NARASI PERJUANGAN -- SAFIRA ANDITA SARI
- FKUI 2019
- Aug 18, 2019
- 8 min read
Narasi Perjuangan (Get the Gold!)
Oleh : Safira Andita Sari (FKUI 19,KKI)
1906421902
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh. Nama saya Safira Andita Sari biasa dipanggil Safira atau Andita, keluarga besar memanggil saya dengan Tata. Saya berasal dari SMA N 1 Klaten, sekolah menengah atas di kota kecil di Jawa Tengah.
FKUI menurut saya adalah fakultas kedokteran terbaik di Indonesia, wadah dimana saya, teman teman angkatan, dan keluarga sejawat dapat bekerja keras belajar menjadi dokter kompeten yang berguna bagi bangsa dan negara. Memasuki pekerjaan dokter ataupun spesialis, lulusan FKUI menjadi orang yang terlini dan terdepan dalam menangani pasien. Tidak hanya dalam menangani pasien, lulusan FKUI merupakan pendiri bangsa, menteri kesehatan ataupun jajarannya, ilmuwan serta pencetus kebijakan kesehatan Indonesia. FKUI khususnya kelas khusus international, menawarkan program double degree (mendapat gelar Bachelor of Medical Science) yang akan dibutuhkan oleh banyak instansi untuk membantu banyak penelitian demi memajukan teknologi kesehatan di Indonesia yang saat ini diketahui tertinggal jauh dari negara negara lain seperti Korea, Jepang, dan Jerman. Sebenarnya apa yang menggerakan hati saya untuk mendaftar di FKUI? Mungkin seperti sebagian orang, lolos dan masuk ke fakultas kedokteran tertua dan terbaik di Indonesia adalah sebuah mimpi yang sangat sulit dicapai. Ya, memang betul adanya! Atau bahkan merasa ‘gengsi’ apabila tidak mendaptkan fakultas yang paling baik karena latar belakang keluarganya. Lebih lebih tuntutan untuk menjadi yang terbaik karena merasa paling pintar. Bagi saya itu motivasi yang kurang tepat. Di daerah saya, di Klaten, Jawa Tengah, adalah daerah rawan bencana seperti gempa dan gunung meletus akibat erupsi Gunung Merapi. Selain itu, masyarakat yang tinggal di dalamnya sebagian tidak memiliki pendidikan yang cukup terhadap kesadaran akan kesehatan, peraturan, dan pandangan yang lebih modern. Dengan contoh, rendahnya kesadaran akan pentingnya BPJS ataupun asuransi kesehatan lain, pola makan yang tidak sehat, dan ketidakpercayaan akan pengobatan konvensional dan lebih memilih untuk hanya ‘berdoa’ saja atau minum beberapa pil kesehatan yang belum terjamin . Dengan begitu timbul penyakit-penyakit yang harus diobati agar mereka dapat kembali ke aktivitas masing-masing. Benar benar hal yang 180 derajat berbeda dari kehidupan dan cara berpikir masyarakat ibu kota atau depok. Dengan begitu, FKUI lah menurut saya yang cocok bagi saya pribadi untuk menimba ilmu dan memeproleh pengalaman dimana nantinya Insyaallah bersama kawan-kawan lain membantu Klaten menangani hal tersebut. Walau saya tahu, saya tetap harus akan melanjutkan ke pendidikan di jenjang yang lebih tinggi setelah lulus untuk mendapatkan lebih banyak keahlian. Saya yakin seseorang punya ikhtikad atau niat yang baik, akan selalu mendapatkan jalan dari Allah SWT. Klaten membutuhkan orang orang muda yang kreatif, kritis, amanah, dan cerdas untuk sedia merevolusi menjadi kabupaten yang terdepan dan tidak tertinggal jauh dari kota di Indonesia maupun di dunia.
