top of page
Search

NARASI PERJUANGAN -- NABILA ATHOOYAA ARSYAD TEMENGGUNG

  • Writer: FKUI 2019
    FKUI 2019
  • Aug 18, 2019
  • 8 min read

Halo! Perkenalkan nama saya Nabila Athooyaa Arsyad Temenggung. Saya lahir pada tanggal 15 Mei 2000 di ibukota negara, Jakarta. Saya menghabiskan tiga tahun bersekolah di SMA Kharisma Bangsa, tempat dimana saya mendapatkan inspirasi untuk memiliki profesi dokter. Menjadi dokter bagi saya bukanlah impian sejak masa kecil seperti mayoritas orang. Impianku untuk menjadi seorang dokter mulai saat saya duduk di bangku SMA, tepatnya kelas sebelas. Saya ingat sekali pelajaran biologi adalah pelajaran favoritku. Apalagi, saat materi pembelajaran saat itu banyak yang menyangkut tubuh manusia seperti sistem respirasi, digestivus, nervus, dan lain lain. Disitu, saya benar-benar merasa bahwa tubuh manusia merupakan hal yang sangat seru dan menyenangkan untuk dipelajari lebih dalam lagi.


Mengetahui bahwa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia merupakan salah satu fakultas kedokteran terbaik bahkan tertua di Indonesia, saya yakin bahwa saya ingin mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studiku di FKUI. Apalagi mengetahui bahwa Universitas Indonesia membuka kelas khusus internasional, atau yang seringkali disebut sebagai KKI, saya mencari tahu lebih banyak mengenai program tersebut. Setelah informasi mengenai program FK UI KKI lebih mendalam, saya tambah yakin bahwa disinilah tempat saya ingin melanjutkan studiku. Hal ini didukung oleh adanya double degree yang bekerjasama dengan University of Melbourne, Monash University, dan Newcastle University. Sejak kecil saya bermimpi untuk dapat bersekolah di luar negeri. Dengan adanya program ini, saya bisa mendapatkan kedua impianku, yaitu memiliki pengalaman bersekolah di luar negeri serta tetap mewujudkan impian saya untuk menjadi dokter. Orangtua saya selalu mengatakan kepada saya untuk selalu melakukan yang terbaik untuk mendapatkan pendidikan di tempat yang terbaik. Dalam pandangan saya, Fakultas Kedokteran Universtas Indonesia merupakan pilihan yang terbaik secara ranking universitas dan jurusan serta pilihan terbaik yang dapat mewujudkan semua impian-impian saya. Motivasi saya untuk dapat diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah untuk mendapatkan pendidikan di fakultas kedokteran terbaik di Indonesia yang akan membantu saya di masa depan dari segi akademik, persediaan fasilitas, networking, serta pengalaman yang pasti akan berbeda jika saya tidak mendapatkan kesempatan untuk bersekolah di FKUI. Untuk dapat bersekolah di fakultas kedokteran terbaik di Indonesia, yang almamaternya akan saya bawa seumur hidup, juga menjadi motivasi terbesar saya untuk dapat diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.


Saat tahun terakhir SMA, persiapan masuk kuliah secara intensif dimulai. Karena saya ingin masuk di fakultas kedokteran, saya mencari tahu mengenai “passing grade” yang ada. Jujur, pertama kali melihat passing grade untuk fakultas kedokteran saya mulai mempertanyakan apa benar ini yang saya inginkan, karena tingginya passing grade untuk masuk di fakultas kedokteran. Tapi, saya memutuskan untuk berusaha terlebih dahulu, yakin bahwa dengan usaha segala sesuatu pasti bisa.


Saya lulus SMA pada tahun 2018, dan saat sebelum lulus sampai saya lulus, saya mengikuti bimbingan belajar, memanggil guru privat, membeli berbagai macam buku bertujuan untuk memaksimalkan usaha agar dapat diterima di fakultas kedokteran. Saatnya penerimaan pertama pun datang, yaitu SNMPTN dan Talent Scouting. Karena hal tertentu, saya tidak mendaftarkan diri saya untuk FKUI di SNMPTN, dan memutuskan untuk daftar di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Hasilnya? Ditolak. Jujur, memang tidak terlalu berharap di SNMPTN, secara sekolah saya sekolah swasta, yang kemungkinan untuk dapat diterima lewat SNMPTN lebih kecil. Apalagi kakak kelas saya belum ada yang pernah mendapatkan SNMPTN di FK Unair. Harapan untuk mendapatkan undangan sangatlah kecil.


