top of page
Search

NARASI PERJUANGAN -- MUHAMMAD SALMAN ABBAS

  • Writer: FKUI 2019
    FKUI 2019
  • Aug 18, 2019
  • 8 min read

Halo! Nama saya Muhammad Salman Abbas. Saya membuat narasi ini untuk menjadi motivasi bagi diri saya dan orang lain yang membaca narasi ini. Sebelumnya saya ingin mengenalkan lebih dalam mengenai nama saya. Nama tentunya merupakan sebuah doa yang menggambarkan kepribadian dan cita. Nama saya terdiri dari tiga kata yang setiap katanya memiliki arti, makna, dan harapan tersendiri bagi diri saya maupun orang tua. Seperti kebanyakan orang tua muslim lainnya, orang tua saya memilih kata "Muhammad" sebagai kata pertama dalam nama saya. Kata tersebut diambil dari salah satu nama Nabi sekaligus Rasul dalam Agama Islam. Nabi Muhammad merupakan suri tauladan yang baik bagi seluruh umat manusia. Kata tersebut diharapkan menjadikan saya sebagai contoh yang baik bagi keluarga dan masyarakat sekitar.


Kata “Salman” memiliki makna sebagai seorang penakluk yang diambil dari Bahasa Arab dan kata “Abbas" memiliki arti sebagai singa dan pemimpin yang menonjolkan aspek lemah lembut, persaudaraan, dan persahabatan. Jika ketiga kata tersebut digabung akan memiliki makna, harapan, dan doa yang sangat mendalam, yaitu diharapkan diri saya bisa menjadi pribadi yang dapat menjadi contoh yang baik bagi orang banyak dan menjadi seorang pemimpin dan penakluk yang mengedepankan aspek lemah lembut, persaudaraan, dan persahabatan.


Sebelum masuk dan menempuh pendidikan perguruan tinggi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, saya telah menempuh pendidikan mulai dari pendidikan dasar hingga menengah atas. Dua belas tahun telah saya lewati dalam menemukan kemampuan dan jati diri yang saya miliki. Banyak peristiwa dan kesan yang didapatkan. Dan masa yang paling indah selama dua belas tahun tersebut adalah masa-masa pendidikan menengah atas. Saya menempuh pendidikan menengah atas di salah satu sekolah negeri yang bisa dibilang cukup terkenal di Jakarta yaitu SMA Negeri 28 Jakarta. Di sanalah saya memulai perjuangan untuk masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Di sana pula saya bertemu dengan teman-teman. Baik suka maupun duka di masa sekolah menengah atas telah kami lewati bersama. Begitu pula dengan para guru yang telah memberikan ilmu serta pengajarannya. Tanpa bimbingan dan dorongan dari mereka saya belum tentu dapat mewujudkan impian saya.


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia telah berdiri bahkan sebelum Indonesia merdeka. Hal ini menjadikan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia memiliki sejarah yang panjang dalam dunia kedokteran dan kesehatan di Indonesia. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia telah berdiri lebih dari satu abad. Tidak hanya telah berjasa banyak bagi dunia kesehatan di Indonesia, melainkan juga telah berjasa dalam perjuangan meraih, mempertahankan, serta mengisi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Fakultas ini telah melahirkan banyak tokoh-tokoh berpengaruh di Indonesia, terutama tokoh-tokoh di bidang kesehatan dan pergerakan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan jasanya yang banyak dan sejarah panjang dalam dunia kedokteran dan kesehatan di Indonesia menjadikan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menjadi fakultas kedokteran terbaik di Indonesia.


