adanya fasilitas yang sangat lengkap.

Sebagai akibat dari masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) melalui jalur SNMPTN merupakan hal yang sangat kecil peluangnya dalam sekolah saya, maka saya melakukan perjuangan berfokus pada UTBK-SBMPTN / jalur tes. Saya yakin kepada suatu istilah “Man Jadda WaJada” yang selalu disampaikan oleh salah satu mentor pelajaran saya dan dalam novel Laskar Pelangi. “Man Jadda WaJada” sendiri memiliki arti bahwa barangsiapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan berhasil. Selain itu, saya juga telah menyukai dunia kedokteran sejak kecil ditambah lagi dengan adanya berbagai macam film / drama tentang dunia kedokteran seperti: The Good Doctor, Romantic Doctor, dan Descendants Of The Sun. Film dan drama-drama tersebut menceritakan bagaimana kehidupan seorang dokter khususnya pengabdian yang dilakukan oleh seorang dokter. Motivasi itu yang selalu saya pegang dalam perjuangan saya, selalu saya ingat ketika saya lelah, bosan, dan bermalas-malasan.

Alur perjuangan saya untuk menghadapi UTBK-SBMPTN bukanlah suatu perjuangan yang mudah untuk dilaksanakan. Namun, tidak akan ada suatu perjuangan yang mudah untuk dilewati terutama jika kita ingin memperoleh yang terbaik. Penuh komitmen, harapan besar, doa yang kuat, impian, serta ambis maksimal. Kira-kira itulah kata-kata utama yang mewakilkan perjuangan saya. Perjuangan saya sendiri telah dimulai sejak liburan kenaikan kelas XI mulai dari mengingat kembali materi-materi yang telah disampaikan pada kelas X dan XI. Liburan saya menjadi lebih diwarnai dengan materi dan soal dibandingkan dengan rebahan. Bukan menjadi suatu rahasia bahwa mencicil adalah cara yang terbaik untuk menghadapi materi UTBK-SBMPTN yang luar biasa banyaknya.

Brain Plasticity” itulah yang menggambarkan sifat ingatan pada manusia artinya bahwa ketika kita belajar terus-menerus maka ingatan kita akan menjadi semakin kuat dan tahan lama. Selain itu juga terdapat kata “Deliberate Practice” yang mengharuskan kita untuk melakukan latihan secara disengaja dengan terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. Tentunya hal di atas hanya dapat dijalankan dengan adanya suatu komitmen yang besar untuk mendapatkan sesuatu. Berdasarkan fakta-fakta yang saya paparkan di atas, saya melanjutkan perjuangan saya di kelas XII dengan melakukan latihan soal yang bersifat “Deliberate Practice”. Dari sini terlihat bahwa kegiatan mencicil saya saat liburan kenaikan kelas XI membuahkan hasil yang luar bisa cepatnya. Di saat itu, saya sudah mampu mengingat materi-materi kelas X dan XI sehingga hanya diperlukan latihan soal saja. Kita juga mengetahui bahwa kelas XII merupakan kelas yang sangat sibuk karena dibebani dengan berbagai macam kegiatan baik dalam bidang akademis maupun nonakademis. Di samping itu semua, kita juga dituntut untuk menguasai materi yang sangat banyak dalam waktu yang singkat. Namun, tenang saja teman-teman sekalian karena tidak ada hal yang tidak dapat dilakukan selama kita percaya kita bisa melakukannya. Semua itu sebenarnya hanya bergantung pada sistem prioritas, yaitu bagian mana yang akan kita dahulukan terlebih dahulu sebagai prioritas kita. Jika kurang percaya dengan kemampuan diri, kita dapat memanfaatkan bimbel yang ada baik tatap muka maupun online.

Saat menjadi pejuang UTBK-SBMPTN, saya bergabung dengan banyak jenis grup online melalui media sosial denga tujuan agar dapat belajar lebih baik dari para ahli. Selain itu, saya juga mengikuti bimbel tatap muka terjadwal intensif SBMPTN setiap hari pukul 08.00 hingga pukul 11.30 dan dilanjutkan pukul 13.30 hingga pukul 16.00 kecuali hari libur. Melalui bimbel atau grup media sosial tersebut, diharapkan kita dapat memperoleh pengetahuan lebih dalam mengenai suatu materi serta mendapatkan latihan soal yang banyak. Saya jujur lebih menyarankan agar kita mengambil program studi yang sejalan dengan peminatan SMA kita karena akan sangat membantu dalam menghadapi ujian-ujian yang ada. Dari kata prioritas, maka pasti ada yang diutamakan dan dibelakangkan. Saya mengutamakan pelajaran yang sesuai dengan ujian UTBK-SBMPTN terlebih dahulu, sedangkan pelajaran yang di luar ujian SBMPTN lebih baik saya tinggal terlebih dahulu. Namun, jika memang terdapat ujian mengenai mata pelajaran tersebut, suka tidak suka, saya harus tetap belajar mata pelajaran tersebut.

