NARASI PERJUANGAN - LUIS ANTHONY JAYANATA (KELOMPOK 13)
- FKUI 2019
- Aug 19, 2019
- 5 min read
Narasi Perjuangan:
Nama saya Luis Anthony Jayanata, asal sekolah saya dari SMA Binus School Simprug (SMA Bina Nusantara) yang mempergunakan kurikulum “International Baccalaureate” (IB), semua murid wajib memilih 6 mata pelajaran inti dan tingkat untuk mata pelajaran sendiri yang terpilih, tetapi jika ingin menambahkan 1 mata pelajaran tambahan, dapat dilaksanakan melewati permintaan ke administrasi sekolah. Hari pertama saya mulai SMA, saya mulai diperkenalkan pada calon Universitas yang saya bisa memilih untuk memperjuangkan setelah lulus SMA, dan saya sudah tahu sejak dari dulu bahwa saya pasti mau kuliah di Indonesia karena kecintaan saya terhadap tanah air sendiri. Pada masa SMA, dari 6 pelajaran yang dapat dipilih, Matematika dan dua kelas bahasa wajib diikuti, sisanya 3 mata pelajaran yang benar-benar bebas untuk dipilih murid. Saya memilih Biologi, Kimia, dan Psikologi, selain itu juga meminta tambahan mata pelajaran Fisika, pada intinya untuk mempersiapkan saya untuk tes tertulis SIMAK Universitas Indonesia.
Pada masa SMA ini, 2 mata pelajaran yang saya paling suka adalah Kimia dan Biologi, Kimia karena aplikasi kepada hidup kami semua sangat besar dan teori jelas dapat digunakan untuk mencari tahu kejadian atau reaksi yang akan terjadi antara dua senyawa ilmiah, dan Biologi karena saya sangat tertarik dalam ilmu kedokteran dan kejadian dan reaksi ilmiah yang terjadi di dalam tubuh manusia yang benar-benar menarik dan mengagumkan. Impian saya adalah untuk menjadi Doktor yang sesungguhnya peduli terhadap semua pasien dan orang umum, dan saya rela membantu orang lain di luar praktik.
Sejak saya pertama kali diperkenalkan kepada Universitas Indonesia dan program Internasional dalam Fakultas Kedokteran, pikiran saya selalu bertujuan ke institusi yang berprestasi ini. Dengan program 1 tahun ke luar negeri, saya bisa menggunakan kesempatan ini untuk memperluas pandangan saya terhadap riset dan bidang kedokteran secara keseluruhan.
Universitas Indonesia saat ini menduduki peringkat satu dan merupakan universitas terbaik di Indonesia, langkah yang saya perlu melakukan dulu sebelum saya bisa mencapai impian saya untuk menjadi Doktor adalah mencari institusi untuk mempelajari ilmu kedokteran. Saya ingin mendapat edukasi yang terbaik karena itu dapat membantu saya dan semua mahasiswa lain dalam mendiagnosis dan mengobati orang dengan tepat, jelas, dan empati manusiawi. Universitas Indonesia juga terkenal dapat membentuk orang penting yang dapat melakukan hal-hal yang sangat hebat untuk negara kita ini, contoh alumni FKUI yang berprestasi ada Achmad Sujudi, Ali Alatas, Chusnul Mar'iyah, dan tentu Menteri Kesehatan tahun 2019 ini Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp.M (K).
Sejak saya memulai perjuangan SMA saya, saya mengerti bahwa untuk diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, saya perlu berjuang berkali lipat lebih keras dan lebih pintar dibanding dengan saat saya di SMA, meskipun
pada masa SMA pun saya selalu perhatikan guru dan pelajaran yang diterangkan, dan sekarang setelah saya menyelesaikan perjalanan dari SD sampai akhir SMA, saya bisa menyatakan dengan bangga bahwa selama 12 tahun di SMA Binus School Simprug, kehadiran saya setiap tahun minimal 99.8% dan pada tahun terakhir SMA ini, saya hadir dalam semua kelas, sebagai hasil dari dedikasi saya terhadap pendidikan yang saya sangat bersyukur bisa mendapat.
Pada awal semester pertama kelas 3 SMA, saya daftar untuk bimbingan belajar di kursus BTA45 di Tebet, selama setahun sampai akhir SMA, saya mendapat banyak latihan untuk tes SBMPTN dan SIMAK UI dan bimbingan belajar ini memiliki peran yang sangat besar dalam kemampuan saya untuk menjawab soal-soal tes yang tersebut karena kurikulum SMA Binus beda sekali sama kurikulum negeri dalam bentuk pertanyaan dan teori. Pada waktu teman-teman sekolah saya sudah menerima kabar diterima di Universitas luar negeri, saya masih berjuang untuk mengerjakan tes-tes universitas bermacam. Saya mengalami stress berat pada masa ini, tetapi sekarang saya sadar bahwa semua tugas dan tes-tes yang saya mengerjakan memadu saya untuk berada di institusi yang hebat ini dengan pejuang bangsa lain, dan saya sangat bangga bisa berjuang sekali lagi untuk menjadi Dokter kebanggaan bangsa.