Hal tersebut membuat banyak pelajar berbondong-bondong untuk melanjutkan jenjang perguruan tinggi di fakultas ini. Bahkan tidak sedikit dari mereka telah mengimpikannya sejak kecil. Mulai dari taman kanak-kanak hingga siswa sekolah dasar. Tidak terkecuali bagi diri saya. Keinginan tersebut mungkin memang belum timbul sejak masa taman kanak-kanak maupun masa sekolah dasar. Keinginan tersebut baru muncul ketika saya mengenyam dunia pendidikan di bangku sekolah menengah pertama. Hal tersebut timbul dalam diri ketika saya diharuskan untuk melakukan rawat inap akibat terserang demam berdarah. Saat itu kondisi saya sudah cukup parah sehingga harus dirawat di ruang ICU. Selama seminggu di rumah sakit, hampir setiap hari saya melihat dokter dan para koas yang memantau para pasiennya yang terbaring. Pada saat itulah saya menyadari betapa mulia dan diperlukannya profesi dokter dalam kehidupan bermasyarakat. Betapa banyak nyawa manusia yang telah tertolong oleh seorang dokter. Hal tersebut membulatkan tekad saya untuk menjadi seorang dokter suatu saat yang bisa berguna bagi keluarga dan masyarakat luas.


Akan tetapi keinginan menjadi seorang dokter sering terjadi pasang surut ketika saya menempuh pendidikan di sekolah menengah atas (SMA). Hal tersebut dipengaruhi berbagai faktor, mulai dari teman, banyaknya informasi yang didapat mengenai jurusan-jurusan lain, dan faktor lainnya. Namun, dengan motivasi dan dorongan dari kedua orang tua, guru, dan teman-teman, diri saya terpacu kembali untuk melanjutkan jenjang pendidikan saya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Saya termotivasi untuk menjadi dokter yang dapat berguna bagi masyarakat sekaligus memanfaatkan kesempatan tersebut untuk sarana dakwah dalam menyebarkan kebaikan spiritual, sosial, dan bidang kehidupan lainnya.


Tentunya untuk menjadi mahasiswa sebuah Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang notabene merupakan fakultas terbaik di Indonesia dibutuhkan usaha yang lebih dan terbaik pula. Satu bangku diperebutkan oleh ratusan bahkan ribuan orang. Oleh karena itu, saya memulai usaha untuk masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sejak awal masuk di sekolah menengah atas. Usaha saya dimulai dari memperhatikan setiap pelajaran dan ilmu yang diberikan oleh para guru, latihan berbagai macam jenis soal, mengikuti program bimbingan belajar dan usaha lainnya. Setiap pelajar sekolah menengah atas sangat menginginkan masuk ke perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN, begitu pula saya. Mempertahankan capaian nilai yang diperoleh tiap semester selama tiga tahun di sekolah menengah atas bukanlah hal yang mudah. Terlebih lagi, tipikal setiap guru dan soal-soal ujian sangatlah beragam. Oleh karena itu, dibutuhkan semangat dan usaha lebih. Saya telah mengikuti bimbingan belajar sejak awal masuk sekolah menengah atas. Tentunya tidak hanya dengan usaha belajar secara terus menerus, doa dan bantuan orang tua, guru, dan teman-teman juga menjadi penunjang keberhasilan diri saya dalam memasuki Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.


Melanjutkan studi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia merupakan impian ribuan orang dan pelajar dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia. Diterimanya saya menjadi mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia merupakan sebuah rasa syukur dan kehormatan bagi diri saya pribadi, orang tua, maupun orang terdekat lainnya. Karena tidak semua orang dapat merasakan mengenyam pendidikan di fakultas kedokteran tertua dan terbaik di Indonesia ini.


Dalam proses meraih impian tersebut, tentunya ada kesan tersendiri yang timbul dari dalam diri saya. Baik itu kesan ketika sebelum maupun setelah pengumuman dinyatakan lolos di salah satu fakultas impian ribuan orang. Sebelum pengumuman SNMPTN, berbagai perasaan timbul dalam diri saya, ada rasa optimisme yang sering dihantui oleh rasa takut. Hal ini mungkin tidak hanya dirasakan oleh diri saya pribadi, melainkan juga bagi seluruh siswa yang mengikuti proses seleksi jalur masuk ini. Tentunya, saya tidak dapat berharap banyak dapat dipastikan lolos di jalur ini. Tidak sedikit siswa dari sekolah saya yang mengambil Fakultas Kedokteran Universitas Indoneisa pada jalur seleksi ini. Rasa harap-harap cemas sering timbul dan tenggelam dalam pikiran dan batin tiap orang yang mengikuti jalur ini. Salah seorang konsultan untuk masuk ke perguruan tinggi negeri ketika itu memberitahu kami, para siswa untuk tidak memikirkan hasil yang akan didapatkan ketika pengumuman kelulusan nantinya. Beliau berpesan kepada kami untuk tetap fokus mempersiapkan ujian-ujian jalur tulis. Dan saya pun termasuk untuk memilih fokus mempersiapkan ujian tulis. Kesan tersebut memberikan bekas tersendiri dalam ingatan saya.