Sebelum masa SBMPTN, dimulai terlebih dahulu masa SNMPTN / undangan. Saya tidak mengambil risiko di SNMPTN untuk mendaftar FKUI mengingat sejarah sekolah saya belum begitu baik. Jujur saja, saya memiliki target diterima di SNMPTN sebagai bentuk usaha yang telah saya lakukan selama 3 tahun di SMA. Namun, ternyata tepat jam 4 pagi, saya membuka pengumuman SBMPTN dan mendapatkan kata “Maaf!” yang keluar. Di saat itu juga, saya benar-benar kecewa atas apa yang telah saya pilih dan saya merasa ingin mengembalikan waktu untuk mengambil pilihan lainnya mengingat saat itu saya hanya mengisi satu pilihan di SNMPTN. Namun, apa daya kita sebagai calon mahasiswa, kita tidak pernah tahu apa yang terjadi dalam SNMPTN. Walaupun terasa perjuangan 3 tahun saya menjadi sia-sia, saya juga tetap menyadari harus tetap semangat. Tidak berlama-lama bersedih, saya segera bangkit kembali untuk berjuang di masa UTBK-SBMPTN. Prinsip saya untuk bangkit yaitu jika kita bersedih dalam waktu yang lama tidak akan mengubah kenyataan yang ada, tetapi kita tetap memiliki suatu tanggung jawab untuk mempersiapkan jalur tes sebagai jalur masuk yang terberat. Saya percaya bahwa Tuhan tentu memiliki jalan tersendiri atas kegagalan seseorang.Namun jika tidak dimulai dari kita sendiri, maka siapa lagi yang akan melakukannya?

Waktu berjalan begitu cepat, tak berasa bahwa masa SMA telah berakhir dan tibalah masa UTBK sesi pertama. Perlu diketahui bahwa tahun saya menjadi tahun pertama sistem SBMPTN berubah sistem UTBK yang memiliki beberapa sesi. UTBK sendiri merupakan singkatan dari Ujian Tulis Berbasis Komputer. Saat UTBK, yang harus diingat adalah jangan pernah mencari masalah terutama mengenai kelengkapan berkas, cara berpakaian, dan jenis sarapan. Jangan sampai hal-hal tersebut mengganggu konsentrasi kita dalam mengerjakan soal yang telah dikejar-kejar waktu. UTBK sesi 1 harus dijadikan sebagai suatu pembelajaran untuk pemantapan dalam menghadapi UTBK sesi 2. Saya menyarankan agar memilih UTBK sesi 1 pada tanggal awal dan UTBK sesi 2 pada tanggal akhir. Suatu keuntungan kita dapatkan dengan memilih jadwal seperti ini karena kita memiliki waktu lebih untuk mempersiapkan diri lebih baik. UTBK 2 wajib menjadi suatu titik baik dari perjuangan kita. Kita seharusnya telah menjadi lebih siap, lebih mapan, dan lebih mantap dalam menghadapi soal-soal yang akan diujikan dalam UTBK terutama masalah waktu. Berbicara masalah waktu, tahun saya merupakan tahun pertama yang memiliki sistem pembagian waktu per subtes. Tentu saja hal tersebut akan memberikan suatu efek kejut tersendiri bagi kita dalam UTBK sesi 1. Pengalaman itulah yang harus kita pelajari dan kita latih agar mampu mengatasi masalah tersebut dalam UTBK sesi 2. Selain materi, kita juga harus melakukan persiapan psikologis berupa mental. Mental yang buruk akan memberikan kita beban dan rasa tidak tenang dalam menghadapi UTBK sehingga kita tidak dapat melaksanakannya secara maksimal. Banyak orang-orang yang memiliki kemampuan materi pelajaran yang lebih, namun tidak mempersiapkan mental sehingga berakibat pada buruknya hasil ujian UTBK orang tersebut. Kita juga harus banyak berdoa, berharap bahwa Tuhan memberikan jalan yang terbaik bagi kita dalam UTBK-SBMPTN ini. UTBK tahun ini memberikan keuntungan tersendiri yang lebih bagi calon mahasiswa karena mampu mengetahui nilai secara langsung dan menentukan universitas serta program studi yang dapat kita pilih.

