top of page
Search

NARASI PERJUANGAN -- TASYAFANIA BUDI PUTRANTI

  • Writer: FKUI 2019
    FKUI 2019
  • Aug 18, 2019
  • 8 min read

Nama saya Tasyafania Budi Putranti biasa dipanggil Tasya. Saya adalah lulusan salah satu sma terbaik di Kota Semarang yaitu SMA Negeri 3 Semarang. Lahir dan besar di sebuah desa di lereng Gunung Ungaran tidak menghalangi saya untuk bermimpi setinggi langit. Saya adalah anak kampung yang dilahirkan tanggal 28 Januari 2000 yang berhasil membuktikan diri bahwa saya layak masuk UI.

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah fakultas kedokteran tertua di Indonesia yang didirikan pada tahun 1849,tepatnya pada tanggal 2 Januari 1849. Selaras dengan umurnya,Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia telah terbukti berprestasi dan berkualitas. Namanya tidak hanya harum di dalam negeri,tetapi juga harum di kancah internasional. Selain menjadi fakultas kedokteran tertua di Indonesia,Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia juga menerima gelar sebagai fakultas kedokteran terbaik di Indonesia,sebuah predikat yang layak untuk diterimanya. Sudah menjadi rahasia umum apabila untuk dapat menjadi salah satu mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah hal yang sangat sulit karena persaingannya yang sangat ketat. Semua siswa yang bermimpi untuk menjadi dokter pasti memiliki keinginan untuk menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Bagi saya sendiri,menjadi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah mimpi sekaligus jalan saya untuk mewujudkan mimpi-mimpi saya yang lain.

Saya adalah seorang pemimpi. Salah satu dari mimpi saya adalah untuk menjadikan Indonesia sehat merata. Menjadikan Indonesia sebagai negara di mana tidak ada kesenjangan antara si kaya dan si miskin untuk mendapatkan bantuan dan penanganan medis yang layak. Mimpi saya itulah yang menjadi motivasi saya untuk meneruskan pendidikan di fakultas kedokteran terbaik di negeri ini. Dengan begitu,saya dapat memberikan yang terbaik yang saya bisa untuk negeri tercinta,Indonesia. Motivasi saya yang selanjutnya adalah keluarga saya. Merekalah yang menemani saya dalam senang ataupun sedih. Mereka adalah orang yang selalu peduli terhadap masa depan saya. Oleh karena itu,sudah menjadi kewajiban saya untuk membanggakan dan membahagiakan mereka. Selain itu,pendahulu-pendahulu saya dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang telah berhasil menggerakkan Indonesia ke arah yang lebih baik dari segi kesehatan juga menjadi motivasi saya untuk menjadi salah satu mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Guru-guru dan teman teman saya yang selalu memberikan usaha terbaik mereka untuk menyemangati saya juga membuat saya lebih termotivasi.