Akan tetapi, perasaan takut dan cemas tersebut makin sering timbul menjelang hari pengumuman kelulusan. Takut? Ya, pasti. Akan tetapi, saya yakin pada diri sendiri bahwa saya telah melakukan yang terbaik yang dapat saya lakukan selama tiga tahun mengenyam pendidikan di sekolah menengah atas. Apapun hasil yang akan saya terima saat itu, saya yakini sebagai hasil terbaik yang diberikan oleh Allah walaupun itu tidak sejalan dengan apa yang saya inginkan. Saat pengumuman kelulusan tiba, ternyata Allah mengabulkan segala yang saya impikan dan usahakan sejak lama. Tentunya, rasa syukur yang teramat dalam serta rasa lega mengiringi ketika melihat kotak warna hijau bertuliskan SELAMAT, ANDA DINYATAKAN LULUS SNMPTN 2019. Kembali lagi, tidak bosan-bosanya saya menyebutkan bahwa diterimanya saya di program studi Pendidikan Dokter Universitas Indonesia tentunya tidak lepas dari peran Allah swt., orang tua, para guru, teman-teman dan orang terdekat saya lainnya. Pelukan hangat yang belum pernah saya rasakan sebelumnya diberikan oleh teman-teman terdekat saya. Tentu, hari tersebut merupakan hari yang tidak dapat dilupakan dan akan selalu dikenang oleh diri saya sepanjang masa.


Setiap orang khususnya mahasiswa pasti memiliki harapan tersendiri dan ingin harapan-harapan yang mereka buat dan miliki akan tercapai suatu saat nanti. Baik itu harapan untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat, maupun teman-teman. Saya pun juga memiliki harapan-harapan tersebut. Pertama, harapan saya untuk diri sendiri yaitu dapat mengikuti seluruh kegiatan dan proses perkuliahan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dengan sebaik-baiknya dan lulus menjadi seorang dokter yang profesional. Kedua, setiap anak pasti ingin membanggakan kedua orang tua, begitu pula saya. Saya ingin membahagiakan kedua orang tua saya dengan melakukan yang terbaik dan mengukir prestasi. Yang ketiga, harapan saya bagi teman-teman yaitu dapat bekerja sama dan saling membantu dalam mewujudkan mimpi bersama-sama. Untuk mencapai harapan-harapan tersebut, tentunya tidak bisa saya raih seorang diri, saya memerlukan bantuan dari berbagai macam pihak mulai dari keluarga hingga teman-teman.


Dalam mewujudkan impian dan harapan saya, diperlukan perencanaan yang baik. Perencanaan tersebut dapat berupa perencanaan jangka pendek maupun perencanaan jangka panjang. Dalam satu tahun pertama, saya merencanakan untuk mengenal lebih banyak teman, baik teman satu fakultas maupun teman dari fakultas lainnya. Dapat mengenal lebih banyak teman, maka kita akan mengenal berbagai macam karakter seseorang. Hal tersebut tentunya relevan karena di masa depan, seorang dokter akan menemukan berbagai macam karakter pada diri pasien. Keaadaan ini akan memengaruhi seorang dokter dalam menggunakan metode yang tepat dalam berkomunikasi terhadap para pasien sesuai karakter dan kepribadian masing-masing pasien. Lebih banyak mengenal teman tentunya akan memperluas jaringan yang akan dimiliki. Akan tetapi, ada hal yang lebih penting ketika mengenal lebih banyak teman. Dengan memiliki dan mengenal lebih banyak teman, maka kita akan mudah dalam mencari seseorang untuk diajak saling kerja sama dan meminta bantuan maupun pertolongan ketika kita membutuhkan.