Teringat dahulu ketika ada perkumpulan teman seangkatan SMA saya ditanyai akan ambil jurusan apa dan dimana oleh teman seangkatan dan saya belum merasa mampu menjawab saat itu sehingga saya menjawab ‘belum tahu, mari kita lehat besok’. Dengan lantangnya teman saya ini mengatakan “kalau aku sih FKUI!”. Disitulah juga saya merasa bahwa teman saya ini super hebat dengan percaya dirinya iya yakin pasti bisa menebus FKUI yang notabenenya memang belum ada alumnus SMA saya yang berlanjut ke pendidikan dokter FKUI reguler atau kelas khusus internasional.Guru guru saya di sekolah juga tidak percaya bahwa kedokteranlah yang saya pilih untuk melanjutkan kehidupan di masa mendatang saya, lebih lebih FKUI. Sahabat sahabat sudah diterima di FK universitas swasta di daerah Jogjakarta dan Semarang yang memang membuat saya down karena saya merasa saat pelajaran mereka banyak tertawa dan tidak menggubris. Namun dengan beberapa pertimbangan dari diri sendiri dan pertimbangan mimpi, semua orang pasti berhak masuk dan berhasil di FKUI asalkan mereka siap,mau, dan mampu. Ini mungkin juga pertanda bahwa memang benar adanya Tuhan mengkode saya bahwa saya lebih mampu masuk di FKUI. Sebelum diterima di FKUI, saya telah mencoba berbagai ujian untuk masuk di fakultas kedokteran di beberapa universitas baik regular maupun internasional di berbagai kota yang Alhamdulillah orang tua mendukung penuh secara moral dan finansial. Ragu, cemas, dan takut pasti menyelimuti diri mengapa saya tidak berhasil di beberapa universitas tersebut yang saya yakin saya menjawab soal dengan mudah dan pasti benar. Belum rejekinya. Belum waktunya. Belum saatnya. Bukan ini tempatnya. Pasti ada jalan lain. Pasti bisa. Pasti yang terbaik. Pasti yang saya mampu. Kata-kata itulah yang sehari-hari terdengar oleh saya dari orang disekitar. Meresapi kata kata tersebut juga bukan hal mudah yang juga ujung ujungnya akan membuat rendah diri. Namun, hati kecil berkata lain bahwa Tuhan melihat apa yang sudah saya lakukan, apa yang orang tua sudah korbankan dan pasti berbuah hasil. Hal terberat sebelum diterima di FKUI yaitu ketika ibu saya mengalami kecelakaan dan saya harus menemaninya dalam waktu yang cukup lama karena terjadi pembengkakan di otak yang cukup parah dan beberapa luka dalam di bagian muka karena terbentur aspal. Bersikeras dan berikhtiar, saya tetap berusaha belajar saat ibu saya tidur atau istirahat. Namun tetap prioritas nomor satu dalah ibu saya terlebih dahulu. Secara finansial ayah saya juga tetap harus membiayai saya les dan secara bersamaan membiayai tagihan rumah sakit yang cukup besar. Saya juga sempat berpikir bahwa bagaimana bila saya gapyear saja tahun ini, fokus merawat ibu terlebih dahulu. Alhamdulillah, waktu pengumuman FKUI KKI setelah ibu saya selesai medikasi di rumah sakit dan saya berikan hadiah bagi Ibu saya dengan diterimanya saya di FKUI. Allah pasti tahu yang terbaik. Senang, haru, bangga, tidak menyangka menjadi momen kemenangan yang Allah SWT kasih kepada saya, saya benar benar merasa bersyukur. Apa yang selama ini saya ikhtiarkan berbuah hasil yang manis. Tidak ada yang tidak mungkin sekalinya tidak pernah.