Menjadi salah satu mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bukanlah hal yang mudah. Butuh usaha yang luar biasa dan doa yang tak henti-hentinya dipanjatkan kepada Sang Maha Kuasa untuk dapat memperoleh kehormatan sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Begitu banyak usaha yang sudah saya lakukan tahun lalu,namun belum berhasil pada saat itu. Melakukan yang terbaik untuk memperoleh nilai terbaik selama tiga tahun saya di sekolah menengah atas adalah salah satu usaha yang saya lakukan untuk dapat mewujudkan mimpi saya. Mempertahankan dan meningkatkan nilai selama tiga tahun bukanlah hal yang mudah. Saya sangat bersyukur saat mengetahui bahwa saya lolos penyaringan lima puluh persen siswa yang berhak mengikuti seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri,hingga hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba yaitu hari pengumuman seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri. Bohong apabila saya berkata saya baik-baik saja ketika melihat pengumuman seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri yang berlabel merah bertuliskan kata maaf dan terus berjuang,akan tetapi saya berkata pada diri sendiri bahwa itu bakanlah akhir dari segalanya dan mungkin usaha saya masih belum cukup atau mungkin memang itu bukan jalan saya,bukan rejeki yang dipilihkan oleh Allah untuk saya. Selain itu,masih ada jalur masuk perguruan tinggi yang lain. Saya belajar lebih giat lagi untuk bersiap bertarung dalam seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri. Mengerjakan soal-soal tahun sebelumnya,mengikuti bimbingan belajar,dan mengulang materi yang sudah diberikan adalah pekerjaan sehari-hari saya saat mempersiapkan diri untuk seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri. Merasa bisa mengerjakan soal-soalnya dan merasa sudah melakukan yang terbaik,saya terlalu percaya diri bahwa saya akan diterima melalui jalur masuk seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri ini. Betapa terkejut dan sedihnya saya ketika melihat label dan tulisan yang hapir sama dengan yang saya lihat di dalam pengumuman seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri. Itu semua mengantarkan saya untuk mengikuti ujian mandiri di beberapa universitas negeri di Indonesia. Dari sekian banyaknya unjian mandiri yang saya ikuti,tidak ada satupun yang berhasil. Tidak terhitung berapa kali saya merasa kecewa melihat hasilnya. Melihat wajah kecewa orang tua saya ketika melihat pengumuman demi pengumuman sempat membuat saya terdemotivasi dan depresi. Merasa gagal dan ditolak dimana-mana membuat saya meragukan diri saya sendiri. Yang membuat saya sedih adalah saat dimana orang-orang terdekat saya juga mulai meragukan kemampuan saya untuk dapat masuk di fakultas kedokteran universitas negeri. Sempat ada desakan dari keluarga untuk mendaftar di perguruan tinggi swasta,tetapi karena mimpi saya adalah sekolah di perguruan tinggi negeri di Indonesia,saya menolak secara tegas desakan dari keluarga saya dan menjelaskan kepada mereka bahwa saya yakin saya bisa masuk perguruan tinggi negeri. Sampai akhirnya saya yakin dengan keputusan saya untuk mengikuti kembali seleksi masuk perguruan tinggi tahun selanjutnya. Saya adalah satu diantara banyaknya siswa gap year pada angkatan saya,yaitu lulusan 2018. Bukanlah hal yang mudah untuk membuat keputusan menunda pendidikan selama setahun. Banyak pertentangan dari keluarga. Banyak sindiran yang saya terima dari orang-orang. Kesedihan saya melihat ibu saya tidak bisa berkata apa-apa ketika ditanya anaknya melanjutkan pendidikan di mana tidak akan pernah saya lupakan. Akan tetapi,semua hal itu justru menjadi semangat saya untuk berjuang lebih keras lagi,untuk belajar lebih giat lagi,dan untuk berdoa lebih khusyuk lagi. Selama satu tahun,saya belajar dari pagi sampai malam di bimbingan belajar yang saya ikuti,dari satu soal ke soal lainnya, bersama dengan teman seperjuangan saya yang ternyata jumlahnya tidak sedikit. Teman-teman senasib yang mengerti diri saya melebihi diri saya sendiri. Kami semua saling menopang dan saling menyemangati satu sama lain,para pejuang cita yang luar biasa.Sempat terpikir untuk berhenti karena rasa lelah dan kejenuhan yang seakan memenuhi hati dan pikiran saya saat itu,tetapi keinginan saya untuk menorehkan senyum bangga di wajah ibu saya mengalahkan segalanya. Selain itu,teman-teman seperjuangan gap year juga selalu menyemangati saya untuk terus maju dan terus mengejar mimpi. Belajar Seleksi Masuk Universitas Indonesia adalah hal yang berat. Soal-soalnya yang berbobot,tingkat kesulitan yang diatas rata-rata,dan persaingan yang ketat adalh hal yang tak bisa terhindarkan saat mengikuti Seleksi Masuk Universitas Indonesia,akan tetapi saya yakin bahwa saya mampu.