Tidak hanya menambah dan mengenal lebih banyak teman, di tahun pertama ini saya berencana untuk lebih meningkatkan dan memperluas pengetahuan dan gairah di ilmu kedokteran. Selain itu, saya mempunyai target untuk bisa meraih IPK cumlaude dan tidak mengulang satu mata kuliah pun. Hal tersebut berlaku tidak hanya untuk tahun pertama, akan tetapi juga untuk tahun kedua, ketiga, dan tahun selanjutnya. Lima sampai enam tahun kedepan, saya berkeinginan dapat menyelesaikan koas, mendapatkan gelar dokter umum, dan menyelesaikan internship. Sepuluh tahun mendatang, saya berkeinginan untuk menyelesaikan program spesialis. Terdapat beberapa keinginan spesialis yang saya miliki. Akan tetapi, seiring dengan bertambahnya ilmu yang nanti akan didapatkan, saya yakin akan mendapatkan program spesialis yang tepat bagi diri saya sesuai dengan keinginan dan gairah saya. Dalam dua puluh tahun ke depan, menjelang seratus tahun kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia saya berkeinginan dapat mengisi kemerdekaan dengan menjadi seorang dokter hebat yang memiliki berbagai keahlian dan dapat berguna bagi Agama, Bangsa, dan masyarakat luas.


Tentunya, rencana-rencana tersebut akan tercapai jika diiringi dengan niat, tekad, semangat juang yang tinggi, dan usaha yang terbaik yang dapat saya lakukan. Tidak lupa, doa merupakan salah satu senjata ampuh bagi keberhasilan seseorang. Baik itu doa diri sendiri, orang tua, para guru dan dosen, teman-teman, maupun orang yang kita tidak kenal sekalipun turut berperan bagi kesuksesan kedepannya.


Bagi kalian yang ingin melanjutkan studi ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, ketahui dan ingatlah kembali bahwa fakultas ini memiliki sejarah yang panjang bagi dunia kedokteran dan kesehatan dimulai dari masa kolonial Belanda, masa kependudukan Jepang, era mempertahankan kemerdekaan, hingga saat ini. Hal tersebut menjadikan fakultas ini sebagai fakultas terbaik saat ini yang terdapat di Indonesia. Ribuan orang dan pelajar berkeinginan untuk melanjutkan studi mereka di fakultas ini. Bahkan, tidak hanya bagi mereka lulusan baru sekolah menengah atas, mahasiswa yang sudah terdaftar aktif di salah satu perguruan tinggi pun rela untuk belajar kembali dalam menghadapi ujian-ujian tulis demi mendapatkan satu jatah kursi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan niat dan tekad, semangat, dan usaha sebaik-baiknya yang dapat kalian lakukan. Carilah informasi sebanyak-banyaknya sebelum memutuskan kemana kalian akan melanjutkan studi. Selain itu, jangan lupa untuk selalu berdoa agar usaha dan cita-cita yang diperjuangkan secara sungguh-sungguh sejak lama dapat terwujud kedepannya. Sehingga apa yang kalian cita-citakan pada tiga, lima, sepuluh, maupun dua puluh tahun lagi akan tercapai.


Apabila telah terpilih dan dinyatakan lulus di Fakultas Kedokteran Universitas hal pertama yang diharuskan adalah bersyukur karena tidak semua orang yang telah mendaftar di fakultas ini diterima. Tetap menjaga diri dari kesombongan karena pasti di luar sana masih lebih banyak orang-orang yang lebih hebat. Dalam proses studi nantinya, diharapkan usaha, semangat, dan doa yang dilakukan ketika mengejar fakultas ini tetap dipertahankan dan ditingkatkan agar bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya.


“Ada keindahan di balik berlayar saat hujan dan badai”. Ketika seseorang berusaha keras untuk melewati segala macam rintangan yang menghadang dan melakukan terbaik apa yang dapat seseorang lakukan, maka apapun yang telah diinginkan dan direncanakan sejak lama akan tercapai.

 
 
 

Recent Posts

See All
Narasi Perjuangan - Mucica Safitri

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh Hallo semua, dalam tulisan ini saya ingin menceritakan banyak hal dan kisah menarik secara...

 
 
 

Comments


© 2019 by FKUI 2019. Proudly created with Wix.com

bottom of page