Setelah masuk FKUI saya sangat berharap saya dapat adaptasi dengan cepat dari tempat tinggal di daerah lalu pindah ke kota yang memang berbeda budaya hidup. Tidak lupa juga adaptasi dengan udara di kawasan depok yang apabila dilihat melalui aplikasi AirVisual, merupakan kawasan polusi. Selain itu saya juga berharap dengan diri saya sendiri untuk menjadi orang yang lebih dewasa dan lebih bijak karena akan hidup sendiri tanpa ditemani oleh keluarga khusunya ibu dan bapak. Mendapat banyak sahabat dan sabar menghadapi tugas yang ada di depan mata juga salah satu impian saya yang konkret selama rangkaian OKK UI 2019. Tidak membeda bedakan teman dari suku manapun angkatan saya berada, bagaimana latar belakang keluarganya, bagimana cara berpakainnya, bagaimana cara mereka merias diri mereka masing masing saya harap saya menjadi keluarga yang merangkul dan menemani di saat sulit dan senang. Karena diterima di kelas khusus internasional saya harap saya dapat berbicara bahasa inggris dengan lebih lancar yang saya yakin dengan berjalannya waktu kosa kata, grammar dan pelafalan akan jauh lebih baik. Karena ukt kelas internasional cukup mahal, saya harap diri saya bisa menahan nafsu untuk tidak jajan berlebih atau menghemat makan untuk ditabung membeli hal yang lebih penting seperti buku,mengisi tap cash ataupun ditabung juga dengan begitu saya tidak mau membebani orang tua walaupun mereka mendukung penuh. Untuk orang lain khususnya adik kelas saya di sma, saya harap saya dapat menberi sedikit tips serta doa agar dapat masuk ke universitas indonesia istilahnya membuat jalan bagi mereka yang mau masuk ke Universitas Indonesia,fakultas kedokteran atau kelas internasional yang akan menyusul saya dan teman teman saya dari jogja dan klaten untuk berproses disini dengan mendengarkan keluhan mereka dan memberi saran terbaik. Selain itu untuk menunjang dan membantu mereka masuk Universitas Indonesia, ipk dan hasil belajar saya harus baik pula. Pengalaman pengalaman serta nilai nilai yang saya ambil saat kuliah melalui kegiatan belajar mengajar atau organisasi atau kegiatan lain, Insyaallah akan saya bawa terjun ke masyarakat, membantu daerah saya menjadi lebih baik khususnya di bidan kesehatan. Melihat banyaknya mahasiswa dari luar jabodetabek, saya harap teman teman fkui angkatan 19 dapat menerima mereka, senang mengobrol dengan mereka tanpa membedakan dari budaya dan latar belakang mereka berasal. Saya harap angkatan FKUI 19 dapat terus terjalin komunikasi yang baik dan terus saling membagikan informasi yang bermanfaat bagi penugasan maupun hal di luar penugasan. Khusus kelas khusus internasional, harapan untuk angakatan saya yaitu rangkul semua teman kita, tanpa harus membuat circle line pertemanan mana yang merasa cocok. Angkatanku, jangan sombong sombong ya setelah masuk ke FKUI, inget kita masih punya banyak jejak yang harus ditempuh, kalian pasti bisa. Untuk keluarga, ayah, mama, adik saya Prama dan Nadia tunggu kakak di rumah, lagi berjuang untuk daerah kita dan negara nih! Doakan kakak terus ya Ma,Pak Allah selalu melindungi Safira. Saya harap orang tua saya juga tidak terlalu membeberkan dimana saya kuliah, apa jurusannya,bukan karena saya malu, namun apa yang akan saya lakukannya untuk negara dan bangsa kedepannya lebih berarti. Namun saya juga tidak akan menyangkal bahwa mereka pasti sangat merasa senang dan bangga karena telah berhasil menyekolahkan anaknya ke FKUI yang bertubi-tubi rintangan dan berkelok kelok perjuangannya. Untuk semua orang, keluarga, teman maupun orang lain, saya harap dengan diterimanya saya di FKUI saya dapat membawa berkah (karena maknanya luas menurut Al Quran) untuk seluruh rakyat Indonesia.
Rencana untuk tahun tahun emas ke depan. Dalam 1 tahun ke depan Insyaallah saya akan :
· memperbarui kontrak kos karena disinilah saya akan tinggal
· membeli lebih banyak peralatan kos yang dibutuhakan
· membuat planning lebih jelas dan rajin
· membuat lebih banyak teman
· lebih paham akan daerah daerah di sekitar Universitas Indonesia
· mengadakan gathering dengan teman teman Klaten
· sosialisasi kampus Universitas Indonesia di sekolah-sekolah di Klaten (merantau bukannlah hal yang buruk, get off from your comfort zone!).