Hari Rabu 31 Juli 2019 adalah hari yang ditunggu-tunggu semua pejuang Seleksi Masuk Universitas Indonesia. Perasaan saya sesaat sebelum membuka pengumuman kelulusan hanya bisa digambarkan dengan satu kata,yaitu pasrah. Saya berkata kepada ibu saya bahwa saya tidak berharap lagi untuk dapat lolos di kedokteran Universitas Indonesia melalui jalur Seleksi Masuk Universitas Indonesia. Saya mengatakan hal tersebut agar ibu saya tidak sedih bahwa nantinya saya tidak di terima. Akan tetapi,dalam hati saya,saya tetap berharap dan berdoa supaya saya dapat lolos di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 2019 ini. Saya berharap perjuangan saya tahun ini berbuah manis dan memang universitas indonesialah rejeki saya dan jalan saya untuk menjadi dokter.

“selamat,anda dinyatakan sebagai calon mahasiswa baru Universitas Indonesia program studi pendidikan dokter.” Kalimat yang bahkan sampai saat ini belum dapat saya percayai. Kalimat yang sudah lama saya nanti dan harapkan. Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT. Sujud syukur yang secara refleks saya lakukan karena semua itu terjadi atas izin Allah SWT. Hari itu adalah salah satu hari yang paling membahagiakan sekaligus mengharukan dalam hidup saya. Perasaan yang luar biasa yang tidak mungkin saya lupakan seumur hidu saya. Rasa lega yang luar biasa membuat saya tidak bisa membendung air mata yang sudah ada diujung pelupuk mata saya.Tangis yang secara alami mengalir,pelukan erat ibu saya,dan ucapan bangga dari keluarga tidak akan pernah saya lupakan. Dengan diterimanya saya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,semua mimpi saya bukan hanya sebuah mimpi,akan tetapi berubah menjadi rencana yang akan saya lakukan di masa depan. Dengan diterimanya saya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,saya merasa satu langkah lebih dekat dengan tujuan dan cita-cita saya.

Harapan saya setelah masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah agar saya dapat berkembang menjadi lebih baik lagi di Fakultas Kedoktern Universitas Indonesia dan dapat menjadi versi terbaik dari diri saya di sini.saya juga berharap dengan diterimanya saya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,saya dapat membanggakan dan membahagiakan hati keluarga saya yang selama ini telah mendukung saya dan terus menyemangati saya. Keluarga yang tidak pernah lelah menemani di saat jatuh dan bangun saya.

Masyarakat Indonesia saat ini bisa dibilang sedang darurat kesehatan. Masih banyak masyarakat yang belum sadar akan pentingnya kesehatan dan pentingnya mengobati penyakit yang ada. Seperti yang ada di desa saya,masih banyak orang yang mengeluh sakit tapi tidak langsung pergi ke rumah sakit. Mereka lebih memilih untuk membeli obat di warung atau pergi ke bidan yang prosesnya lebih cepat dan murah. Saya berharap kedepannya,masyarakat bisa lebih sadar pentingnya kesehatan dan pentingnya mengobati penyakit yang dideritanya. Dan saya juga berharap,program-program pemerintah seperti BPJS bisa ldilakukan secara optimal sehingga masyarakat yang ingin pergi ke rumah sakit tidak bimbang dan dapat dilayani dengan cepat dan tepat.

Untuk teman-teman seangkatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 2019,saya berharap kami bisa menjadi angkatan yang solid. Saya berharap kita bisa saling peduli dan menjadi sebuah keluarga yang bisa saling menyokong dan menyayangi satu sama lain. Harapan saya yang lain untuk mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia angkatan 2019 adalah kami nantinya bisa menjadi dokter-dokter hebat yang dapat membawa bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik dan dapat memajukan kesehatan Indonesia. Saya juga berharap,kami dapat lulus bersama tanpa ada satupun yang tertinggal. Dapat lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sebagai angkatan terbaik.

Masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bukan berarti perjuangan sudah berakhir,tetapi awal dari perjuangan yang sesungguhnya. Banyak rencana yang ingin saya kerjakan untuk kedepannya. Dimulai dari rencana saya satu tahun kedepan,saya ingin mengikuti organisasi kemahasiswaan atau BEM fakultas kedokteran. Apabila saya berhasil masuk organisasi tersebut,saya ingin menjadi bagian dalam divisi pengabdian masyarakat dan dapat turun langsung untuk membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan. Selain itu,saya ingin memulai belajar membuat karya ilmiah dan melakukan penelitian dalam hal kesehatan yang dapat bermanfaat dalam kehidupan umat manusia. Saya juga ingin mendapat IPK lebih dari 3,8 dan dapat aktif di kelas. Dalam satu tahun kedepan,saya berencana untuk dapat akrab dengan semua teman sejawat saya di fakultas kedokteran.

Selanjutnya untuk rencana tiga tahun kedepan,saya berencana pada waktu tersebut saya sudah menyelesaikan skripsi. Rencana saya selanjutnya,saya ingin penelitian-penelitian yang sudah saya lakukan bisa mendapat juara dalam kompetisi tingkat nasional. Saya juga berencana untuk dapat mempertahankan prestasi akademik saya sehingga nantinya dapat lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dengan predika cum laude. Saya juga ingin tiga tahun kedepan sudah banyak kegiatan social yang sudah saya lakukan. Saya juga menginginkan dalam tiga tahun kedepan,saya sudah mencoba banyak hal yang belum pernah saya lakukan dan keluar dari zona nyaman saya. Saya ingin mencoba paralayang,bungee jumping,menjadi relawan bencana alam,dan dapat memenuhi beberapa keinginan saya yang ada dalam daftar saya.

Rencana saya untuk sepuluh tahun kedepan adalah dapat menjadi dokter spesialis kandungan yang berintegritas dan diakui oleh banyak orang. Saya juga ingin sepuluh tahun kedepan,sudah banyak hal yang saya lakukan untuk masyarakat. Saya juga ingin sudah banyak prestasi yang saya raih dalam bidang kedokteran. Saya ingin,pada saat itu,saya sudah bekerja di rumah sakit terbaik yang dapat membantu saya untuk berkembang. Saya ingin membuat relasi sebanyak-banyaknya dengan siapa pun. Rencana saya selanjutnya untuk sepuluh tahun kedepan adalah saya sudah menemukan pasangan hidup yang terbaik untuk saya dan dapat menjalani kehidupan rumah tangga dengan bahagia.

Rencana saya untuk dua puluh tahun kedepan,saya sudah membuka klinik sendiri yang berintegritas dan berkualitas. Saya juga ingin klinik saya bebas diskriminasi dan membebaskan biaya untuk warga kurang mampu yang membutuhkan bantuan medis. Saya ingin menjadi ibu yang baik dan suri tauladan yang baik untuk anak saya yang insyaallah pada saat itu sudah berusia sekitar tiga belas tahun. Pada saat itu saya menginginkan semua usaha saya dapat berdampak signifikan bagi kesehatan masyarakat Indonesia.

Pesan saya untuk semua siswa yang ingin berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah untuk terus berjuang dan percaya bahwa tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini apabila Allah menghendaki. Jangan patah semangat karena sesungguhnya kegagalan adalah awal dari keberhasilan yang manis. Tetaplah berjuang untuk meraih mimpi kalian dan pastikan bahwa mimpi kalian itu dapat berguna bagi kehidupan manusia. Jika kalian merasa lelah,selalu ingat kembali apa tujuan kalian,ingat apa yang menjadi alasan kalian untuk memulai. Saya ingin berpesan kepada calon pejuang kesehatan negeri untuk tetap semangat dan jaga kesehatan. Teruslah berjalan ke depan menuju mimpi mulia kalian.

It’s always seems impossible until it done. Semua akan terlihat tidak mungkin untuk dicapai sampai kalian berhasil untuk mencapainya.

 
 
 

Recent Posts

See All
Narasi Perjuangan - Mucica Safitri

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh Hallo semua, dalam tulisan ini saya ingin menceritakan banyak hal dan kisah menarik secara...

 
 
 

Comments


© 2019 by FKUI 2019. Proudly created with Wix.com

bottom of page