Setelah masa UTBK berakhir, tibalah masa pendaftaran SBMPTN. Dalam masa SBMPTN, kita harus mampu memantapkan pilihan program studi apa yang akan kita ambil sesuai dengan nilai kita serta minat bakat kita. Jangan pernah memilih program studi hanya karena gengsi atau ikut-ikutan teman lainnya karena nantinya akan berdampak buruk bagi orang tersebut sendiri. Setiap ada perjuangan, pasti ada hasil akhirnya sehingga tibalah masa pengumuman SBMPTN. Rasa penasaran, bingung, dan tanpa kepastian menghiasi saya dalam menghadapi pengumuman SBMPTN. Sebagai informasi, SBMPTN diumumkan pada tanggal 9 Juli 2019 pukul 15.00 WIB. Ketika membuka pengumuman tersebut, kita diharuskan untuk mengisi nomor kartu SBMPTN serta tanggal lahir. Harapan bagi setiap orang yang mengikuti SBMPTN adalah suatu kata “Selamat!” bukan kata “Maaf”. Tepat pukul 15.00, saya langsung dengan segera membuka website untuk melihat pengumuman SBMPTN dan percaya atau tidak kata “Selamat! Anda diterima dalam Pendidikan Dokter Universitas Indonesia.” Tidak terasa waktu begitu cepat terlewatkan, dari kelas XI hingga SBMPTN, dan sudah hampir memakain Jaket Kuning (JaKun) dengan makara hijau penanda identitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Rasa tidak percaya, haru, dan senang menyelimuti hasil akhir dari semua perjuangan yang telah lakukan. Menjadi seseorang yang lolos melalui jalur tersulit dalam program studi tersulit di SBMPTN benar-benar merupakan suatu kebangaan yang sangat mantap jiwa. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) akan segera menjadi keluarga baru saya terlepas dari asal daerah saya sendiri. Melalui Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), saya berharap menjadi suatu perantara bagi saya sendiri agar menjadi suatu dokter yang kompeten dan berguna bagi masyarakat. Saya juga berharap agar saya dapat membanggakan nama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) sekaligus almamater UI melalui berbagai macam lomba tingkat kedokteran. Tentunya, saya juga berharap agar mampu mendapatkan suatu dukungan yang tinggi dari keluarga agar membantu saya dalam berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Menjadi seorang dokter akan sangat terikat dengan masyarakat umum sehingga saya berharap bahwa masyarakat dapat menerima dokter-dokter kompeten yang dihasilkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) terutama angkatan 2019.

Sebagai makhluk sosial, kita tentunya selalu membutuhkan orang lain terutama teman-teman seangkatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) 2019. Saya berharap agar angkatan UI 2019 mampu menjadi suatu angkatan yang solid, kompak, dan peduli satu sama lain demi menunjang pembelajaran Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) 2019. Mahasiswa yang baik haruslah memiliki rencana-rencana yang matang ke depan agar kita lebih terarah. Saya memiliki rencana bahwa 1 tahun ke depan, saya masih berstatus mahasiswa dan akan berusaha semaksimal mungkin dalam bidang akademik saya sendiri serta mengikuti berbagai macam seminar. Dalam 3 tahun ke depan, saya memiliki rencana dapat mengikuti berbagai macam lomba khususnya bidang kedokteran demi membanggakan nama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Kemudian, dalam 10 tahun ke depan, saya telah melewati program studi pendidikan dokter dan telah berstatus sebagai dokter umum. Namun, saya memiliki rencana juga agar dapat segera melaksanakan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dalam waktu yang cepat serta dapat membahagiakan orang tua. Tentu saya berharap bahwa saya masih bisa menjadi bagian kembali dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) FKUI kembali. Hal ini akan sejalan dengan rencana saya dalam 20 tahun ke depan, saya telah memiliki status sebagai dokter spesialis yang handal, kompeten, dan mampu menangani kasus pasien yang baik di rumah sakit besar seperti Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang terletak di UI Salemba.

saya memiliki beberapa pesan untuk adik-adik / teman-teman sekalian yang membaca narasi ini dan ingin bergabung juga dalam mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) angkatan selanjutnya. Tetaplah percaya diri, percaya bahwa kalian bisa melakukannya walaupun rintangan di luar sana telah menunggu. Semuanya dimulai dari sebuah mimpi yang akan memandumu ke jalan yang sesungguhnya. Berkomitmenlah untuk menjadi yang terbaik dari yang baik. Saya juga berpesan agar adik-adik tidak langsung kecewa berat jika ditolak dalam SNMPTN. Ingatlah perjuangan kalian belum selesai, Tuhan pasti memiliki jalan tersendiri bagi umatnya. Cobalah semua peluang yang ada, habiskan jatah gagalmu selama masih muda. Untuk mendapatkan yang terbaik seperti Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), tentu perlu adanya pengorbanan yang sebanding dan tentunya jangan pernah lupa berdoa kepada Tuhan agar diberikan kemudahan.

Akhir kata, ini ada beberapa kata mutiara yang menjadi pedoman bagi saya :

“Dream what you want to be. Go where you want to go. Be what you want to be.” -Anonymous

“Don’t stress, do your best, forget the rest.” -Anonymous

Semoga narasi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Saya mohon maaf jika ada ksalahan dalam kata-kata atau kurang berkenan di hati pembaca. Untuk pejuang FKUI, semangat! Saya tunggu di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) angkatan selanjutnya. Semoga berhasil!

 
 
 

Recent Posts

See All
Narasi Perjuangan - Mucica Safitri

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh Hallo semua, dalam tulisan ini saya ingin menceritakan banyak hal dan kisah menarik secara...

 
 
 

Comments


© 2019 by FKUI 2019. Proudly created with Wix.com

bottom of page