Saya menerima pengumuman diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada hari sama saya mengikuti hari pertama orientasi di Universitas Pelita Harapan, dan sebelum saya menerima pengumuman pada hari itu, sebenarnya saya secara pribadi merasa kecewa terhadap diri sendiri karena hasil kerja keras saya yang sangat panjang dan ekstensif hanya memadu saya sampai Universitas yang bukan termasuk salah satu Universitas terbaik di Indonesia dalam aspek pendidikan dan pembimbing. Setelah menyelesaikan hari pertama orientasi di Universitas Pelita Harapan, saat saya menerima kabar dari Ibu saya yang tampak sangat bahagia, saya tersenyum dan merasa lega, dan dari saat itu, saya sadar bahwa saya akan jadi bagian dari keluarga besar Universitas Indonesia dan saya akan menjadi salah satu “Yellow Jacket” kebanggaan Indonesia.
Di Universitas Indonesia, saya berharap bisa meraih peringkat 10 dari seangkatan mahasiswa Fakultas Kedokteran Kelas Khusus Internasional (KKI), perjuangan saya untuk bisa meraih peringkat tinggi sangat berat, tetapi saya akan berjuang lebih keras lagi dan melebihi harapan para Dosen, jika saya dapat mencapai impian akademik saya ini, saya dapat memilih Universitas luar negeri untuk mempelajari ilmu kedokteran dengan standar Internasional. Setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, saya berharap bisa kerja di Indonesia untuk membantu orang yang kurang mampu dan menunjukkan bahwa saya kompeten sebagai ahli dalam bidang kedokteran. Untuk keluarga saya, saya berharap bisa membanggakan mereka dengan cara tidak melanggar kewajiban mahasiswa secara umum dan kewajiban yang ditulis pada surat keterangan keputusan Dekan, saya juga berharap bisa membanggakan mereka dengan cara meraih peringkat tinggi dalam angkatan kelas khusus internasional saya. Bagi masyarakat Indonesia, saya akan membuktikan dedikasi saya terhadap membantu orang kita dengan segala cara, termasuk pengobatan umum, preventif, dan rehabilitatif. Bagi teman-teman tersayang aku dari angkatan 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, saya berharap kami semua bisa lulus dengan waktu tersingkat yang memungkinkan, yaitu 6 tahun. Saya juga berharap bisa membanggakan teman-teman seangkatan saya dengan meraih keberhasilan dalam bidang non-akademik berdasarkan ketertarikan saya, yaitu olahraga renang, saya juga berharap mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesian angkatan 2019 dapat membanggakan kami semua dengan meraih kemenangan perlombaan akademik, maupun non-akademik yang dapat mengharumkan prestasi dan pandangan terhadap angkatan kami.
Dalam satu tahun ke depan, tujuan saya adalah untuk mengerti semua materi pelajaran yang diterangkan Dosen, melebihi harapan Dosen-dosen dengan membaca materi dalam pelajaran sebelum dibahas di lektur untuk mempunyai pengertian dasar topik-topik tertentu, ini dapat membantu saya dalam diskusi lebih aktif di kelas. Tujuan saya dalam tahun pertama ini juga untuk lulus semua ujian dan ulangan yang diberikan para Dosen untuk menunjukkan pengertian saya yang mendalam. Dalam tahun ke-tiga, saya berharap bisa mengikuti UKM renang dan basket sambil mengelola waktu belajar saya dengan baik untuk bisa meraih peringkat 10 dalam angkatan kelas khusus internasional saya yang saya sudah jelaskan di atas. Dalam sepuluh tahun ke depan, saya berharap bisa lulus pada tahun ke-enam dan mulai bekerja pada tahun ke-tujuh, merawat orang yang kurang mampu dan masyarakat Indonesia umum untuk mendapat pengalaman di lapangan kerja dengan cara menghadapi pasien secara langsung, dan pada tahun ke-delapan saya berharap dapat memulai spesialis pada bidang kedokteran yang saya merasa ketertarikan sampai dengan tahun ke-sebelas pada bidang yang saya telah memilih. Dalam dua puluh tahun ke depan, saya berharap bisa kerja dalam bidang spesialis saya dalam rumah sakit yang telah saya dirikan bersama rekan-rekan saya termasuk Dokter lulusan Universitas Indonesia dalam angkatan saya karena keterpercayaan yang saya miliki terhadap mereka. Saya juga berencana untuk mendirikan program dengan infrastruktur stabil yang dapat berlangsung setelah jaman saya, yang memberi Dokter-dokter baru dan mereka yang ingin berpengalaman sebuah kesempatan dalam membantu warga komunitas yang kurang mampu. Perjuangan dalam menjadikan impian saya sebuah realitas sangat sulit dan dibutuhkan waktu yang sangat lama, maka diperlukan semua 9 nilai Universitas Indonesia untuk ditaati oleh saya dan rekan-rekan saya untuk mewujudkan impian sama yang saya yakin kami semua memiliki.
Comentarios