Selanjutnya, dibuka peluang untuk masuk Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, lewat jalur prestasi. Karena wajib memilih dua pilihan, saya memilih pendidikan dokter dan teknik lingkungan. Akhirnya, setelah lolos persyaratan berkas, presentasi, dan interview, saya lulus di program studi teknik lingkungan. Lagi lagi, belum rejeki untuk mendapatkan fakultas kedokteran. Singkat cerita, saya mendaftarkan diri saya di berbagai universitas melalui jalur apapun yang tersedia, dan semua masih ditolak. Setelah melalui usaha mendaftar dimana-mana serta belajar secara terus menerus untuk mempersiapkan sebaik-baiknya, hari SBMPTN pun datang. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menjadi pilihan pertama saya. Walaupun begitu, ternyata rejeki saya ada di pilihan ketiga, yaitu untuk bersekolah di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.


Walaupun saya sangat bersyukur sudah diterima di fakultas kedokteran, saya kira tidak ada salahnya jika saya masih ingin berusaha untuk mendapatkan yang terbaik, saya mengikuti ujian SIMAK UI KKI untuk Fakultas Kedokteran. Setelah ujian selesai, diberitahu informasi mengenai ujian Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI) dan Mini Multiple Interview (MMI) yang akan dilaksanakan jika lulus pada tahap akademik, yaitu jika nilai SIMAK UI KKI mencukupi. Seminggu berlalu sejak ujian SIMAK UI KKI, dan e-mail undangan untuk mengikuti ujian MMPI dan MMI tak kunjung datang. Saat mengetahui bahwa teman saya sudah ada yang mendapatkan e-mail mengenai undangan untuk mengikuti ujian MMPI dan MMI, saya berpasrah diri dan yakin bahwa FKUI belum menjadi rejeki saya. Saat iseng membuka hasil ujian SIMAK UI KKI di laman penerimaan, yang terpampang di layar laptopku adalah sebuah tulisan “maaf, anda belum lulus seleksi masuk kali ini.” Benar, tidak mungkin saya diterima di FKUI jika tidak mengikuti ujian MMPI dan MMI. Perjuanganku di tahun 2018 pun berhenti sampai disitu.


Perkuliahanku di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya pun berjalan selama setahun. Dalam kurun waktu itu, hati saya masih terus berkata untuk mencoba lagi untuk mendapatkan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Karena perkuliahan di fakultas kedokteran dapat dikatakan sangat sibuk, memang sangat sulit untuk mencari waktu luang yang dapat digunakan untuk mempelajari pelajaran SMA yang akan diuji pada tes SIMAK UI KKI. Walaupun begitu, saya selalu berusaha untuk memanfaat waktu luang saya semaksimal mungkin, yang pasti tanpa melupakan waktu istirahat, demi mengejar impian saya untuk diterima di fakultas kedokteran terbaik di Indonesia.


Waktu terus berjalan, perasaan saya campur aduk. Saya melihat adik-adik kelas saya yang sangat ambisius untuk mengejar impian-impian mereka, terutama di fakultas kedokteran dan selalu fokus serta konsisten untuk belajar agar dapat mengisi jawaban dengan benar saat ujian masuk perguruan tinggi, dibandingkan saya yang hanya bisa memanfaatkan waktu untuk belajar di waktu luang saya. Saat itu, saya meragukan kemampuan saya untuk dapat diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Akhirnya, saat liburan kuliah pun tiba. Saya memanfaatkan waktu liburan yang kira-kira dua setengah bulan sebelum jadwal SIMAK UI KKI untuk belajar secara konsisten. Selain belajar, setiap hari saya berusaha untuk terus berdoa, dan meminta orangtua saya untuk mendoakan saya, jika memang Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah tempat yang terbaik untuk saya, maka terimalah saya di FKUI KKI. Tetapi jika memang FKUI KKI bukanlah yang terbaik untuk saya, maka berikanlah saya keikhlasan untuk dapat menerima hal tersebut. Sampai akhirnya, waktunya datang, pada tanggal 14 Juli 2019, siap tidak siap saya harus menghadapi ujian SIMAK UI KKI untuk kedua kalinya dalam hidup saya.