Dalam 3 tahun yang akan datang, Insyaallah Safira pasti akan :
· lebih mengenal sistem blok di kedokteran
· terbiasa berdiskusi dengan Bahasa Inggris
· memperbarui kontrak kos
· apabila selalu diberi kelancaran, mengambil New Castle University sebagai mitra program studi ke luar negeri
· merawat diri lebih baik
· mempertahankan ip di semester semester sebelumnya apabila bagus dan selalu memperbaiki dan berusaha untuk naik jika ip tidak sesuai ekspektasi .
Dalam waktu yang lumayan lama, 10 tahun ke depan Safira Insyaallah akan:
· sudah lulus dari FKUI
· mempunyai keluarga sendiri ( menikah dan dikarunai dengan anak)
· mencari tempat tinggal yang layak bagi keluarga
· perencaanan dengan suami apakah harus mengambil ppds
· menjadi wanita yang lebih muslimah dan apabila diberikan rejeki lebih akan menunaikan ibadah umroh tanpa harus membebani orang tua
· tetap menjalin komunikasi dengan keluarga FKUI angkatan 19
· punya blog sendiri yang akan menginspirasi banyak orang khususnya dibidang kesehatan
Untuk tahun yang lebih lama lagi, 20 tahun ke depan saya berencana :
· melakukan perubahan serta terobosan kesehatan di daerah Klaten
· akan mapan dengan kehidupan keluarga setidaknya gaji mencukupi
· untuk menyekolahkan anak
· sudah memutuskann untuk speliasasi mana yang akan ditempuh
· melakukan perubahan untuk zero waste dan go green
· membantu lebih banyak pasien
Tentunya hal-hal diatas tergantung seberapa keras saya bekerja dan keputusan Allah SWT, manusia tidak ada yang mampu tahu kapan kita akan mengalami musibah ataupun kita meninggal.
Beginilah juga sekiranya secarik pesan bagi teman-teman yang hendak masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
“Halo teman-teman! Bagi kalian yang tidak berhenti untuk berjuang dan bermimpi untuk masuk ke Fakultas Kedokteran lebih lebih Fakultas kedokteran Indonesia, teruslah cari makna apa yang Tuhan berikan kepada kalian. Selagi kalian bekerja keras dan bermimpi, niat kalian tidak mungkin akan salah sasaran. Bagimana bisa seseorang hebat seperti kalian menyerah demi apa yang engkau cita citakan untuk niat yang baik. Belajar memang harus, selalu, dan merupakan kebutuhan. Namun strategi belajar juga harus dibutuhkan. Bagi saya pribadi, inilah hal yang sering dilewatka oleh beberapa teman kita di Indonesia yang sedang belajar untuk masuk ke perguruan tinggi manapun. Arah dan metode belajar yang jelas menjadi mata angina kalian agar dapat berusaha semaksimal mungkin dengan waktu yang cukup. Tidak masalah buku apa yang kalian pegang sekarang, asalkan kalian memaksimalkan itu semua, saya yakin teman-teman pasti bisa. Perlu diingat juga bahwa perjalanan menjadi dokter dan mengabdi menjadi dokter bukanlah suatu hal yang gampang dan cepat. Tolong teman teman pikirkan baik baik resiko yang akan ditanggung selama berproses baik secara finansial ataupun moral. Kuatkanlah tekad kalian. Belajar terus menerus juga bukan hal yang paling penting untuk masuk ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Doa, sedekah, bertingkah baik, sopan juga menunjang kalian untuk membantu mimpi kalian, karena dengan begitu Insyaallah Allah akan memudahkan urusan kalian. Walaupun teman teman dipandang remeh orang lain, jangan hiraukan. Apa yang mereka katakana tidak seberapanya dibandingkan dengan apa yang telah kau korbankan. Luruskanlah niat kalian menjadi dokter yang bukan hanya sekedar gengsi atau agar dilihat lebih ‘High Class’. Indonesia masih membutuhkan dokter muda seperti kalian. Tarik ulur mimpi kalian, tidak ada yang tidak mungkin. Saingan kalian masih manusia”
“Yang bikin juga manusia sama seperti kita, pasti bisa dikerjakan!”
“Trust Allah you will find never endings”
Comments