Seselesainya saya melakukan ujian SIMAK UI KKI, jujur perasaan saya sangat lega. Di titik itu, saya benar-benar pasrah terhadap hasilnya, dengan keyakinan bahwa saya sudah melakukan usaha yang terbaik, dan saya terus berdoa jika memang FKUI KKI jalan terbaik untuk saya maka mudah-mudahan saya akan diterima. Tidak lama setelah itu, pada tanggal 18 Juli 2019, saya mendapatkan e-mail undangan untuk mengikuti ujian MMPI dan MMI. Perasaan saya saat itu, yang pasti sangat bersyukur, sekaligus kaget. Saya berusaha mempersiapkan diri saya lebih baik lagi untuk ujian MMPI dan MMI, agar hasilnya pun menjadi maksimal. Tidak menyangka, saya sudah sedekat itu untuk mencapai impian saya yaitu diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.


Hari pengumuman pun datang. 5 Agustus 2019 jam 13.00 WIB. Perasaan saya? Sangat gugup. Bahkan malam sebelum pengumuman, saya seringkali terbangun-bangun dari tidur saya, saking gugupnya. Jam 13.00 saya terlalu gugup untuk membuka hasil dari seleksi, sampai akhirnya teman-teman saya meyakinkan saya bahwa apapun hasilnya, pasti itu yang terbaik untuk diri saya kedepannya. Saya pun membuka hasil seleksi.


Air mata pun mengalir saat saya membaca bahwa tulisan yang terpampang di layar telepon genggam saya. Kali ini, tidak lagi “Maaf, Anda belum lulus seleksi masuk kali ini.”, melainkan “Selamat, Anda dinyatakan sebagai calon mahasiswa baru Universitas Indonesia.” Saya bergegas menelepon kedua orangtua saya untuk memberitahu berita yang sangat menggembirakan. Tentu, saya sangat bangga diberi kesempatan untuk melanjutkan studi saya di fakultas kedokteran tertua, ternama, dan terbaik di Indonesia.


Harapan untuk diri saya sendiri setelah diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah untuk dapat belajar dari kesalahan atau kekurangan saya di masa lalu, dan menjadi seseorang yang lebih baik lagi bukan hanya dalam segi akademik, tetapi juga dalam segi sifat, sikap, dan kepribadian. Selain itu, saya berharap dapat memanfaatkan waktu saya lebih efisien lagi, dengan cara mengambil segala kesempatan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang bersifat positif dan bermanfaat, yang dapat membuahkan prestasi membanggakan dan pengalaman yang tak tergantikan. Saya berharap keluarga saya akan terus bangga dan bahagia dengan apapun yang saya lakukan, dan mudah-mudahan saya dapat terus menghasilkan dan melakukan sesuatu yang membanggakan. Untuk teman-teman seperjuangan saya, khususnya Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia angkatan 2019, saya berharap bahwa kita dapat menjaga solidaritas angkatan kita, dapat saling membantu dan mengayomi dalam segala situasi, dan yang pasti harapan saya angkatan 2019 dapat lulus dengan memuaskan bersama-sama.


Rencana saya untuk tahun pertama di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah dapat mengikuti semua rangkaian kegiatan dan pembelajaran di fakultas kedokteran dengan baik dan mendapatkan hasil yang sangat memuaskan. Selain itu, saya berencana untuk dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan organisasi, terutama yang berhubungan dengan bakti sosial. Untuk tiga tahun kedepan, saya memiliki rencana untuk dapat menyusun skripsi saya dengan baik, agar dapat lulus sarjana tepat waktu, sekaligus mempersiapkan diri saya untuk menjalankan program double degree di luar negeri. Yang pasti, saya juga berencana untuk dapat mempertahankan nilai-nilai saya dengan baik, serta tetap aktif dalam kegiatan organisasi yang bermanfaat.


Sepuluh tahun yang akan datang, saya berencana sudah selesai pendidikan profesi saya untuk menjadi dokter spesialis dan tetap dapat menjalin komunikasi yang baik dengan teman-teman seangkatan saya yaitu Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2019. Mengetahui bahwa ilmu kedokteran merupakan ilmu yang selalu berkembang secara pesat, saya berencana untuk terus mengikuti perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan dengan cara aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan seperti seminar, simposium, maupun workshop yang dapat mengasah dan mengembangkan ilmu saya, khususnya di bidang yang saya minati. Dua puluh tahun kedepan, saya berharap sudah dapat berpenghasilan dari hasil kerja keras saya selama bersekolah sampai menjadi seorang dokter spesialis yang dapat memberi manfaat bukan hanya untuk saya sendiri, tapi untuk keluarga saya dan masyarakat yang membutuhkan. Seperti rencana saya untuk sepuluh tahun yang akan datang, saya akan terus berusaha untuk mengikuti perkembangan ilmu kedokteran yang ada agar dapat menjadi dokter yang terbaik dan berwawasan luas.


Pesan pertama saya untuk yang akan berjuang, maupun yang sedang berjuang untuk dapat melanjutkan pendidikannya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah jangan berhenti berdoa dan percaya akan kekuatan doa. Minta doa dan restu dari orangtua merupakan hal yang paling penting dalam menjalankan apapun di kehidupan ini. Teruslah meminta kepada Yang Maha Kuasa, agar dapat diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Kedua, doa harus disertai oleh usaha yang maksimal. Kenyataannya, memang banyak sekali godaan-godaan yang dapat membelokkan kita semua ke arah yang kurang baik; menjadi tidak konsisten dalam belajar, malas, mudah menyerah, dan lain sebagainya. Hindari hal-hal tersebut untuk terjadi dengan cara selalu mengingatkan diri seberapa besar keinginanmu untuk masuk di fakultas kedokteran terbaik di Indonesia. Tanamkan persepsi bahwa jika bekerja keras dengan konsisten untuk mendapatkan pengumuman lulus di FKUI, akan ada saatnya di masa depan dimana semua kerja keras tersebut akan terbayar dan setimpal dengan usaha, bahkan lebih dari itu. Pesan ketiga dan yang terakhir adalah untuk selalu menerima dan ikhlas dengan apapun hasil yang didapatkan. Percaya bahwa seseorang akan ditempatkan sesuai dengan doa, usaha, dan jalan yang terbaik untuk orang tersebut. Jangan memiliki patokan bahwa perjalanan kehidupan Anda harus sama dengan perjalanan hidup orang lain, karena yang terbaik untuk orang lain belum tentu menjadi yang terbaik untuk Anda. Jika anda gagal di percobaan pertama, jangan jadikan hal tersebut suatu halangan untuk diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Coba lagi di lain kesempatan, dengan mengevaluasi hal-hal yang dapat ditingkatkan dari usaha yang sudah dilakukan sebelumnya.


“Jika sesuatu ditakdirkan untukmu, sampai kapanpun tidak akan pernah menjadi milik orang lain.”

Kata-kata mutiara ini selalu saya ingat dalam benak saya, dan merupakan kata-kata yang juga terus memotivasi saya untuk berusaha dan bekerja keras dalam meraih cita-cita saya untuk masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Percayalah bahwa takdir tidak akan jatuh kepada orang yang salah. Dalam artian, jika memang Anda ditakdirkan untuk diterima di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, maka sampai kapanpun, tidak akan pernah ada seseorang yang menggantikan tempat Anda untuk mendapatkan takdir tersebut. Dimanapun Anda ditempatkan diesok hari, disitulah tempat yang terbaik.

 
 
 

Recent Posts

See All
Narasi Perjuangan - Mucica Safitri

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh Hallo semua, dalam tulisan ini saya ingin menceritakan banyak hal dan kisah menarik secara...

 
 
 

Comments


© 2019 by FKUI 2019. Proudly created with Wix.com

bottom of page